Incar Rp 4 Triliun, Garuda Perbanyak Kerja Sama  

Reporter

Editor

Abdul Malik

Jumat, 7 Februari 2014 13:52 WIB

Pesawat Garuda Indonesia. TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk menargetkan pendapatan dari pasar korporasi melonjak dua kali lipat menjadi Rp 4 triliun tahun ini. Realisasi pada 2013 sebesar 2 triliun. Juru bicara Garuda, Pujobroto, mengatakan tingginya target pertumbuhan seiring dengan realisasi kerja sama penjualan korporasi perseroan yang semakin bertambah.

“Tahun lalu kami telah menjalankan kerja sama penjualan secara korporasi dengan lebih dari 1.931 perusahaan besar di Indonesia dengan total pendapatan dari pasar korporasi sebesar Rp 2 triliun,” ujar Pujobroto dalam keterangan resminya, 7 Februari 2014.

Menurut dia, Garuda menjalin kerja sama dengan 212 perusahaan. Pada akhir 2014, jumlah corporate partner Garuda Indonesia menjadi 2.124 perusahaan. "Dengan angka itu, target pendapatan dari pasar korporasi Rp 4 triliun kami yakin bisa tercapai," ucapnya. (Baca juga : Rute Gemuk Merpati Bikin 'Ngiler' Maskapai Lain)

Hari ini Garuda menandatangani nota kesepahaman (memorandum of understanding) dengan Kementerian Kehutanan dan Tentara Nasional Indonesia (TNI) dalam bidang pemanfaatan produk dan layanan maskapai tersebut. Dengan adanya nota kesepahaman itu, staf pegawai negeri sipil di Kementerian Kehutanan dan perwira TNI mendapatkan harga khusus dari Garuda.

"Seluruh staf Kementerian Kehutanan dan perwira TNI akan mendapat special net corporate fare, priority reservation, city check-in, kargo, dan pembukuan grup," kata Pujobroto. Ia menyebutkan layanan itu berlaku baik untuk perjalanan dinas maupun wisata. (Lihat juga : Lebih dari 50 Pilot Merpati Dipastikan Hengkang)

Menurut Pujobroto, penandatanganan nota kesepahaman dengan Kementerian Kehutanan ini juga berarti Garuda Indonesia ikut mendukung rehabilitasi hutan dan lahan melalui penanaman pohon.

Direktur Utama Garuda Indonesia, Emirsyah Satar, mengatakan kerja sama ini merupakan bagian dari upaya peningkatan layanan, khususnya bagi pelanggan korporat di Kementerian Kehutanan dan TNI. (Berita lain : SilkAir Mulai Operasikan Boeing 737 Bulan Ini)

Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan menyebut kerja sama itu mampu menunjang aktivitas para pegawai Kementerian yang membutuhkan mobilitas tinggi.

Sedangkan Panglima TNI Jenderal Moeldoko menyebutkan kerja sama ini akan membuat perjalanan perwira TNI lebih hemat dan efisien. "Mengingat perwira TNI memiliki kebutuhan perjalanan yang tinggi," ucapnya.

MARIA YUNIAR




Terpopuler :
Bunga Duka Jokowi Hingga Prabowo Buat Lukminto
Tinggalkan Bisnis PC, Sony Jual Divisi VAIO
Strategi Indonesia Menjadi Negara Maju
Wamen ESDM: Freeport Mau Tutup Tambang? Silakan!
Terhambat Bencana, Tiket KA Bisa Diuangkan Kembali

Berita terkait

Maskapai Penerbangan Ini Harus Bayar Kompensasi 39 Juta Gara-gara Sandaran Kursi Tak Bisa Direbahkan

1 hari lalu

Maskapai Penerbangan Ini Harus Bayar Kompensasi 39 Juta Gara-gara Sandaran Kursi Tak Bisa Direbahkan

Pnumpang maskapai penerbangan ini merasa diperlakukan sebagai penumpang kelas ekonomi meski sudah bayar kelas bisnis.

Baca Selengkapnya

Traveling di Usia 100 Tahun, Perempuan Ini Dikira Anak Dibawah Umur yang Perlu Pendampingan

6 hari lalu

Traveling di Usia 100 Tahun, Perempuan Ini Dikira Anak Dibawah Umur yang Perlu Pendampingan

Ketika traveling dengan pesawat, dia otomatis masuk dalam kategori anak bawah umur yang harus didampingi supervisor.

Baca Selengkapnya

Tony Fernandes Ditunjuk Sebagai Penasihat Strategis Grup Penerbangan AirAsia

7 hari lalu

Tony Fernandes Ditunjuk Sebagai Penasihat Strategis Grup Penerbangan AirAsia

Tony Fernandes ditunjuk sebagai penasihat dan pengurus Grup Chief Executive Officer (Advisor and Steward Group Chief Executive Officer) AirAsia.

Baca Selengkapnya

Alasan Mengapa Kebanyakan Pesawat Berwarna Putih

11 hari lalu

Alasan Mengapa Kebanyakan Pesawat Berwarna Putih

Awalnya, pesawat tidak dicat, hanya menampilkan bodi aluminium yang dipoles. Namun, tren berubah sejak 1970-an.

Baca Selengkapnya

Maskapai Ubah Rute Penerbangan Usai Dugaan Serangan Israel ke Iran

12 hari lalu

Maskapai Ubah Rute Penerbangan Usai Dugaan Serangan Israel ke Iran

Usai dugaan serangan Israel ke Iran, sejumlah maskapai penerbangan mengubah rute.

Baca Selengkapnya

Alasan Kursi Pesawat yang Bisa Direbahkan Mulai Ditinggalkan

12 hari lalu

Alasan Kursi Pesawat yang Bisa Direbahkan Mulai Ditinggalkan

Selama ini perbedatan tentang merebahkan kursi pesawat memang sedikit meresahkan. Maskapai penerbangan mulai mengganti kursi yang lebih ringan

Baca Selengkapnya

Maskapai Penerbangan ini Buat Penerbangan Misterius yang Tidak Diketahui Tujuannya

15 hari lalu

Maskapai Penerbangan ini Buat Penerbangan Misterius yang Tidak Diketahui Tujuannya

Salah satu penumpang merasa antusias mengikuti penerbangan yang memberikan pengalaman unik

Baca Selengkapnya

Setelah Lufthansa, Giliran Qantas Airways Hindari Kawasan Timur Tengah

18 hari lalu

Setelah Lufthansa, Giliran Qantas Airways Hindari Kawasan Timur Tengah

Penerbangan Australia, Qantas Airways, menyusul Lufthansa, menangguhkan penerbangan hingga mengalihkan rute akibat ancaman balasan Iran ke Israel.

Baca Selengkapnya

Aturan Baru Bandara Ini Tradisi Puluhan Tahun Terancam Dihentikan

24 hari lalu

Aturan Baru Bandara Ini Tradisi Puluhan Tahun Terancam Dihentikan

Bandara Dublin menerapkan aturan keamanan baru di sisi airside

Baca Selengkapnya

Amankah Terbang saat Gerhana Matahari Total?

24 hari lalu

Amankah Terbang saat Gerhana Matahari Total?

Beberapa maskapai penerbangan bahkan menawarkan pengalaman khusus untuk perjalanan gerhana matahari total.

Baca Selengkapnya