TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Jenderal Perhubungan Udara Herry Bakti Singayudha Gumay mengatakan telah membuka penawaran bagi maskapai lain untuk mengambil alih rute tunggal Merpati Airlines. "Maskapai tinggal menentukan mau rute yang mana," kata Herry di kantornya, Jumat, 7 Februari 2014.
Menurut Herry, lelang rute tunggal Merpati dilakukan pemerintah setelah menilai maskapai pelat merah itu tidak mampu beroperasi lagi dalam waktu dekat. Seperti diketahui, Merpati saat ini menghentikan penerbangan hingga batas waktu yang belum ditentukan karena kesulitan keuangan.
Herry mengatakan surat penawaran rute bekas Merpati telah dilayangkan kepada semua maskapai penerbangan pada 4 Februari 2014. Kementerian Perhubungan memberi waktu sepekan bagi maskapai untuk mengambil tawaran tersebut.
Merpati tercatat memiliki 19 rute tunggal--seluruhnya di kawasan Indonesia timur. Rute yang menghubungkan pulau Maluku, Sulawesi, Papua, dan Nusa Tenggara itu adalah Ambon-Labuha, Bade-Merauke, Biak-Sorong, Bima-Makassar, Ende-Saumlaki, Ewer-Merauke, Jayapura-Tanah Merah, Kepi-Merauke, Gebe-Ternate, Labuhan Bajo-Maumere, Makassar-Maumere, Makassar-Merauke, Makassar-Selayar, Manado-Palu, Merauke-Tanah Merah, Merauke-Wanam, Moananami-Nabire, Mulia-Nabire, dan Sorong-Timika.
Rencananya pemerintah akan menawarkan 44 rute Merpati lainnya. Menurut Herry, penawaran akan dibuka pada 30 hari setelah evaluasi pemerintah selesai. Kementerian Perhubungan akan menilai kelayakan dan kemampuan maskapai penawar. "Penilaian mencakup kemampuan pesawat mereka."