Penguatan Dolar Benamkan Rupiah  

Rabu, 11 Desember 2013 19:39 WIB

Ilustrasi mata uang dolar AS. ANTARA/Andika Wahyu

TEMPO.CO, Jakarta - Tercapainya kesepakatan atas problem anggaran Amerika Serikat (AS) membuat spekulasi rencana pemangkasan stimulus (tapering off) bank sentral Amerika (The Fed) semakin kuat.

Kecemasan pelaku pasar atas ketersediaan dolar mendorong nilai tukar dolar menguat terhadap mata uang regional. Dalam transaksi mata uang, rupiah pun kembali ditutup melemah 71 poin (0,61 persen) pada level 11.991. Pergerakan rupiah bahkan sempat menyentuh level 12.005 pada perdagangan siang hari.

Menurut analis dari Indonesia Bond Pricing Agency, Fakhrul Aufa, meningkatnya spekulasi tapering off membuat sebagian investor memang cenderung mulai mengurangi kepemilikan aset menjelang akhir tahun.

Kondisi nilai tukar rupiah yang terus bergerak volatil akhirnya mendorong pelaku pasar lebih memilih menunda investasi hingga awal tahun 2014. “Pengurangan kepemilikan aset investor berarti peningkatan permintaan dolar,” kata Fakhrul.

Sebagaimana dilaporkan, anggaran pemerintah federal yang akan berakhir pada 15 Januari 2014 nanti memberi kemungkinan kejadian shutdown akan terulang kembali. Namun, berkat kesepakatan anggota Kongres yang setuju mengurangi belanja negara AS sebesar US$ 63 miliar, permasalahan kebuntuan fiskal pun bisa diakhiri.

Hingga perdagangan ditutup, dolar masih tampak kuat di hadapan mata uang regional. Hanya yen Jepang dan baht Thailand yang mampu mengungguli keperkasaan dolar, masing-masing pada level 102,48 per dolar dan 32,04 per dolar.

PDAT | MEGEL JEKSON

Berita terkait

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

10 jam lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

1 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

1 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

2 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Nilai Tukar Rupiah Makin Merosot, Rp 16.255 per USD

2 hari lalu

Nilai Tukar Rupiah Makin Merosot, Rp 16.255 per USD

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 45 poin ke level Rp 16.255 per USD dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

2 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

2 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

3 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

4 hari lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

5 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya