BI Resmi Tutup Bank Global

Reporter

Editor

Jumat, 14 Januari 2005 03:17 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Bank Indonesia (BI) akhirnya secara resmi mencabut izin usaha PT Bank Global Internasional. Pemerintah akan melakukan pembayaran dana nasabah paling lambat mulai tiga minggu, terhitung hari ini, melalui bank yang ditunjuk dalam minggu ini.Direktur Jenderal Lembaga Keuangan Darmin Nasution mengatakan, program penjaminan yang diatur dalam Keputusan Presiden Nomor 26 Tahun 1998 masih tetap berlaku. Pengelola sementara bank akan segera menyerahkan jumlah dana pihak ketiga kepada Menteri Keuangan melalui Unit Pelaksana Penjaminan Pemerintah (UP3) paling lambat selesai pada Sabtu (15/1). “Para penabung di bank Global tidak usah panik,” kata Darmin. Setelah menghitung jumlah dana pihak ketiga, menurut Darmin, Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) akan melakukan verifikasi terhadap simpanan itu. Pemerintah hanya akan menjamin simpanan yang telah melalui proses verifikasi tersebut. Selanjutnya, pemerintah akan segera mengumumkan masa pembayaran di kantor Bank Global dan cabangnya serta kantor terdekat bank pembayar. “Kami ingatkan agar masyarakat jangan mempercayai agen-agen pembayaran, sebelum pengumuman resmi pemerintah,” kata Darmin.Menurut dia, pemerintah tidak akan menjamin simpanan yang bermasalah. Pemerintah pun tidak akan menjamin simpanan yang mempunyai indikasi tingkat suku bunganya lebih besar dari penjaminan. Simpanan pihak terkait dari pemilik, pengurus, direksi, komisaris dan keluarganya juga tidak dijamin.Begitu pula yang berkaitan dengan produk reksadana, pemerintah tidak akan menjamin produk ini, karena bukan merupakan produk perbankan. “Pemerintah tidak akan menjamin obligasi sub ordinasi yang diterbitkan Bank Global pada 2003 senilai Rp 400 miliar,” kata Darmin. Seperti diketahui, pemilik obligasi ini antara lain PT Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek) sebesar Rp 100 miliar, Bank Bukopin Rp 40 miliar, PT Pertamina Saving Rp 70 miliar, serta sisanya dana pensiun. Sementara itu, Direktur Pengawasan BI Sabar Anton Tarihoran mengatakan, jumlah dana pihak ketiga Bank Global mencapai Rp 759 miliar. Masing-masing berupa giro Rp 3 miliar, tabungan Rp 33 miliar, serta deposito Rp 723 miliar. Sedangkan total kredit mencapai Rp 260 miliar.Menurut Anton, BI juga masih melakukan pemeriksaan terhadap aset Bank Global. Nilai aset Bank Global dibandingkan dana pihak ketiga masih memiliki kekurangan sekitar Rp 300 miliar. “Kami masih melacak aset pemilik bank,” katanya.BI akan segera membentuk tim likudiasi melalui mekanisme rapat umum pemegang saham, dua bulan setelah pencabutan izin ini. Pemegang saham pengendali Bank Global adalah Irawan Salim yang memiliki lebih dari 20 persen. Hingga saat ini pihak berwajib belum mengetahui keberadaan direktur utama bank ini serta Direktur Operasional Rico Santoso yang diduga sudah berada di luar negeri. “Karena pemiliknya tidak ada, maka RUPS akan disahkan melalui pengadilan,” kata Anton. Yandi MR - Tempo

Berita terkait

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

7 jam lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

1 hari lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

2 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

3 hari lalu

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

Zulhas percaya BI sebagai otoritas yang memiliki kewenangan akan mengatur kebijakan nilai tukar rupiah dengan baik di tengah gejolak geopolitik.

Baca Selengkapnya

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

3 hari lalu

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 32 poin ke level Rp 16.187 per dolar AS dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

3 hari lalu

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

BI menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen berdasarkan hasil rapat dewan Gubernur BI yang diumumkan pada Rabu, 24 April 2024.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

3 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

Uang Beredar di Indonesia Mencapai Rp 8.888,4 Triliun per Maret 2024

3 hari lalu

Uang Beredar di Indonesia Mencapai Rp 8.888,4 Triliun per Maret 2024

BI mengungkapkan uang beredar dalam arti luas pada Maret 2024 tumbuh 7,2 persen yoy hingga mencapai Rp 8.888,4 triliun.

Baca Selengkapnya

Alipay Beroperasi di Indonesia? BI: Belum Ada Pengajuan Formal

3 hari lalu

Alipay Beroperasi di Indonesia? BI: Belum Ada Pengajuan Formal

Para pemohon termasuk perwakilan Ant Group sebagai pemilik aplikasi pembayaran Alipay bisa datang ke kantor BI untuk meminta pre-consultative meeting.

Baca Selengkapnya

Rupiah Diprediksi Stabil, Pasar Respons Positif Kenaikan BI Rate

3 hari lalu

Rupiah Diprediksi Stabil, Pasar Respons Positif Kenaikan BI Rate

Rupiah bergerak stabil seiring pasar respons positif kenaikan BI Rate.

Baca Selengkapnya