Tanah Grup Lippo di Jember Dinilai Bermasalah

Reporter

Jumat, 17 Januari 2014 20:00 WIB

MZA Djalal. TEMPO/Fully Syafi

TEMPO.CO, Jember -Tanah yang akan digunakan Kelompok Lippo di Kabupaten Jember masih bermasalah. Pengamat hukum Universitas Jember (Unej) Jayus menilai pemanfaatan tanah itu sampai kini berpotensi menimbulkan masalah hukum. "Itu aset pemda yang pelepasannya masih bermasalah sampai sekarang," kata dia, Jumat, 17 Januari 2014.

Menurut Jayus, hingga saat ini proses pelepasan tanah seluas 12.165 meter persegi itu cacat hukum. Pasalnya, sejak awal DPRD Jember tidak pernah menyetujui pelepasan tanah yang pernah ditempati Brigif IX/02 Kostrad itu. Pada 2007, DPRD Jember hanya menyetujui tukar guling. Namun kenyataannya tanah itu dijual pemerintah daerah kepada PT Teguh Surya Milenia, dan kemudian dijual lagi kepada Kelompok Lippo.

Jayus menilai Bupati Jember melanggar PP nomor 6 tahun 2006 junto PP no. 38 tahun 2008 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah. “Tidak pernah ada persetujuan dari DPRD Jember soal pelepasan aset itu,” kata staf ahli DPRD Jember itu.

Dalam sepekan terakhir ini gedung bekas kantor Brigif IX/02 Kostrad Jember sudah mulai dibongkar. Kompleks bekas kantor tentara di Jalan Gajah Mada 175 Jember itu dipagari untuk persiapan pembangunan kawasan gedung terpadu yang terdiri dari mall, rumah sakit, hotel dan lembaga pendidikan yang digarap Lippo.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya dan Tata Ruang Kabupaten Jember Merwin Lusiana mengatakan sudah menerima pengajuan izin pembangunan proyek itu. Menurutnya, syarat pembangunan sudah dipenuhi pengembang. “Surat izinnya seperti IMB sudah lengkap.”


Izin lainnya, kata dia, seperti Hinderordonantie (HO) atau izin gangguan pembangunan dari masyarakat juga sudah dipenuhi. Dengan demikian, kata dia, pekerjaan pembangunan memang sudah mendapatkan lampu hijau dari Pemkab Jember. Kelompok Lippo, kata dia, lewat PT Wahana Citra Gemilang akan membangun gedung tujuh lantai di kawasan itu.

Diberitakan sebelumnya, Bupati Jember MZA Djalal mengatakan kelompok bisnis pimpinan Mochtar Riady itu akan menginvetasikan dana hingga triliunan rupiah untuk pembangunan mega proyek itu. “Dia itu (Mochtar Riadi) jagoan, jadi tidak perlu diragukan lagi (pekerjaanya),” kata Djalal.

Djalal juga menjamin tidak masalah yang berarti dalam rencana investasi itu, termasuk soal status tanah yang akan ditempati. Tanah dan bangunan bekas kantor tentara itu, kata dia, kini bukan milik Pemkab Jember, melainkan milik investor (Grup Lippo). "Tidak ada masalah. Mudah-mudahan lancar, tidak ada polemic."

MAHBUB DJUNAIDY

Berita terkait

Di Qatar Economic Forum, Prabowo Sebut Biaya Pembangunan IKN Tembus Rp 16 Triliun per Tahun

1 hari lalu

Di Qatar Economic Forum, Prabowo Sebut Biaya Pembangunan IKN Tembus Rp 16 Triliun per Tahun

Presiden terpilih Prabowo Subianto membeberkan strategi Pemerintah untuk membiayai pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).

Baca Selengkapnya

Jokowi dan Gubernur Jenderal Australia Bertemu, Bahas Penguatan Hubungan antar Masyarakat

1 hari lalu

Jokowi dan Gubernur Jenderal Australia Bertemu, Bahas Penguatan Hubungan antar Masyarakat

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, dalam keterangan pers usai pertemuan, menjelaskan, Jokowi dan Hurley misalnya mebahas upaya menggiatkan pengajaran bahasa di masing-masing negara.

Baca Selengkapnya

Pencabutan Izin Usaha Paytren Dinilai Menyelamatkan Lebih Banyak Calon Investor

1 hari lalu

Pencabutan Izin Usaha Paytren Dinilai Menyelamatkan Lebih Banyak Calon Investor

Ekonom Nailul Huda menilai langkah OJK mencabut izin PT Paytren Manajemen Investasi sudah tepat.

Baca Selengkapnya

Pertamina Hulu Energi dan ExxonMobil Kerja Sama Penangkapan dan Penyimpanan Karbon di IPA CONVEX ke-38

2 hari lalu

Pertamina Hulu Energi dan ExxonMobil Kerja Sama Penangkapan dan Penyimpanan Karbon di IPA CONVEX ke-38

PT Pertamina Hulu Energi (PHE) menjajaki kerja sama dengan ExxonMobil Indonesia melalui pengembangan Asri Basin Project CCS Hub.

Baca Selengkapnya

Pemegang Saham Saratoga Sepakati Pembagian Dividen Rp 298,43 Miliar

2 hari lalu

Pemegang Saham Saratoga Sepakati Pembagian Dividen Rp 298,43 Miliar

PT Saratoga Investama Sedaya Tbk. atau Saratoga (SRTG) akan membagikan dividen tunai sebesar Rp 298,43 miliar atau sekitar Rp 22 per lembar saham.

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Sebut Bantuan Beras Patut Disyukuri, Besaran Iuran BPJS Kesehatan Terbaru Setelah Diganti KRIS

3 hari lalu

Terkini: Jokowi Sebut Bantuan Beras Patut Disyukuri, Besaran Iuran BPJS Kesehatan Terbaru Setelah Diganti KRIS

Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebut bantuan beras merupakan langkah konkret untuk meringankan beban masyarakat.

Baca Selengkapnya

RI-China Bahas Kerja Sama Riset di Bidang Pengolahan Nikel

3 hari lalu

RI-China Bahas Kerja Sama Riset di Bidang Pengolahan Nikel

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI Airlangga Hartarto dan Duta Besar China untuk Indonesia Lu Kang bertemu untuk membahas penguatan kerja sama

Baca Selengkapnya

AXA Mandiri Raup Laba Bersih Rp 1,33 Triliun pada 2023

4 hari lalu

AXA Mandiri Raup Laba Bersih Rp 1,33 Triliun pada 2023

AXA Mandiri Financial Services berhasil meraup laba bersih senilai Rp 1,33 triliun pada 2023 atau tumbuh 13,2 persen dibanding tahun 2022.

Baca Selengkapnya

Jokowi Harap RI jadi Anggota OECD: Supaya Mudah Akses Investasi

4 hari lalu

Jokowi Harap RI jadi Anggota OECD: Supaya Mudah Akses Investasi

Presiden Jokowi meyakini OECD akan memberikan manfaat yang konkret bagi Indonesia terutama supaya tidak terjebak dalam middle income trap

Baca Selengkapnya

Satgas PASTI Hentikan 915 Entitas Keuangan Ilegal hingga April 2024

4 hari lalu

Satgas PASTI Hentikan 915 Entitas Keuangan Ilegal hingga April 2024

Satgas PASTI menutup aktivitas 915 entitas keuangan ilegal, yang terdiri 19 investasi ilegal dan dan 896 pinjol ilegal selama 1 Januari-30 April 2024.

Baca Selengkapnya