Kabar Hoax Tingkatkan Jumlah Pemasang RFID  

Reporter

Editor

Juli Hantoro

Senin, 2 Desember 2013 03:13 WIB

Sejumlah pemilik kendaraan roda empat menunjukan alat RFID yang disediakan secara gratis di SPBU Pramuka, Jakarta (28/11). Para pemilik kendaraan mengantri sejak pagi karena mendengar isu pemasangan RFID akan dikenakan tarif Rp.200 ribu setelah tanggal 30 November 2013. Tempo/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Manajer Sosialisasi Sistem Monitoring dan Pengendalian (SMPBBM) PT INTI Andi Nugroho, mengatakan sistem pengendali konsumsi BBM atau RFID (Radio Frequency Identification) yang terpasang di Jakarta, jumlahnya semakin bertambah. "Sekitar 4.000 unit perhari yang terpasang," kata Andi, saat dihubungi Tempo, Ahad, 1 Desember 2013.

Andi mengatakan masifnya animo masyarakat ini naik setelah beredarnya pesan hoax berisi ajakan agar masyarakat tidak terlambat memasang stiker RFID karena pembagian alat pengendali itu tidak lagi gratis setelah akhir November. Sebelum ada kabar tesebut, kata dia, tercatat sekitar 2.000 unit RFID yang terpasang per hari.

"Sejak ada kabar hoax itu terjadi lonjakan sebanyak dua kali lipat," kata dia. Selain itu, Andi mengatakan tingginya minat masyarakat terkait alat RFID ini naik karena sosialisasi iklan yang dilakukan oleh PT INTI makin gencar, baik melalui media cetak maupun elektronik.

Untuk hari ini, Andi mengatakan pemasangan RFID di Jakarta menurun, yaitu sekitar 3.200 unit. "Hari Sabtu dan Minggu, 20 posko yang buka karena untuk evaluasi perbaikan metode dan kinerja di lapangan," katanya. Di hari Senin hingga Jumat, terdapat 41 posko yang membuka registrasi untuk pemasangan RFID di Jakarta.

Pertamina melalui PT Inti sebagai mitra penyedia teknologi RFID sedang mengusahakan kemungkinan untuk memperluas titik pemasangan di luar SPBU, seperti ruang terbuka, parkir mall dan lainnya di luar hari kerja. Untuk saat ini, masyarakat dapat melakukan pemasangan di sekitar 60 titik yang telah disediakan, baik di SPBU maupun di titik lainnya. Untuk mengetahui lokasi pos registrasi RFID dapat menghubungi contact center Pertamina 500-000, follow twitter @SMPBBM dan Facebook: SMPBBM atau melalui www.pertamina.com.

ALI HIDAYAT

Berita Terpopuler:

Aktor Paul Walker Meninggal dalam Kecelakaan Mobil

Ditanya Soal Gaji, Indra Sjafri Menangis

Cerita Indra Sjafri Tentang Pemain Titipan

Dukungan Megawati untuk Jokowi Makin Menguat

2015, Bekasi-Kuningan 39 Menit dengan Monorel






Berita terkait

Pertamina: Kenaikan Harga BBM Jangan Dikaitkan dengan Aplikasi MyPertamina

4 September 2022

Pertamina: Kenaikan Harga BBM Jangan Dikaitkan dengan Aplikasi MyPertamina

Kenaikan harga BBM tak menyurutkan rencana perseroan membatasi penyaluran Pertalite dan Solar agar tepat sasaran.

Baca Selengkapnya

Puasa, Pertamina Tambah Stok BBM di Kalimantan

11 Mei 2017

Puasa, Pertamina Tambah Stok BBM di Kalimantan

Pertamina Balikpapan akan menambah kuota BBM selama puasa sebesar 7 persen.

Baca Selengkapnya

Jokowi Minta Impor BBM Ditekan

5 Januari 2017

Jokowi Minta Impor BBM Ditekan

Presiden Joko Widodo mengingatkan separuh dari kebutuhan BBM dalam negeri dipenuhi dari impor.

Baca Selengkapnya

Pertamina dan AKR Jadi Penyalur BBM Tertentu 2017

25 November 2016

Pertamina dan AKR Jadi Penyalur BBM Tertentu 2017

Pemerintah menunjuk badan usaha penyalur bahan bakar minyak (BBM) tertentu dan penugasan 2017.

Baca Selengkapnya

Premium Belum Jadi Dihapus, Ini Sebabnya  

30 September 2016

Premium Belum Jadi Dihapus, Ini Sebabnya  

Pemerintah belum bisa mewujudkan rencana penghapusan bahan bakar minyak jenis Premium kendati masyarakat mulai beralih dari Premium.

Baca Selengkapnya

Libur Panjang, Konsumsi BBM Pertamina Naik 10 Persen

6 Mei 2016

Libur Panjang, Konsumsi BBM Pertamina Naik 10 Persen

Pertamina memproyeksikan konsumsi bahan bakar minyak (BBM) untuk transportasi mengalami kenaikan sekitar 10 persen saat libur panjang.

Baca Selengkapnya

Kementerian ESDM: Premium di Jakarta Bisa Dihapus  

3 Februari 2016

Kementerian ESDM: Premium di Jakarta Bisa Dihapus  

Pemerintah akan melihat aspek untung-rugi menghapus Premium.

Baca Selengkapnya

Ini Beda Premium, Pertalite, Pertamax, dan Pertamax Plus

25 Juni 2015

Ini Beda Premium, Pertalite, Pertamax, dan Pertamax Plus

Pertalite sudah disetujui DPR untuk dipasarkan.

Baca Selengkapnya

Antisipasi Lebaran, Pertamina Tambah Impor Premium  

16 Juni 2015

Antisipasi Lebaran, Pertamina Tambah Impor Premium  

Dalam kondisi normal, konsumsi Premium rata-rata 76.258 kiloliter per hari.

Baca Selengkapnya

Pertamina Klaim Pertalite Lebih Ramah Lingkungan  

22 April 2015

Pertamina Klaim Pertalite Lebih Ramah Lingkungan  

Emisi karbon Pertalite di bawah Premium.

Baca Selengkapnya