Hatta: Kami Bukan Cari Uang dari Pajak Progresif  

Jumat, 7 Februari 2014 10:14 WIB

Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa berkukuh menjalankan Undang-Undang Nomor 4 tahun 2009 tentang Mineral dan Batubara. Ia mengatakan atas dasar undang-undang, maka pemerintah tidak boleh ragu menjalankan amanat tersebut.

Ia mengatakan selama perusahaan tidak melakukan pemurnian terhadap hasil tambangnya, maka izin ekspor tidak akan diberikan. "Kecuali dengan bea keluar (progresif) itu selama tiga tahun. Kami bukan cari uang dengan bea keluar, melainkan ingin betul-betul meminta agar smelter itu dipakai," kata Hatta Rajasa, ketika ditemui di kantornya usai memimpin rapat koordinasi dan evaluasi paket kebijakan, Kamis, 6 Februari 2014.

Hatta menjelaskan, prinsip dasar bea keluar yang ditetapkan pemerintah bukanlah mencari pendapatan negara, tetapi untuk mendorong agar smelter dibangun. "Kalau smelter dibangun, maka tarif progresif akan berkurang."

Pemerintah sadar bahwa tahun 2014 hingga 2016 pendapatan negara akan berkurang US$ 3 miliar dari sebelumnya US$ 12 miliar di tahun 2013. Namun, ia mengatakan pada 2017 pendapatan Indonesia dari mineral akan bertambah menjadi lebih dari US$ 20 miliar karena peningkatan nilai jual. Jika pemerintah tidak menjalankan undang-undang, maka tambang Indonesia hanya akan terkuras habis tanpa mendapatkan nilai lebih dari hasil tambangnya.

Menurut Hatta, harga-harga akan terus turun di masa depan karena Cina menumpuk bauksit Indonesia hingga 40 juta ton. Ia mengatakan penurunan akan terjadi dari 56 juta ton menjadi 6 juta ton bauksit dan nikel di 2014.

"Kalau pengusaha itu cerdas, dia bangun smelter. Dia akan untung ke depannya, jadi jangan berpikir pendek dan tidak perlu dia yang membangun, kerja sama dengan yang lain. Jadi, enggak mungkin dia mengalami satu kerugian karena barangnya tidak bisa basi, barangnya ada di dalam perut bumi," kata Hatta. Ia menganjurkan para pengusaha pertambangan untuk mulai mengatur rencana bisnisnya dengan baik.

Pemerintah melalui Peraturan Menteri Keuangan Nomor 6 Tahun 2014 menetapkan bea keluar progresif hingga 60 persen selama tiga tahun untuk membatasi ekspor konsentrat tembaga. Bea keluar akan diatur secara bertahap meningkat, sebesar 25 persen pada 2014, 35-40 persen pada 2015, dan 50-60 persen pada 2016.

MAYA NAWANGWULAN

Berita terkait

Hatta Rajasa: Puasa Berjalan Damai Meski Ada Sengketa Pilpres

33 hari lalu

Hatta Rajasa: Puasa Berjalan Damai Meski Ada Sengketa Pilpres

Hatta Rajasa mengklaim suasana Ramadan dan Idulfitri pasca-pilpres 2024 lebih damai ketimbang 2019.

Baca Selengkapnya

5 Anak Politisi Raup Suara Tinggi di Pileg 2024, Ada Anak Puan Maharani hingga Setya Novanto

22 Februari 2024

5 Anak Politisi Raup Suara Tinggi di Pileg 2024, Ada Anak Puan Maharani hingga Setya Novanto

Siapa saja anak dari politisi dan pejabat yang turut maju dalam Pileg 2024 dan berapa perolehan suaranya?

Baca Selengkapnya

Rasyid Rajasa Diprediksi Lolos ke Senayan, Berikut Kasus Kecelakaan 11 Tahun Lalu Melibatkannya

19 Februari 2024

Rasyid Rajasa Diprediksi Lolos ke Senayan, Berikut Kasus Kecelakaan 11 Tahun Lalu Melibatkannya

Rasyid Rajasa sempat terlibat kecelakaan yang menewaskan dua korban, kemudian dinyatakan bebas. Kini, ia diprediksi lolos ke Senayan jadi anggota DPR.

Baca Selengkapnya

Hatta Rajasa, Dulu Jadi Cawapres Prabowo Kini Bantu Tim Pemenangan

10 November 2023

Hatta Rajasa, Dulu Jadi Cawapres Prabowo Kini Bantu Tim Pemenangan

Hatta Rajasa kini menjadi salah satu politkus yang masuk dalam pengurus Tim Kampanye Nasional Prabowo-Gibran

Baca Selengkapnya

Indonesia Audit Watch Lapor ke Mahfud Md soal Indikasi Pengemplangan Pajak Pertambangan

13 April 2023

Indonesia Audit Watch Lapor ke Mahfud Md soal Indikasi Pengemplangan Pajak Pertambangan

IAW berharap Mahfud Md dapat meneliti 50 perusahaan tambang yang di dalamnya ada modus operandi pajak bermasalah.

Baca Selengkapnya

Kebijakan Satu Peta Perbaiki Tata Kelola Geospasial

22 Maret 2023

Kebijakan Satu Peta Perbaiki Tata Kelola Geospasial

Satu Peta telah untuk perbaikan tata kelola penerbitan izin dan hak atas tanah.

Baca Selengkapnya

KUR Festival agar Pemuda Semangat Berwirausaha

22 Maret 2023

KUR Festival agar Pemuda Semangat Berwirausaha

Pemerintah berupaya mendorong UMKM untuk mengakses pembiayaan KUR sehingga usahanya cepat naik kelas.

Baca Selengkapnya

Indonesia Dorong Kawasan ASEAN Jadi Pusat Pertumbuhan Ekonomi Dunia

16 Maret 2023

Indonesia Dorong Kawasan ASEAN Jadi Pusat Pertumbuhan Ekonomi Dunia

Kawasan ASEAN mempunyai modal cukup mumpuni untuk menjadi pusat pertumbuhan ekonomi dunia dengan PDB mencapai US$ 3,36 triliun.

Baca Selengkapnya

Pemerintah AS Dukung Kemitraan Indo Pacific Economic Framework

16 Maret 2023

Pemerintah AS Dukung Kemitraan Indo Pacific Economic Framework

Pemerintah Indonesia tetap memiliki harapan besar pada IPEF untuk menghasilkan hal-hal konkret.

Baca Selengkapnya

BPKP Bakal Audit Realisasi Penyaluran KUR

13 Januari 2023

BPKP Bakal Audit Realisasi Penyaluran KUR

BPKP mengaudit pelaksanaan kredit usaha rakyat (KUR). Penyaluran KUR terus meningkat dalam lima tahun terakhir.

Baca Selengkapnya