TEMPO.CO, Jakarta - Manajer Sosialisasi Sistem Monitoring dan Pengendalian (SMPBBM) PT INTI Andi Nugroho, mengatakan sistem pengendali konsumsi BBM atau RFID (Radio Frequency Identification) yang terpasang di Jakarta, jumlahnya semakin bertambah. "Sekitar 4.000 unit perhari yang terpasang," kata Andi, saat dihubungi Tempo, Ahad, 1 Desember 2013.
Andi mengatakan masifnya animo masyarakat ini naik setelah beredarnya pesan hoax berisi ajakan agar masyarakat tidak terlambat memasang stiker RFID karena pembagian alat pengendali itu tidak lagi gratis setelah akhir November. Sebelum ada kabar tesebut, kata dia, tercatat sekitar 2.000 unit RFID yang terpasang per hari.
"Sejak ada kabar hoax itu terjadi lonjakan sebanyak dua kali lipat," kata dia. Selain itu, Andi mengatakan tingginya minat masyarakat terkait alat RFID ini naik karena sosialisasi iklan yang dilakukan oleh PT INTI makin gencar, baik melalui media cetak maupun elektronik.
Untuk hari ini, Andi mengatakan pemasangan RFID di Jakarta menurun, yaitu sekitar 3.200 unit. "Hari Sabtu dan Minggu, 20 posko yang buka karena untuk evaluasi perbaikan metode dan kinerja di lapangan," katanya. Di hari Senin hingga Jumat, terdapat 41 posko yang membuka registrasi untuk pemasangan RFID di Jakarta.
Pertamina melalui PT Inti sebagai mitra penyedia teknologi RFID sedang mengusahakan kemungkinan untuk memperluas titik pemasangan di luar SPBU, seperti ruang terbuka, parkir mall dan lainnya di luar hari kerja. Untuk saat ini, masyarakat dapat melakukan pemasangan di sekitar 60 titik yang telah disediakan, baik di SPBU maupun di titik lainnya. Untuk mengetahui lokasi pos registrasi RFID dapat menghubungi contact center Pertamina 500-000, follow twitter @SMPBBM dan Facebook: SMPBBM atau melalui www.pertamina.com.
ALI HIDAYAT
Berita Terpopuler:
Aktor Paul Walker Meninggal dalam Kecelakaan Mobil
Ditanya Soal Gaji, Indra Sjafri Menangis
Cerita Indra Sjafri Tentang Pemain Titipan
Dukungan Megawati untuk Jokowi Makin Menguat
2015, Bekasi-Kuningan 39 Menit dengan Monorel
Berita terkait
Pertamina: Kenaikan Harga BBM Jangan Dikaitkan dengan Aplikasi MyPertamina
4 September 2022
Kenaikan harga BBM tak menyurutkan rencana perseroan membatasi penyaluran Pertalite dan Solar agar tepat sasaran.
Baca SelengkapnyaPuasa, Pertamina Tambah Stok BBM di Kalimantan
11 Mei 2017
Pertamina Balikpapan akan menambah kuota BBM selama puasa sebesar 7 persen.
Baca SelengkapnyaJokowi Minta Impor BBM Ditekan
5 Januari 2017
Presiden Joko Widodo mengingatkan separuh dari kebutuhan BBM dalam negeri dipenuhi dari impor.
Baca SelengkapnyaPertamina dan AKR Jadi Penyalur BBM Tertentu 2017
25 November 2016
Pemerintah menunjuk badan usaha penyalur bahan bakar minyak (BBM) tertentu dan penugasan 2017.
Baca SelengkapnyaPremium Belum Jadi Dihapus, Ini Sebabnya
30 September 2016
Pemerintah belum bisa mewujudkan rencana penghapusan bahan bakar minyak jenis Premium kendati masyarakat mulai beralih dari Premium.
Baca SelengkapnyaLibur Panjang, Konsumsi BBM Pertamina Naik 10 Persen
6 Mei 2016
Pertamina memproyeksikan konsumsi bahan bakar minyak (BBM) untuk transportasi mengalami kenaikan sekitar 10 persen saat libur panjang.
Baca SelengkapnyaKementerian ESDM: Premium di Jakarta Bisa Dihapus
3 Februari 2016
Pemerintah akan melihat aspek untung-rugi menghapus Premium.
Baca SelengkapnyaIni Beda Premium, Pertalite, Pertamax, dan Pertamax Plus
25 Juni 2015
Pertalite sudah disetujui DPR untuk dipasarkan.
Baca SelengkapnyaAntisipasi Lebaran, Pertamina Tambah Impor Premium
16 Juni 2015
Dalam kondisi normal, konsumsi Premium rata-rata 76.258 kiloliter per hari.
Baca SelengkapnyaPertamina Klaim Pertalite Lebih Ramah Lingkungan
22 April 2015
Emisi karbon Pertalite di bawah Premium.
Baca Selengkapnya