Anomali IHSG Akibat Pelemahan Rupiah  

Selasa, 24 Desember 2013 12:23 WIB

Ilustrasi pergerakan saham. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Reli yang dialami bursa Amerika menjelang libur panjang tidak mampu mengerek indeks. Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia hari ini kembali bergerak anomali melawan pergerakan bursa regional yang hampir semuanya positif. Hingga pukul 11.00 WIB, IHSG turun 12 poin (0,23 persen) ke level 4.178,66.

Indeks sempat menguat setelah aksi jual pada harga tinggi (sell on strength) pada pembukaan perdagangan, namun akhirnya berbalik arah.

Analis PT BNI Securities, Thendra Crisnanda, mengatakan ekspektasi negatif atas masa depan perekonomian Indonesia 2014 menjadi faktor dominan yang menyebabkan indeks tertekan. "Pelaku pasar yang mulai mengkhawatirkan manfaat imbal hasil saham akhirnya cenderung menunda aktivitas investasi sampai adanya katalis positif baru."

Di samping itu, nilai tukar rupiah yang semakin melemah juga kian memicu kekhawatiran pelaku pasar. Dalam jangka panjang, bukan tak mungkin pelaku pasar ramai-ramai beralih instrumen investasi ke mata uang. “Saat ini, beli dolar mungkin lebih menguntungkan ketimbang beli saham,” sindir Thendra.

Senada dengan itu, analis dari PT Universal Broker Indonesia, Satrio Utomo, mengatakan indeks tidak mengikuti tren penguatan yang terjadi di bursa regional karena rupiahnya masih lemah. "Rupiah galau akibat penguatan dolar yang terjadi setelah keputusan pengurangan stimulus The Fed (tapering)."

Pergerakan rupiah yang kian terseret penguatan dolar di pasar domestik membuat pelaku pasar cenderung tidak agresif dalam melakukan aksi beli. "Malah di kalangan pelaku pasar sendiri banyak yang menjual saham dan reksadana-nya untuk membeli dolar," Satrio melanjutkan.

Menurut dia, tekanan pelemahan rupiah baru mulai reda bila neraca perdagangan mulai surplus tiga bulan berturut-turut. Selain itu, investor asing belum konsisten beli karena pertumbuhan ekonomi mulai turun dan mengantisipasi fraksi harga baru di bursa efek mulai tahun depan.

Menurut Satrio, tren turun pada IHSG akan berakhir apabila pada pergerakan hari ini IHSG mampu ditutup di atas resisten pertama pada 4.205. "Tren jangka pendek IHSG bakal berubah menjadi tren naik jika IHSG mampu membuat level tertinggi di atas 4.257."

Penguatan yang terjadi pada bursa Dow Jones tadi malam menjadi katalis positif di bursa Asia. Hingga pukul 11.15 WIB, Nikkei 225 naik 0,79 persen, Hang Seng menguat 0,94 persen, Strait Times naik 0,42 persen, dan bursa Korea menguat 0,38 persen.

PDAT | M. AZHAR | MEGEL JEKSON

Berita terkait

BEI Targetkan Ada 64 Ribu Investor Baru Pasar Modal di Solo Raya Tahun Ini

23 hari lalu

BEI Targetkan Ada 64 Ribu Investor Baru Pasar Modal di Solo Raya Tahun Ini

BEI menargetkan tahun ini bakal ada sebanyak 64.483 investor baru di pasar modal di Solo Raya.

Baca Selengkapnya

Ihwal Korupsi di Wilayah IUP-nya Terbongkar, Begini Penjelasan Lengkap PT Timah ke BEI

29 hari lalu

Ihwal Korupsi di Wilayah IUP-nya Terbongkar, Begini Penjelasan Lengkap PT Timah ke BEI

PT Timah buka suara usai Kejaksaan Agung menetapkan 16 nama tersangka dalam kasus tindak pidana korupsi tata niaga timah di wilayah IUP-nya.

Baca Selengkapnya

Senin Depan, BEI Terapkan Full Call Auction di Papan Pemantauan Khusus

44 hari lalu

Senin Depan, BEI Terapkan Full Call Auction di Papan Pemantauan Khusus

BEI akan menerapkan mekanisme perdagangan lelang berkala secara penuh atau full call auction di Papan Pemantauan Khusus pada Senin pekan depan.

Baca Selengkapnya

Dirut MAP Boga Adiperkasa Pengelola Starbucks Indonesia Resmi Mengundurkan Diri

5 Maret 2024

Dirut MAP Boga Adiperkasa Pengelola Starbucks Indonesia Resmi Mengundurkan Diri

PT MAP Boga Adiperkasa Tbk (MAPB) mengumumkan pengunduran diri Direktur Utama, Anthony Cottan. MAPB merupakan pengelola Starbucks di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Saham Antam Jadi Bagian Indeks Terkemuka di BEI

19 Februari 2024

Saham Antam Jadi Bagian Indeks Terkemuka di BEI

Penetapan kembali saham Antam pada Indeks LQ45, Indeks IDX30 dan Indeks IDX80 di IDX mencerminkan apresiasi positif para pemegang saham.

Baca Selengkapnya

United E-Motor Berharap Dapat Rp 400 M Usai Melantai di BEI

13 Februari 2024

United E-Motor Berharap Dapat Rp 400 M Usai Melantai di BEI

Pemegang merek United E-Motor, PT Terang Dunia Internusa Tbk resmi tercatat di Bursa Efek Indonesia, dan menargetkan dana Rp 400 miliar.

Baca Selengkapnya

BEI Tetapkan 3 Hari Libur Perdagangan Bursa Selama Februari, Kapan Saja?

6 Februari 2024

BEI Tetapkan 3 Hari Libur Perdagangan Bursa Selama Februari, Kapan Saja?

BEI juga menetapkan pada 8 dan 9 Februari sebagai hari libur bursa.

Baca Selengkapnya

Erick Thohir Rombak Pimpinan Hutama Karya, Tunjuk Eks Panglima TNI Yudo Margono Jadi Komisaris Utama

2 Februari 2024

Erick Thohir Rombak Pimpinan Hutama Karya, Tunjuk Eks Panglima TNI Yudo Margono Jadi Komisaris Utama

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir merombak jajaran pimpinan PT Hutama Karya (Persero). Berdasarkan Keterbukaan Informasi Bursa Efek Indonesia (BEI),

Baca Selengkapnya

Mahkamah Agung Tolak Kasasi Greylag Entities, Begini Respons Garuda Indonesia

1 Februari 2024

Mahkamah Agung Tolak Kasasi Greylag Entities, Begini Respons Garuda Indonesia

Mahkamah Agung menolak permohonan kasasi Greylag Entities terhadap putusan permohonan pembatalan perdamaian yang sebelumnya memenangkan Garuda Indonesia.

Baca Selengkapnya

Segera Melantai di BEI, United E-Motor Genjot Produksi Motor Listrik

27 Januari 2024

Segera Melantai di BEI, United E-Motor Genjot Produksi Motor Listrik

Produsen sepeda United Bike dan motor listrik United E-Motor, PT Terang Dunia Internusa (TDI) Tbk siap melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Baca Selengkapnya