TEMPO.CO, Jakarta - Masuknya beras impor asal Vietnam ke Pasar Induk Cipinang menuai kontroversi di awal 2014 ini. Meskipun pemerintah mengklaim produksi beras pada 2013 surplus, juga pemerintah mengkklaim tidak impor beras melalui Bulog, namun faktanya impor beras oleh swasta masih tetap berjalan. (Baca juga : Gita Wirjawan: Beras Vietnam Dipolitisasi)
Hari ini Badan Pusat Statistik merinci catatan impor beras dari tiap-tiap negara. Selama 2013 Vietnam menjadi pemasok terbesar beras impor Indonesia. Dari total 472 ribu ton beras senilai US$ 246 juta yang diimpor, Vietnam mendominasi dengan pengiriman sebanyak 171.286 ton atau senilai US$ 97,3 juta. "Ini data dari kepabeanan," kata Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Sasmito Hadi Wibowo, Rabu 5 Februari 2014.
Selain Vietnam, Thailand di urutan kedua dalam mengekspor beras ke Indonesia. Selama 2013, Negeri Gajah Putih itu mengirim 194.633 ton beras senilai US$ 61,7 juta. Sementara India di urutan ketiga, pada 2013 tercatat mengekspor 107.538 ton beras senilai US$ 44,9 juta ke Indonesia. (Berita terkait : Pengakuan Menteri Suswono Soal BerasImpor)
Indonesia juga tercatat mengimpor beras dari Pakistan. Sepanjang tahun lalu, Pakistan tercatat sebagai negara asal 75.813 ton beras impor Indonesia dengan nilai US$ 29,9 juta. Serta Myanmar ada di urutan kelima negara pemasok beras terbanyak bagi Indonesia di 2013 dengan jumlah 18.450 ton atau US$ 6,5 juta.
BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen
5 hari lalu
BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen
Badan Pusat Statistik atau BPS mengungkapkan terjadi lonjakan impor serealia pada Maret 2024. BPS mencatat impor beras naik 2,29 persen. Sedangkan impor gandum naik 24,54 persen.