Jelang Pemilu, Percetakan Kebanjiran Pesanan  

Reporter

Senin, 3 Februari 2014 20:22 WIB

Pengguna jalan melintas di depan baliho Alat Peraga Kampanye (APK) Caleg di Kudus, Jateng, Rabu (20/11). ANTARA/Andreas Fitri Armoko

TEMPO.CO, Malang - Pengusaha percetakan di Malang kebanjiran order dari calon legislator. "Omzet naik. Semula Rp 150 juta per bulan naik menjadi Rp 300 juta," kata pengusaha percetakan di Kecamatan Klojen, Kabupaten Malang, Muhammad Muzaki, pada Senin, 3 Februari 2014.

Pemesanan percetakan ramai sejak sebulan lalu. Jika rata-rata setiap pemesan mencetak 1.000 kalender, kini melonjak sampai 10 ribu lembar. Calon legislator memesan barang cetakan seperti poster, stiker, kartu nama, kaleder, dan contoh surat suara.

Order datang tak hanya dari Malang, tapi juga datang dari Bojonegoro, Banyuwangi, dan Pasuruan. Bahkan untuk mengerjakan pesanan, para pekerja harus lembur. Produksi, kata Muzaki, berjalan 24 jam untuk memenuhi pesanan pelanggan.

Menurut dia, calon legislator DPR RI paling royal membelanjakan alat peraga. Mereka membeli poster dan spanduk sekitar 20 ribu sekali pesan lantaran poster dipasang di seluruh wilayah di Kota Malang, Kabupaten Malang, dan Kota Batu. Selain mencantumkan partai dan nomor urut, mereka juga memasang foto diri.

Namun tak semua calon legislator berbelanja banyak poster dan spanduk. Arief Wahyudi, calon anggota DPR RI dari Partai Kebangkitan Bangsa, misalnya, mengaku tak banyak membuat poster dan spanduk. "Saya punya strategi sendiri," katanya. Namun Ketua Komisi Hukum DPRD Kota Malang ini menolak menyebutkan dana yang dikeluarkan untuk sosialisasi.


EKO WIDIANTO

Berita terkait

Angka Keramat Nawacita

28 April 2015

Angka Keramat Nawacita

Pemilihan Presiden Juli 2014 lalu menjadi etos baru bagi rakyat untuk menentukan calon pemimpinnya. Bagi saya dan sebagian pemilih Jokowi, yang untuk pertama kalinya memilih dalam pemilihan, karena sebelumnya golongan putih, ada motif yang menggerakkan kami. Salah satu motif itu adalah janji kampanye Jokowi yang bertitel Nawacita.

Baca Selengkapnya

Pemilu 2014 Berlalu, Ini Daftar Pelanggarannya  

17 Desember 2014

Pemilu 2014 Berlalu, Ini Daftar Pelanggarannya  

Kemitraan menemukan suap dalam pemungutan suara.

Baca Selengkapnya

Obor Rakyat, Polisi Tunggu Keterangan Jokowi

5 Agustus 2014

Obor Rakyat, Polisi Tunggu Keterangan Jokowi

Keterangan Jokowi diperlukan agar kasus pengaduan tabloid Obor Rakyat dapat diproses lebih lanjut

Baca Selengkapnya

Ahok Soal Pilpres: Jangan Golput, Nanti Menyesal

9 Juli 2014

Ahok Soal Pilpres: Jangan Golput, Nanti Menyesal

Dengan memilih, Ahok berujar, kemungkinan warga merasakan penyesalan jauh lebih kecil ketimbang mengabaikan haknya.

Baca Selengkapnya

Ribuan DPT Ganda Dicoret di Kota Bekasi  

8 Juli 2014

Ribuan DPT Ganda Dicoret di Kota Bekasi  

Setiap kelurahan terdapat sekitar 100 DPT ganda.

Baca Selengkapnya

Netizen Dukung Jokowi-Kalla di Semua Segmen Debat  

6 Juli 2014

Netizen Dukung Jokowi-Kalla di Semua Segmen Debat  

Secara keseluruhan, Jokowi-Kalla dipercakapkan hingga 64.297 kali, jauh mengungguli Prabowo-Hatta.

Baca Selengkapnya

Hatta Tanya Kalpataru, JK: Keliru, Itu Adipura  

5 Juli 2014

Hatta Tanya Kalpataru, JK: Keliru, Itu Adipura  

Hatta hanya tersenyum pahit dan enggan melanjutkan pertanyaan.

Baca Selengkapnya

Pendukung Jokowi Bagikan Obor Rahmatan Lil Alamin  

5 Juli 2014

Pendukung Jokowi Bagikan Obor Rahmatan Lil Alamin  

Selain tabloid, mereka juga membagikan jadwal puasa Ramadan dan pin bergambar Jokowi-JK.

Baca Selengkapnya

Tabloid Sapujagat Serang Jokowi Lewat Isu Komunis  

5 Juli 2014

Tabloid Sapujagat Serang Jokowi Lewat Isu Komunis  

Sapujagat sebenarnya bukan media baru. Tabloid 16 halaman yang berkantor di Jalan Makam Peneleh Nomor 39, Surabaya, itu sudah muncul sejak awal 2000.

Baca Selengkapnya

Kampanye Hitam Juga Serang Kampung Deret

5 Juli 2014

Kampanye Hitam Juga Serang Kampung Deret

Dukungan warga terbelah diantara dua calon presiden di sejumlah sudut Jakarta.

Baca Selengkapnya