Ekonom Menilai Australia Akan Dirugikan  

Reporter

Rabu, 20 November 2013 14:45 WIB

Duta Besar RI untuk Australia, Nadjib Riphat Kesoema (kanan) memberi keterangan kepada wartawan sebelum bertemu dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Kantor Presiden, Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta (20/11). Australia diduga melakukan penyadapan terhadap Presiden SBY dan sejumlah petinggi negara lainnya. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Jakarta - Tindakan dinas intelijen Australia yang menyadap percakapan telepon Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, termasuk Ani Yudhoyono, dinilai bisa mengganggu hubungan ekonomi Negeri Kanguru itu dengan Indonesia. Dalam konferensi pers siang ini, SBY masih menunggu sikap Perdana Menteri Tony Abbott.

"Indonesia adalah mitra dagang besar, tetapi banyak orang Australia tampaknya tidak menyadari itu, dan kasus penyadapan ini akan menghambat hubungan ekonomi kedua negara,” kata ekonom dari Australian School of Business Universitas New South Wales, Tim Harcourt, seperti dikutip dari koran Australia, The Sydney Morning Herald.

Lalu, seberapa penting posisi Indonesia di hadapan Australia dalam hal ekonomi? Data Kementerian Luar Negeri dan Perdagangan Australia, DFAT, menyebutkan perdagangan kedua negara mencapai US$ 14,6 miliar atau sebesar Rp 169 triliun. Ini menempatkan Indonesia berada pada urutan ke-12 mitra dagang Australia. Adapun nilai investasi yang ditanamkan pengusaha Australia di Indonesia tahun lalu mencapai US$ 6,8 miliar atau sekitar Rp 78,7 triliun.

Harcourt mengatakan ada sekitar 2.580 perusahaan Australia yang melakukan kegiatan ekspor ke Indonesia. Perwakilan dagang Australia, Austrade, memperkirakan ada sekitar 250 perusahaan Australia berada di Indonesia saat ini. Jumlah ini jauh menurun bila dibandingkan saat sebelum krisis keuangan pada tahun 1997, yang mencapai 400 perusahaan.

Bagi Australia, populasi penduduk Indonesia yang berjumlah 244 juta jiwa, dari sisi ekonomi, tidak bisa dipandang sebelah mata oleh Australia. Apalagi pertumbuhan kelas menengah Indonesia, yang kini mencapai 45 juta orang, diperkirakan akan meningkat menjadi 135 juta pada 2030.

Menurut Kementerian Perdagangan Australia, Indonesia adalah pasar yang menggiurkan. “Permintaan Indonesia akan barang-barang konsumsi dan jasa, terutama di bidang pendidikan, keuangan, kesehatan, ICT, dan pariwisata, sejalan dengan kemampuan industri Australia," tulis DFAT dalam laman resminya.

Demikian pula dalam sektor perbankan. Commonwealth Bank yang beroperasi di Indonesia sejak 1997 punya spesialisasi dalam asuransi, retail, dan usaha kecil. ANZ Bank menjadi 10 bank komersial swasta terbesar di Indonesia. Australia juga mempunyai dua perusahaan besar lainnya, IAG pada industri asuransi, dan jasa keuangan di Macquarie Group. Sebanyak 38 perusahaan Australia terdaftar di 120 usaha pertambangan di seluruh Indonesia, seperti BHP Billiton, Newcrest, Leighton, dan Thiess.

SYDNEY MORNING HERALD | IQBAL MUHTAROM

Berita terkait

Gara-gara Percakapan Telepon Bocor, Jerman dan Rusia Saling Tuduh

58 hari lalu

Gara-gara Percakapan Telepon Bocor, Jerman dan Rusia Saling Tuduh

Ini adalah kedua kalinya dalam seminggu terakhir Moskow mengecam apa yang mereka lihat sebagai bukti niat Barat untuk menyerang Rusia secara langsung.

Baca Selengkapnya

Rusia Panggil Duta Besar Jerman Soal Rencana Bantuan Militer ke Ukraina

58 hari lalu

Rusia Panggil Duta Besar Jerman Soal Rencana Bantuan Militer ke Ukraina

Kemlu Rusia memanggil Dubes Jerman untuk Moskow Alexander Graf Lambsdorff menyusul publikasi kebocoran penyadapan percakapan rahasia militer Jerman

Baca Selengkapnya

Tanda-tanda HP Disadap dan Cara Mencegahnya

21 Desember 2023

Tanda-tanda HP Disadap dan Cara Mencegahnya

Salah satu ancaman yang dihadapi pengguna ponsel pintar atau HP adalah penyadapan. Berikut tanda-tanda HP disadap dan cara mencegahnya.

Baca Selengkapnya

Juventus Diduga Terlibat Kesepakatan Mencurigakan dengan Sampdoria dalam Transfer Emilio Audero Mulyadi

3 Agustus 2023

Juventus Diduga Terlibat Kesepakatan Mencurigakan dengan Sampdoria dalam Transfer Emilio Audero Mulyadi

Kesepakatan mencurigakan soal transfer Emilio Audero Mulyadi terungkap lewat penyadapan.

Baca Selengkapnya

SAFEnet Sebut Penyalahgunaan Pegasus Termasuk Unlawful Surveillance

20 Juni 2023

SAFEnet Sebut Penyalahgunaan Pegasus Termasuk Unlawful Surveillance

Direktur Eksekutif SAFEnet Damar Juniarto, mengatakan penyalahgunaan perangkat spyware Pegasus oleh aparat merupakan unlawful surveillance

Baca Selengkapnya

Pegasus Ditengarai Masuk Indonesia, Ini Tiga Cara Alat Sadap Bekerja

17 Juni 2023

Pegasus Ditengarai Masuk Indonesia, Ini Tiga Cara Alat Sadap Bekerja

Pegasus sempat menggemparkan dunia karena digunakan untuk menyadap tokoh dunia, aktivis hak asasi manusia, jurnalis, bahkan lawan politik.

Baca Selengkapnya

Khusus Datang ke London, Pangeran Harry Datangi Sidang Kasus Penyadapan Telepon

28 Maret 2023

Khusus Datang ke London, Pangeran Harry Datangi Sidang Kasus Penyadapan Telepon

Pangeran Harry secara mengejutkan hadir di Pengadilan Tinggi London yang menyidangkan pemilik harian Daily Mail

Baca Selengkapnya

6 Tips Mengatasi Akun WhatsApp yang Disadap

1 Maret 2023

6 Tips Mengatasi Akun WhatsApp yang Disadap

Ada beberapa tips yang bisa dilakukan untuk meredam kekhawatiran terhadap ancaman penyadapan akun WhatsApp. Berikut tips yang bisa Anda lakukan.

Baca Selengkapnya

Punya Kewenangan Penyadapan, Komisi Yudisial: Sulit Dilaksanakan

28 Desember 2022

Punya Kewenangan Penyadapan, Komisi Yudisial: Sulit Dilaksanakan

Komisi Yudisial mengatakan meski punya kewenangan penyadapan, namun hal itu tak mudah untuk dilakukan. Harus kerja sama dengan penegak hukum lain.

Baca Selengkapnya

Pengamat: Disinformasi Aplikasi Penyadapan Social Spy WhatsApp Masif

30 September 2022

Pengamat: Disinformasi Aplikasi Penyadapan Social Spy WhatsApp Masif

Pada kasus Social Spy WhatsApp, puluhan domain Indonesia .id, .co.id dan .or.id secara serentak menyebarkan disinformasi.

Baca Selengkapnya