TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Muhamad Chatib Basri memperkirakan perlambatan investasi masih akan berlanjut pada tahun ini. Namun dia masih optimistis target pertumbuhan ekonomi sebesar 6 persen pada tahun ini masih bisa tercapai.
"Investasi mungkin turun karena pengaruh slow down. Tapi masih ada konsumsi rumah tangga yang akan naik," kata Chatib di kantor Kementerian Keuangan, Rabu, 5 Februari 2014.
Chatib mengatakan ekspor juga akan membaik seiring dengan perbaikan ekonomi di negara-negara maju, seperti Amerika, dan pengeluaran belanja pemerintah yang juga diprediksi akan mengalami peningkatan. "Sekarang saja dengan government spending (pertumbuhan ekonomi tahun lalu) bisa 5,8 persen. More or less (tahun ini) bisa sama," ujarnya.
Selain itu, pemilihan umum legislatif serta pemilihan presiden dan wakil presiden, menurut dia, juga akan memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi.
Badan Pusat Statistik sebelumnya mengumumkan produk domestik bruto Indonesia tumbuh 5,78 persen pada 2013 dibandingkan 2012. Pertumbuhan terjadi pada semua sektor ekonomi, tertinggi pada sektor pengangkutan dan komunikasi sebesar 10,19 persen. Adapun sektor dengan pertumbuhan terendah adalah pertambangan dan penggalian sebesar 1,34 persen.
Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2013 dari sisi pengeluaran, yakni komponen ekspor barang dan jasa, naik sebesar 5,3 persen. Konsumsi rumah tangga naik 5,28 persen, konsumsi pemerintah naik 4,87 persen, serta pembentukan modal tetap bruto naik 4,71 persen. Adapun komponen impor mengalami pertumbuhan 1,21 persen.