November, Perdagangan Surplus US$ 776,8 Juta  

Kamis, 2 Januari 2014 13:32 WIB

Seorang pengunjung melintas di depan poster gambar Pelabuhan Indonesia dalam acara Indonesia International Infrastructure and Exhibition, Jakarta Convention Centre, Rabu (13/11). Kinerja ekspor Indonesia pada 2013 diperkirakan belum dapat pulih sepenuhnya setelah mengalami defisit neraca perdagangan beberapa kali sepanjang 2012 sedangkan perkembangan impor barang ke Indonesia diperkirakan akan tetap meningkat. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai ekspor Indonesia pada November 2013 sebesar US$ 15,93 miliar atau naik 1,45 persen dibanding Oktober. Sebaliknya, nilai impor US$ 15,15 miliar atau turun 3,35 persen ketimbang Oktober. Dengan demikian, neraca perdagangan pada November tercatat surplus US$ 776,8 juta.

"Ini surplus terbesar sejak April 2012," kata Suryamin dalam konferensi pers di kantornya, Jakarta, Kamis, 2 Januari 2014.

Secara kumulatif, dari Januari-November 2013, nilai ekspor mencapai US$ 165,57 miliar. Jumlah tersebut lebih kecil dibanding nilai pada periode yang sama tahun sebelumnya, yakni US$ 171,17 miliar. Dengan demikian, neraca perdagangan secara kumulatif pada sebelas bulan pertama 2013 masih defisit US$ 5,6 miliar.

Menurut Suryamin, hal ini disebabkan oleh impor minyak yang masih tinggi sehingga defisitnya cukup besar. Pada November saja, impor migas tercatat naik 13,39 persen menjadi US$ 3,94 miliar dibanding Oktober.

Nilai ekspor Indonesia selama Januari−November 2013 mencapai US$ 165,57 miliar atau menurun 5,19 persen dibanding periode yang sama tahun 2012. Ekspor nonmigas sebesar US$136,36 miliar atau menurun 3,02 persen.

Adapun nilai impor Januari-November 2013 mencapai US$ 171,17 miliar atau turun 2,80 persen jika dibanding impor periode yang sama tahun 2012. Impor nonmigas mencapai US$ 130,13 miliar atau turun 5,19 persen.

Saat ini, pangsa ekspor terbesar adalah Cina, dengan nilai perdagangan US$ 18,93 miliar, Jepang sebesar US$ 14,69 miliar, dan AS sebesar US$ 13,79 miliar. Impor tertinggi Indonesia juga berasal dari Cina dengan nilai US$ 22,23 miliar, Jepang senilai US$ 17,51 miliar, dan Thailand sebesar US$ 9,95 miliar.

PINGIT ARIA


Terpopuler

Percaya Tidak Caleg Ini Sumbang Rp 2 M ke PKB?
Bungkam Swansea, City Pimpin Liga Primer Inggris
Tekuk Hull, Liverpool Sukses Balas Dendam
Kontrakan Teroris Ciputat, Safe House Abu Roban
Komnas HAM: Teroris Ciputat Wajar Ditembak Mati
Yoona SNSD Pacaran Dengan Lee Seung Gi
Indra Sjafri Akan Coret 6 Pemain Timnas U19
Gereja Pantekosta Sumedang Kembali




Berita terkait

Produk Indonesia di Mesir Raup Transaksi Potensial Rp 253 Miliar, Didominasi Biji Kopi

3 hari lalu

Produk Indonesia di Mesir Raup Transaksi Potensial Rp 253 Miliar, Didominasi Biji Kopi

Nilai transaksi potensial paviliun Indonesia di Cafex Expo 2024, Mesir, capai Rp 253 milir. Didominasi oleh produk biji kopi Indonesia.

Baca Selengkapnya

Neraca Perdagangan Kita Surplus 47 Bulan Berturut-turut, Apa Penyebabnya?

5 hari lalu

Neraca Perdagangan Kita Surplus 47 Bulan Berturut-turut, Apa Penyebabnya?

Indonesia memperpanjang rekor surplus neraca perdagangan dalam 47 bulan terakhir pada Maret 2024

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

5 hari lalu

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

Pembacaan putusan sengketa Pilpres di MK memengaruhi IHSG. Perdagangan ditutup melemah 7.073,82.

Baca Selengkapnya

Rektor Paramadina Ingatkan Pemerintah Tak Remehkan Dampak Konflik Iran-Israel

5 hari lalu

Rektor Paramadina Ingatkan Pemerintah Tak Remehkan Dampak Konflik Iran-Israel

Didik mengingatkan agar pemerintah tidak menganggap enteng konflik Iran-Israel. Kebijakan fiskal dan moneter tak boleh menambah tekanan inflasi.

Baca Selengkapnya

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

5 hari lalu

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

BPS mencatat impor pada Maret 2024 turun 2,6 persen secara bulanan. Impor bahan baku dan bahan penolong turun, tapi barang konsumsi naik.

Baca Selengkapnya

Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu

5 hari lalu

Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu

BPS mencatat nilai ekspor Indonesia pada Maret 2024 naik 16,40 persen dibanding Februari 2024. Namun anjlok 4 persen dibanding Maret 2023.

Baca Selengkapnya

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

5 hari lalu

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

Badan Pusat Statistik atau BPS mengungkapkan terjadi lonjakan impor serealia pada Maret 2024. BPS mencatat impor beras naik 2,29 persen. Sedangkan impor gandum naik 24,54 persen.

Baca Selengkapnya

BPS Sebut Iran dan Israel Bukan Mitra Utama Dagang RI: Dampak Konflik Tak Signifikan

5 hari lalu

BPS Sebut Iran dan Israel Bukan Mitra Utama Dagang RI: Dampak Konflik Tak Signifikan

BPS menilai dampak konflik geopolitik antara Iran dan Israel tak berdampak signifikan terhadap perdangan Indonesia. Begini penjelasan lengkapnya.

Baca Selengkapnya

Surplus Perdagangan Maret Tembus USD 4,47 Miliar, Ditopang Ekspor Logam Dasar dan Sawit

6 hari lalu

Surplus Perdagangan Maret Tembus USD 4,47 Miliar, Ditopang Ekspor Logam Dasar dan Sawit

Surplus perdagangan Indonesia pada Maret 2024 tembus US$ 4,47 miliar. Surplus 47 bulan berturut-turut.

Baca Selengkapnya

Timur Tengah Memanas, BPS Beberkan Sejumlah Komoditas yang Harganya Melonjak

6 hari lalu

Timur Tengah Memanas, BPS Beberkan Sejumlah Komoditas yang Harganya Melonjak

Badan Pusat Statistik atau BPS membeberkan lonjakan harga komoditas akibat memanasnya tekanan geopolitik di Timur Tengah.

Baca Selengkapnya