Depresiasi Rupiah Berkah bagi Eksportir Kopi  

Reporter

Senin, 9 Desember 2013 20:38 WIB

Ilustrasi tanaman kopi. Tempo/Prima Mulia

TEMPO.CO, Surabaya - Lemahnya nilai mata uang rupiah terhadap dolar ternyata justru membawa berkah bagi para pengusaha kopi. Nilai ekspor kopi ke luar negeri meningkat 10-12 persen. "Sangat diuntungkan adanya depresiasi rupiah, eksportir kini banyak melakukan ekspor," kata Ketua Gabungan Eksportir Kopi Indonesia, Hutama Sugandi, di "Temu Responden Kantor Perwakilan IV Bank Indonesia Jawa Timur" di Surabaya, Senin, 9 Desember 2013.

Pada 2013, produksi kopi nasional mencapai 700 ribu ton. Sedangkan ekspor kopi mencapai lebih dari 500 ribu ton. Walaupun harga kopi di luar negeri sedikit menurun di kisaran US$ 1.750 per ton, eksportir mendapat keuntungan dari sisi penghasilan.

Hutama mengakui kondisi depresiasi rupiah ini bagai pisau bermata dua. Di satu sisi, depresiasi menguntungkan untuk ekspor dan pendapatan para petani. Tapi di sisi lain, depresiasi juga menyebabkan inflasi. Akibatnya, harga barang-barang kebutuhan pun meningkat. Ditambah lagi dengan lemahnya ketahanan pangan nasional yang semakin membuat harga melonjak.

Direktur PT Aneka Coffee Industry ini berharap industri kopi bisa cerah tahun depan. "Demand-nya luar biasa. Naiknya pesat di atas 2 digit," ujarnya. Menurut Hutama, kopi Indonesia memiliki kualitas yang sangat baik. Dari 10 kopi terbaik di dunia, 5 di antaranya berasal dari Indonesia. Namun, untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri, pemerintah justru mengimpor dari Vietnam dan Amerika Latin.

Kendati demikian, Gabungan Eksportir Kopi Indonesia masih mengeluhkan rendahnya produktivitas sehingga membuat Indonesia sulit bersaing. Dari total luas lahan 1,1 juta hektare, Indonesia hanya mampu memproduksi 700 kilogram per hektarenya. Masih jauh bila dibandingkan dengan Vietnam yang bisa mencapai 3 ton per hektare.

Karena itu, Hutama mendorong agar pemerintah lebih peduli pada perkebunan kopi. Baik dengan memperhatikan petani kopi maupun mengoptimalkan pusat penelitian agar mampu menemukan varian baru. Dengan begitu, target produksi 1,5 juta ton bisa tercapai dalam 5 tahun ke depan.



AGITA SUKMA LISTYANTI

Berita terkait

Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu

14 hari lalu

Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu

BPS mencatat nilai ekspor Indonesia pada Maret 2024 naik 16,40 persen dibanding Februari 2024. Namun anjlok 4 persen dibanding Maret 2023.

Baca Selengkapnya

Indonesia-Tunisia Gelar Intersesi ke-6, Bahas Peningkatan Perdagangan Bilateral

15 hari lalu

Indonesia-Tunisia Gelar Intersesi ke-6, Bahas Peningkatan Perdagangan Bilateral

Delegasi Indonesia dan Tunisia membahas perjanjian perdagangan bilateral di Tangerang. Indonesia banyak mengekspor sawit dan mengimpor kurma.

Baca Selengkapnya

Ekspor Impor Oktober Melemah, Konflik Geopolitik dan Perlambatan Ekonomi Jadi Penyebab

16 November 2023

Ekspor Impor Oktober Melemah, Konflik Geopolitik dan Perlambatan Ekonomi Jadi Penyebab

Fajar Hirawan mengatakan kinerja perdagangan ekspor dan impor yang menurun atau terkontraksi pada Oktober 2023 terjadi akibat fenomena global.

Baca Selengkapnya

Terkini: Konser Coldplay di Jakarta Beberapa Jam Lagi, Hungaria Investasi Rp 4,7 Triliun untuk Proyek Tol Nirsentuh di Indonesia

15 November 2023

Terkini: Konser Coldplay di Jakarta Beberapa Jam Lagi, Hungaria Investasi Rp 4,7 Triliun untuk Proyek Tol Nirsentuh di Indonesia

Coldplay akan menyelenggarakan konser perdananya pada hari ini. Kehebohan warganet menjelang hari H terlihat di media massa sejak beberapa hari lalu.

Baca Selengkapnya

Bea Cukai Bantu Produk Kopi dan Perikanan UMKM Masuki Pasar Internasional

15 November 2023

Bea Cukai Bantu Produk Kopi dan Perikanan UMKM Masuki Pasar Internasional

Dua unit vertikal Bea Cukai, yakni Bea Cukai Jayapura dan Bea Cukai Labuan Bajo bantu pelaku UMKM realisasikan ekspor produk unggulannya.

Baca Selengkapnya

Jokowi Bentuk Satgas Peningkatan Ekspor Nasional, Berikut Isi Tim Pengarahnya

26 September 2023

Jokowi Bentuk Satgas Peningkatan Ekspor Nasional, Berikut Isi Tim Pengarahnya

Jokowi melalui Keputusan Presiden Nomor 24 Tahun 2023 membentuk Satuan Tugas Peningkatan Ekspor Nasional.

Baca Selengkapnya

Nilai Ekspor Indonesia 2022 Tumbuh 29,4 Persen, Komoditas Apa yang Berkontribusi?

11 Januari 2023

Nilai Ekspor Indonesia 2022 Tumbuh 29,4 Persen, Komoditas Apa yang Berkontribusi?

Nilai ekspor Indonesia pada 2022 tumbuh 29,4 persen dengan nilai US$ 268 miliar atau sekitar Rp 4.144 triliun. Beberapa komoditas seperti besi baja, bahan bakar fosil, dan minyak kelapa sawit atau crude palm oil (CPO) berkontribusi dalam peningkatan tersebut.

Baca Selengkapnya

Kinerja Ekspor Mulai Tunjukkan Pelemahan, Sri Mulyani: Kita Harus Waspadai

20 Desember 2022

Kinerja Ekspor Mulai Tunjukkan Pelemahan, Sri Mulyani: Kita Harus Waspadai

Sri Mulyani mengatakan sepanjang Januari sampai November pertumbuhan ekspor Indonesia ada di 28,2 persen.

Baca Selengkapnya

Ekspor RI per September Turun 10,99 Persen, BPS Jelaskan Rinciannya

17 Oktober 2022

Ekspor RI per September Turun 10,99 Persen, BPS Jelaskan Rinciannya

BPS mencatat ekspor Indonesia pada September 2022 sebesar US$ 24,8 miliar.

Baca Selengkapnya

Bulan Mei Ekspor Pertanian Tumbuh 20,32 Persen

15 Juni 2022

Bulan Mei Ekspor Pertanian Tumbuh 20,32 Persen

Secara akumulatif Januari hingga Mei 2022, ekspor pertanian juga mengalami peningkatan.

Baca Selengkapnya