Rupiah Berpeluang Terus Menguat  

Reporter

Editor

Muchamad Nafi

Rabu, 15 Januari 2014 06:47 WIB

TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Jakarta - Keberhasilan nilai tukar rupiah naik tajam ke level Rp 11.990 per dolar pada awal pekan mendorong peluang terjadinya penguatan lanjutan. Masih kuatnya ekspektasi atas perlambatan pemangkasan stimulus moneter (tapering off) Amerika Serikat menjadi alasan utama pelaku pasar untuk mengoleksi portofolio berbasis rupiah.

Analis PT Samuel Sekuritas, Rangga Cipta, menyatakan akumulasi sentimen positif sejak pekan lalu memang menjadi faktor pendorong optimisme penguatan rupiah. Di luar perihal data lapangan kerja baru Amerika yang hanya tumbuh sebesar 74 ribu pada Desember, pelaku pasar masih merespons positif surplus neraca perdagangan November 2013, nilai cadangan devisa yang meningkat menjadi US$ 99,4 miliar, dan pengecualian dalam larangan ekspor mineral mentah. “Berbagai sentimen positif membuat optimisme atas laju rupiah belum akan mereda hingga pekan ini,” ujar dia Selasa, 14 Januari 2014.

Meskipun demikian, Rangga tetap menyarankan pelaku pasar untuk memperhatikan laju inflasi Amerika yang akan dirilis beberapa hari ke depan. Bila inflasi kembali bergerak stabil, tak ayal laju tapering off kemungkinan bergerak lebih agresif.

Sedikit berbeda dengan hal itu, analis Platon Niaga Berjangka, Lukman Leong, justru beranggapan pergerakan laju rupiah yang begitu tajam tampak tak sesuai dengan kondisi fundamental perekonomian. Dirinya khawatir penguatan kali ini hanyalah siklus rutin yang biasanya akan dimanfaatkan dengan aksi ambil untung (profit taking). “Kepastian tapering off yang dimulai Januari ini menjadikan posisi dolar cenderung menguat atas mata uang global,” katanya.

PDAT | Megel Jekson

Berita Lain:
Jokowi Nyapres, Kader Tunggu Megawati Tiup Peluit
Adu Populer Kandidat
Sukrelawan: Apa pun Partainya, Jokowi Presidennya

Berita terkait

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

21 jam lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

1 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

1 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

2 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Nilai Tukar Rupiah Makin Merosot, Rp 16.255 per USD

2 hari lalu

Nilai Tukar Rupiah Makin Merosot, Rp 16.255 per USD

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 45 poin ke level Rp 16.255 per USD dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

2 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

2 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

3 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

4 hari lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

5 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya