Banjir, Dampak Inflasi Diperkirakan Lebih Berat

Reporter

Editor

Abdul Malik

Selasa, 21 Januari 2014 07:37 WIB

Sejumlah pedagang bertelanjang kaki saat menunggui kiosnya karena banjir masih menggenangi sejumlah kios di Pasar Raya Cipulir, Jakarta (16/11). Tempo/Dian Triyuli Handoko

TEMPO.CO, Jakarta - Ekonom dari Institute for Development of Economic and Finance (Indef), Enny Sri Hartati mengatakan, inflasi yang diakibatkan banjir tahun ini tak akan lebih tinggi daripada tahun lalu. Namun beban inflasi tahun ini diperkirakan akan lebih berat karena inflasi 2013 sudah mencapai 8,38 persen.

Menurut Enny, inflasi Januari tahun ini memang diperkirakan tak lebih dari 1 persen seperti periode yang sama pada 2013. “Tapi bedanya inflasi 2012 lebih manageable, sehingga dampaknya pada 2013 bisa dikendalikan,” kata Enny saat dihubungi Tempo, Senin Malam 20 Januari 2014.

Hal ini berbeda dengan inflasi Tahun 2013, sehingga berapapun tambahan tekanan inflasi akan memberatkan pada tahun ini. Salah satu perbedaan inflasi pada Januari tahun ini dan tahun lalu disebabkan beberapa hal. Jika pada tahun lalu inflasi Januari disebabkan oleh volatile food, tarif dasar listrik, serta aksi spekulan. Pada 2014 ini faktor penyebabnya adalah harga elpiji yang dampaknya tak sekrusial tarif dasar listrik. Sehingga angka inflasinya tak akan lebih besar daripada Januari tahun lalu. (Baca juga : Pengaruh Banjir ke Inflasi Tak Signifikan)

Enny mengatakan, secara langsung banjir memang akan berpengaruh terhadap harga pangan yang menyebabkan inflasi, namun secara umum dampaknya bersifat sistemik. Banjir, kata dia, bisa mengganggu berbagai aktivitas kegiatan ekonomi. Banjir akan membuat keterlambatan distribusi yang mengakibatkan kerusakan barang, terutama komoditas hortikultura. Produsen dan konsumen menurut dia akan sama-sama rugi atau akan terjadi semacam kerugian sosial.

“Apalagi kalau banjirnya terjadi di pusat ekonomi seperti Jakarta yang lebih dari 70 persen perputaran uang nasional ada di sana,” kata dia. Dia mencontohan akses yang terganggu menuju Tanjung Priok akan membuat kerugian besar mengingat pelabuhan tersebut merupakan salah satu titik perdagangan antar Negara terbesar. Bagi sektor investasi, banjir tentunya akan mengurangi minat investor baik lokal maupun asing. Investor akan berpkir jika tiap tahun pada Desember hingga Februari harus mengalami hal serupa. (Baca juga : Chatib Basri: Banjir Akan Pengaruhi Inflasi)

Menurut Enny, dampak banjir seperti ini harus diselesaikan secara komprehensif, seperti antisipasi di sentra produksi bahan pokok. Hal ini dikarenakan pemerintah tak punya instrumen pengendalian harga, kecuali untuk harga beras sehingga ketersediaannya dan kelancaran distribusinya juga harus dijamin. Jika tak diantisipasi dampak banjir yang menyebabkan inflasi dikhawatirkan juga bisa dipolitisasi, apalagi menjelang pemilu. “Selain itu akan memperburuk juga daya beli masyarakat yang sudah menurun setelah inflasi mecapai 8,38,” ungkapnya.

FAIZ NASHRILLAH



Terpopuler :
Cuaca Ekstrem, Stok Premium Aman Cuma 17 Hari
Menteri Chatib Janji Dana Bencana Gampang Cair
Cara BPK Lacak Permainan Dana Bansos
Ini Kawasan Bisnis yang Lumpuh Akibat Banjir
Ekspor Dilarang, Investasi Smelter Capai Rp 150 Triliun


Berita terkait

LPEM UI Sebut Tiga Sumber Inflasi, Rupiah sampai Konflik Iran-Israel

14 jam lalu

LPEM UI Sebut Tiga Sumber Inflasi, Rupiah sampai Konflik Iran-Israel

Inflasi April 2024 sebesar 3 persen secara year on year.

Baca Selengkapnya

Cetak Petani Milenial untuk Tangani Inflasi di Nusa Tenggara Timur

2 Maret 2024

Cetak Petani Milenial untuk Tangani Inflasi di Nusa Tenggara Timur

Kabupaten Timor Tengah Selatan NTT menginisiasi program cetak petani milenial. Mereka diajari tanam cabai hingga bawang.

Baca Selengkapnya

Mengenal Apa itu inflasi, Jenis, dan Dampaknya

17 Oktober 2023

Mengenal Apa itu inflasi, Jenis, dan Dampaknya

Inflasi adalah istilah yang merujuk pada kondisi di mana harga barang mengalami kenaikan. Berikut dampak yang ditimbulkan karena inflasi.

Baca Selengkapnya

Inflasi 15 Provinsi di Atas Nasional, Jokowi Minta Pemda Rajin Cek ke Lapangan

31 Agustus 2023

Inflasi 15 Provinsi di Atas Nasional, Jokowi Minta Pemda Rajin Cek ke Lapangan

Jokowi menyebutkan terdapat 15 provinsi dan kabupaten/kota yang laju inflasinya di atas tingkat nasional meskipun sudah di bawah 5 persen.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Catat Permintaan Domestik Dorong Pertumbuhan Ekonomi Triwulan II 2023

1 Agustus 2023

Sri Mulyani Catat Permintaan Domestik Dorong Pertumbuhan Ekonomi Triwulan II 2023

Perekonomian triwulan II 2023, kata Sri Mulyani diprakirakan masih tumbuh kuat, ditopang peningkatan konsumsi rumah tangga dan tren ekspansif aktivitas manufaktur.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Inflasi Kembali ke Sasaran, Lebih Cepat dari Perkiraan

1 Agustus 2023

Sri Mulyani: Inflasi Kembali ke Sasaran, Lebih Cepat dari Perkiraan

Sri Mulyani memperkirakan inflasi dapat tetap terkendali.

Baca Selengkapnya

Inflasi Tahunan Juli 3,08 Persen, Sektor Transportasi, Makanan dan Rokok Penyumbang Terbesar

1 Agustus 2023

Inflasi Tahunan Juli 3,08 Persen, Sektor Transportasi, Makanan dan Rokok Penyumbang Terbesar

BPS mencatat inflasi tahunan pada Juli 2023 sebesar 3,08 persen.

Baca Selengkapnya

Ekonom Prediksi Inflasi Tahunan 3,6 Persen: El Nino Perlu Diantisipasi dengan Hati-hati

31 Juli 2023

Ekonom Prediksi Inflasi Tahunan 3,6 Persen: El Nino Perlu Diantisipasi dengan Hati-hati

Ekonom dari Bank Mandiri, Faisal Rachman, memperkirakan inflasi tahunan terus menurun sepanjang paruh kedua 2023.

Baca Selengkapnya

ASDP Jelaskan Faktor Pembentuk Tarif Baru Angkutan Penyeberangan yang Mulai Berlaku 3 Agustus

30 Juli 2023

ASDP Jelaskan Faktor Pembentuk Tarif Baru Angkutan Penyeberangan yang Mulai Berlaku 3 Agustus

PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) menerapkan penyesuaian tarif angkutan pada 29 lintasan penyeberangan di seluruh Indonesia.

Baca Selengkapnya

BPS Catat Inflasi Tahunan Juni 2023 3,52 Persen, Terendah sejak April 2022

3 Juli 2023

BPS Catat Inflasi Tahunan Juni 2023 3,52 Persen, Terendah sejak April 2022

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi secara tahunan atau year on year pada periode Juni 2023 sebesar 3,52 persen.

Baca Selengkapnya