TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian Syukur Iwantoro mengungkapkan bahwa pemerintah Jepang menyatakan keinginannya untuk mengekspor daging sapi beku ke Indonesia. Dalam pertemuannya dengan Minister Embassy of Japan untuk Indonesia, Ushio Shigeru, Jepang menyatakan telah bebas Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) tanpa vaksinasi berbasis negara.
“Oleh karena itu, mereka berharap dapat memiliki peluang ekspor daging sapi beku ke Indonesia,” kata Syukur di Jakarta, pertengahan Januari lalu.
Pemerintah Indonesia menyambut baik keinginan Jepang itu, sepanjang memenuhi persyaratan yang berlaku. Syarat tersebut antara lain melalui RPH (rumah potong hewan) yang telah disertifikasi halal oleh Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI) dan telah diaudit dari aspek teknis oleh Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementerian Pertanian. “Jepang bisa mengurangi ketergantungan kita pada sapi Australia,” kata Syukur. (Baca juga : Peternak Minta Impor Daging Sapi Dibatasi )
Syukur juga meminta agar investor Jepang dapat berinvestasi di bidang usaha peternakan khususnya sapi potong di Indonesia. “Dalam waktu dekat para investor Jepang akan datang ke Indonesia untuk menjajaki kemungkinan untuk menanamlan modal di Aceh, Jawa Tengah dan Nusa Tenggara Barat,” katanya.
Namun, sebagai timbal balik, pemerintah Indonesia juga meminta agar pintu ekspor ayam olahan ke Jepang dibuka lagi. Sebenarnya, Indonesia sempat mengekspor daging ayam beku ke Jepang, tetapi terhenti sejak flu burung merebak. “Sejak tahun 2000-an sudah ekspor ke sana,” kata Syukur. (Lihat juga: Gita Wirjawan Nyapres, Australia Terancam?)
Jika produk ayam olahan dieskpor ke Jepang, diharapkan bisa meminimalisir fluktuasi harga pasar dalam negeri yang sangat tajam selama ini. “Sehingga pada akhirnya diharapkan dapat menciptakan iklim usaha industri perunggasan lebih kondusif,” kata Syukur.
Sebelumnya di Surabaya, Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat Perhimpunan Peternak Sapi dan Kerbau Indonesia (PPSKI) Rochadi Tawaf meminta pemerintah agar tidak membuka kran impor daging sapi seluas-luasnya. "Kebijakan impor harus digunakan sebagai alat sementara untuk menjembatani kekurangan bagi kebutuhan konsumen," kata Rochadi.
Menurut Rochadi, kebijakan importasi daging dan sapi bakalan pada 2014 yang lebih dari satu juta ekor sapi dan 150 ribu ton daging terlalu tinggi. Jumlah ini, Rochadi menyatakan, yang tertinggi dalam sejarah importasi sapi dan daging di Indonesia. “Akibatnya Australia malah menaikkan harga dagingnya,” kata dia. (Berita terkait: Tahun Depan, Kebutuhan Daging Sapi 575.880 Ton)
Kementerian Perdagangan menghitung kebutuhan impor sapi tahun ini mencapai 720 ribu ekor. Jumlah tersebut naik lebih dari 50 persen dibanding jumlah alokasi impor tahun lalu yang mencapai 477.747 ekor sapi, baik yang siap potong maupun bakalan.
Pada triwulan I-2014 akan dikeluarkan izin impor untuk 125 ribu ekor sapi, triwulan II-2014 untuk 141 ribu ekor sapi, triwulan III-2014 sebanyak 133 ribu ekor sapi, dan triwulan IV sebanyak 41 ekor sapi bakalan.
APRILIANI GITA | DAVID PRIYASIDHARTA (SURABAYA)
Terpopuler :
Gita Wirjawan Nyapres, Australia Terancam?
Gita Wirjawan: Beras Vietnam Dipolitisasi
Nadella Datang, Bill Gates Pun Hengkang
Satya Nadella, CEO Baru Microsoft
Berita terkait
Hari Pertama Puasa, Harga Daging Sapi di Pasar Palmerah Naik jadi Rp 145 Ribu per Kilogram
53 hari lalu
Sejumlah pedagang di Pasal Pamerah, Jakarta Barat, menyebutkan harga daging sapi naik di hari pertama di bulan puasa.
Baca SelengkapnyaMau Bikin Steak di Rumah? Chef Bagi Saran Pemilihan Daging Sapi
17 Juni 2023
Chef membagi tips memilih bagian daging sapi seperti sirloin atau tenderloin untuk memasak steak di rumah. Ketahui juga merek daging.
Baca SelengkapnyaKenali 4 Ciri Daging Sapi Giling yang Sudah Busuk
10 Juli 2022
Daging sapi giling dapat ditemukan di berbagai supermarket atau toko terdekat, namun tak jarang juga banyak daging yang tidak fresh atau sudah busuk.
Baca SelengkapnyaStok Terbatas, Harga Daging Sapi di Sumut Kini Rp 160 Ribu Per Kilo
24 April 2022
Harga daging sapi segar akhir pekan ini bergerak naik lagi di pasar Sumatera Utara atau Rp140. 000- Rp160. 000 per kg.
Baca SelengkapnyaKetua JAPPDI Sebut Kenaikan Harga Daging Sapi karena Pasokan Australia Berkurang
1 Maret 2022
Kenaikan harga daging sapi sudah terjadi sejak hulu karena persaingan dengan Cina dan Vietnam.
Baca SelengkapnyaPengusaha Minta Pemerintah Buka Jalur Impor Sapi Bakalan dari Brazil
7 Mei 2021
Direktur Eksekutif Asosiasi Pengusaha Daging dan Feedlot Indonesia Joni Liano mengatakan impor sapi bakalan dari Australia menurun sejak Covid-19.
Baca SelengkapnyaImpor Daging Sapi dari Australia Belum Stabil Jadi Penyebab Harganya Tinggi
7 Mei 2021
Oke Nurwan mengatakan harga daging sapi impor dari Australia terus mengalami kenaikan sejak akhir 2020..
Baca Selengkapnya420 Ton Daging Sapi Impor dari Brasil Mulai Datang di Indonesia Secara Bertahap
3 Mei 2021
PT RNI dan PT Berdikari (Persero) mendatangkan daging sapi beku boneless asal Brasil sebanyak 420 ton secara bertahap ke Tanah Air.
Baca SelengkapnyaSusi Pudjiastuti Heran Daging Sapi Impor Australia di Vietnam Bisa Lebih Murah
23 Februari 2021
Susi Pudjiastuti heran harga daging sapi di Vietnam bisa lebih murah dibanding di Indonesia padahal sama-sama impor dari Australia.
Baca SelengkapnyaIA-CEPA berlaku, 575 Ribu Sapi Bebas Bea Masuk ke RI
6 Juli 2020
Australia bisa mengekspor 575.000 sapi ke Indonesia tanpa dikenakan bea masuk seiring diimplementasikannya IA-CEPA.
Baca Selengkapnya