Lion Air Juara Delay : 20 Ribu Kali Selama 6 Bulan  

Reporter

Jumat, 13 Desember 2013 08:43 WIB

Pesawat Lion Air. TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat.

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Perhubungan melakukan rekapitulasi data keterlambatan alias delay serta pembatalan penerbangan badan usaha angkutan udara. "Toleransi batas waktu adalah 15 menit. Lebih dari 15 menit dikategorikan sebagai keterlambatan," kata Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian Perhubungan, Bambang S. Ervan, saat dihubungi Tempo, Jumat, 13 Desember 2013.

Berdasarkan data Kementerian Perhubungan periode Januari-Juni 2013, berikut rincian keterlambatan enam maskapai, serta penyebabnya.

1. Lion Air
Keterlambatan mencapai 20.882 kali.
- Kategori keterlambatan 16-30 menit karena faktor teknis operasional (27,43 persen)
- Kategori keterlambatan 31-120 menit karena faktor teknis operasional (26,64 persen)
- Kategori keterlambatan 121-240 menit karena faktor nonteknis operasional (1,2 persen)
- Kategori keterlambatan lebih dari 240 menit karena faktor nonteknis operasional (0,2 persen)

2. Garuda Indonesia
Keterlambatan sebanyak 10.083 kali.
- Kategori keterlambatan 16-30 menit karena faktor teknis operasional (24,44 persen)
- Kategori keterlambatan 31-120 menit karena faktor teknis operasional (23,21 persen)
- Kategori keterlambatan 121-240 menit karena faktor nonteknis operasional (3,26 persen)
- Kategori keterlambatan lebih dari 240 menit karena faktor nonteknis operasional (1,05 persen)

3. Sriwijaya Air
Keterlambatan tercatat 7.242 kali
- Kategori keterlambatan 16-30 menit karena faktor nonteknis operasional (30,45 persen)
- Kategori keterlambatan 31-120 menit karena faktor nonteknis operasional (47,36 persen)
- Kategori keterlambatan 121-240 menit karena faktor nonteknis operasional (5,14 persen)
- Kategori keterlambatan lebih dari 240 menit karena faktor cuaca (0,79 persen)

4. Indonesia AirAsia
Keterlambatan terjadi 6.691 kali
- Kategori keterlambatan 16-30 menit karena faktor teknis operasional (32,45 persen)
- Kategori keterlambatan 31-120 menit karena faktor teknis operasional (24,17 persen)
- Kategori keterlambatan 121-240 menit karena faktor nonteknis operasional (1,05 persen)
- Kategori keterlambatan lebih dari 240 menit karena faktor nonteknis operasional (0,82 persen)

5. Merpati Nusantara Airlines
Keterlambatan tercatat 5.758 kali
- Kategori keterlambatan 16-30 menit karena faktor teknis operasional (14,16 persen)
- Kategori keterlambatan 31-120 menit karena faktor teknis operasional (26,66 persen)
- Kategori keterlambatan 121-240 menit karena faktor teknis operasional (3,08 persen)
- Kategori keterlambatan lebih dari 240 menit karena faktor nonteknis operasional (2,04 persen)

6. Wings Air
Keterlambatan terjadi 5.584 kali
- Kategori keterlambatan 16-30 menit karena faktor teknis operasional (23,07 persen)
- Kategori keterlambatan 31-120 menit karena faktor teknis operasional (28,26 persen)
- Kategori keterlambatan 121-240 menit karena faktor teknis operasional (2,78 persen)
- Kategori keterlambatan lebih dari 240 menit karena faktor lain-lain (0,45 persen)

Berdasarkan pasal 146 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan, faktor keterlambatan mencakup:

1. Faktor teknis operasional:
- Bandara keberangkatan dan tujuan tidak dapat digunakan untuk operasional pesawat.
- Lingkungan menuju bandara atau landasan terganggu, misalnya karena banjir.
- Terjadinya antrean pesawat lepas landas, mendarat, atau alokasi waktu keberangkatan atau slot time di bandara.
- Keterlambatan pengisian bahan bakar atau refuelling.

2. Faktor nonteknis operasional:
- Keterlambatan pilot, kopilot dan awak kabin.
- Keterlambatan jasa boga atau catering.
- Keterlambatan penanganan di darat.
- Menunggu penumpang, baik yang baru melapor atau check in, pindah pesawat atau transfer serta penerbangan lanjutan atau connecting flight.
- Ketidaksiapan pesawat

3. Faktor cuaca:
- Hujan lebat, petir, badai, kabut, asap, jarak pandang di bawah standar minimal, atau kecepatan angin yang melampaui standar maksimal yang mengganggu keselamatan penerbanan.

4. Faktor lain

MARIA YUNIAR






Terpopuler
Mayat Korban Pelonco ITN Mengeluarkan Sperma
ITN Telusuri Adegan Pemerkosaan dalam Pelonco
Warga Bakar Vila Orange Milik Probosutedjo
Main Golf, Empat Direksi BUMN Terancam Sanksi
Multivision Diminta Hentikan Peredaran Film Soekarno
Nama di KPK Ini Disebut Dekat dengan Cikeas









Berita terkait

Terobosan Pertamina Gunakan Green Energy di Industri Penerbangan

32 hari lalu

Terobosan Pertamina Gunakan Green Energy di Industri Penerbangan

Kewajiban pencampuran bahan bakar nabati dalam bahan bakar jenis avtur telah diatur pemerintah dalam Peraturan Menteri ESDM Nomor 12 tahun 2015

Baca Selengkapnya

Insiden Pilot Batik Air Tertidur: Keunggulan FBW dalam Industri Penerbangan Modern

47 hari lalu

Insiden Pilot Batik Air Tertidur: Keunggulan FBW dalam Industri Penerbangan Modern

Teknologi di industri penerbangan ini telah melengkapi semua pesawat Airbus termasuk A220 sejak A320 pertama, pada 1988

Baca Selengkapnya

Kronologi Pilot dan Kopilot Batik Air ID-6723 Ketiduran, Sempat Sarapan Mie Instan Sebelum Terbang

49 hari lalu

Kronologi Pilot dan Kopilot Batik Air ID-6723 Ketiduran, Sempat Sarapan Mie Instan Sebelum Terbang

KNKT menjelaskan kronologi pilot-kopilot Maskapai Batik Air tertidur saat terbangkan pesawat dari Kendari ke Jakarta. Ada 153 penumpang dalam pesawat.

Baca Selengkapnya

Garuda Indonesia Benarkan Proses Merger dengan InJourney, Inisiatif Pemegang Saham

49 hari lalu

Garuda Indonesia Benarkan Proses Merger dengan InJourney, Inisiatif Pemegang Saham

Direktur Utama PT Garuda Indonesia Irfan Setiaputra menebut rencana merger dengan PT Aviasi Indonesia merupakan inisiatif Kementerian BUMN.

Baca Selengkapnya

Garuda Indonesia Diskon 75 Persen Tiket ke Jakarta Setelah Lebaran, Siapkan Frekuensi Tambahan

50 hari lalu

Garuda Indonesia Diskon 75 Persen Tiket ke Jakarta Setelah Lebaran, Siapkan Frekuensi Tambahan

Garuda Indonesia menyiapkan promo tiket setelah Lebaran ke Jakarta berupa diskon hingga 75 persen. Ada penambahan frekuensi untuk sejumlah rute.

Baca Selengkapnya

Asosiasi Ungkap Sederet Tantangan di Industri Penerbangan, dari Jumlah Pesawat Susut hingga...

28 Oktober 2023

Asosiasi Ungkap Sederet Tantangan di Industri Penerbangan, dari Jumlah Pesawat Susut hingga...

Ada 584 unit pesawat di Indonesia yang digunakan untuk kegiatan penerbangan niaga.

Baca Selengkapnya

Surya Airways Pemain Baru di Industri Penerbangan, Berikut Peluang dan Tantangannya

23 Oktober 2023

Surya Airways Pemain Baru di Industri Penerbangan, Berikut Peluang dan Tantangannya

Surya Airways, maskapai baru di Indonesia, berusaha memasuki industri penerbangan pasca pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Australia Menolak Penambahan Penerbangan Qatar Airways

7 September 2023

Australia Menolak Penambahan Penerbangan Qatar Airways

Australia menyangkal alasan penolakan jadwal penerbangan tambahan Qatar Airways karena persaingan bisnis dengan Qantas.

Baca Selengkapnya

Kinerja Industri Penerbangan Pulih, Kunjungan Wisata Jawa Barat Anjlok

31 Agustus 2023

Kinerja Industri Penerbangan Pulih, Kunjungan Wisata Jawa Barat Anjlok

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Barat Benny Bachtiar mengatakan, angka kunjungan wisatawan ke Jawa Barat pada semester pertama tahun ini anjlok

Baca Selengkapnya

Kerja Sama Airnav dan Boeing, Menhub: Kompetensi Layanan Harus Ditingkatkan

12 Juni 2023

Kerja Sama Airnav dan Boeing, Menhub: Kompetensi Layanan Harus Ditingkatkan

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menghadiri acara penandatangan nota kesepakatan (Mou) antara AirNav Indonesia dengan Boeing Company di Menara Astra, Jakarta, pada Senin, 12 Juni 2023.

Baca Selengkapnya