Tamu undangan memotret layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menggunakan kamera telepon genggam usai pembukaan perdagangan di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta (2/1). Pembukaan perdagangan saham tersebut di buka oleh Wakil Presiden Boediono. Tempo/Aditia Noviansyah
TEMPO.CO, Jakarta - Analis saham dari Trust Securities, Reza Priyambada, mengatakan pada perdagangan hari ini Indeks Harga Saham Gabungan diperkirakan akan berada pada level support 4.269-4.300 dan resistence 4.395-4.405. Kondisi ini berpola menyerupai white marubozu melewati upper bolliner bands (UBB). IHSG diprediksi bergerak di atas target support. Penguatan ini dapat membuka tren kenaikan jangka pendek dan menengah. "Sehingga rawan dimanfaatkan untuk profit taking jika sentimen yang ada, terutama dari laju bursa saham global kurang mendukung," kata Reza dalam analisanya untuk Rabu, 15 Januari 2014.
Menruut dia, imbas pergerakan bursa saham Asia yang cukup positif setelah merespons penguatan laju bursa saham Amerika Serikat setelah pertumbuhan nonfarm payrolls yang rendah menyebabkan IHSG beberapa hari ini menguat. Bahkan, nilai tukar rupiah yang terus positif serta besarnya aksi beli asing ikut memberi andil kepada IHSG untuk melesat.
"Investor pun kembali memburu saham-saham big caps, terurama "three musketeer" perbankan, antara lain BBRI, BMRI, BBCA serta saham-sahan lain seperti BBNI, SMGR dan INTP," ujar Reza. Ia menuturkan, sepanjang perdagangan kemarin, IHSG menyentuh level 4.393,32 untuk level tertinggi menjelang preclosing serta level 4.292,33 di level terendah pada awal sesi pertama dan berakhir pada level 4.390,77.
Pekan Keempat Februari, Aliran Modal Asing Masuk Rp 1,01 Triliun
25 Februari 2024
Pekan Keempat Februari, Aliran Modal Asing Masuk Rp 1,01 Triliun
Aliran modal asing tetap surplus kendati ada penjualan Surat Berharga Negara (SBN) dan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI), karena jumlah modal masuk ke pasar saham jauh lebih besar.