Armida Yakin Angka Pengangguran Bisa Ditekan

Kamis, 7 November 2013 20:53 WIB

Armida Alisjahbana. Tempo/Charisma Adristy

TEMPO.CO, Jakarta - Meski angka pengangguran per Agustus mencapai 6,25 persen, pemerintah yakin tingkat pengangguran dapat ditekan mencapai 5,8 persen hingga 6,1 persen pada akhir tahun ini. Sebab, ada banyak program pemerintah pada kuartal III dan IV tahun ini yang masih memungkinkan untuk menyerap tenaga kerja.

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional, Armida Alisjahbana, mencontohkan adanya program pemerintah berupa program khusus infrastruktur pedesaan sebesar Rp 7,25 triliun sebagai kompensasi kenaikan bahan bakar minyak pada Juni lalu.

“Juni kan baru persiapan. Efektif investasi itu baru empat bulan selanjutanya. Nah, itu akan menyerap tenaga kerja 155 ribu pekerja,” katanya dalam jumpa pers, Kamis, 7 November 2013.

Selain itu, meningkat tajamnya nilai investasi penanaman modal dalam negeri (PMDN) dan penanaman modal asing (PMA) pada kuartal III diklaim menjadi angin segar bagi penyerapan tenaga kerja. PMA pada periode kuartal ketiga tahun ini tercatat mencapai Rp 67 triliun, naik 18,4 persen dari investasi pada periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 56,6 triliun.

Sedangkan untuk investasi PMDN pada kuartal III tahun ini mencapai Rp 33,5 triliun, atau naik 32,9 persen dari nilai investasi pada periode yang sama tahun 2012 sebesar Rp 25,2 triliun. “Potensi penyerapan tenaga kerjanya bisa 411.543 pekerja,” kata Armida.

Belum lagi, menurut dia, insentif-insentif kebijakan pemerintah di berbagai sektor. “Optimistis target tingkat pengangguran dapat ditekan 5,8 persen hingga 6,1 persen,” ujarnya.

Terkait kenaikan upah, menurut dia, belum akan signifikan membuat peningkatan pengangguran. Musababnya, pada periode ini, kata dia, peningkatan tak sebesar tahun sebelumnya. “Karena upah sudah naik tinggi, jadi saya rasa tidak akan signifikan.”

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah pengangguran terbuka di Indonesia per Agustus 2013 mencapai 7,39 juta orang. Angka itu lebih tinggi dari data Februari 2013 dengan angka pengangguran terbuka 7,17 juta orang.

Berdasarkan data BPS, 6 November 2013, tingkat partisipasi angkatan kerja 66,9 persen, sedangkan tingkat pengangguran terbuka mencapai 6,25 persen. Pengangguran terbuka terbanyak berasal dari lulusan sekolah menengah kejuruan, sekitar 11,19 persen.

Kemudian lulusan sekolah menengah atas sebanyak 9,74 persen dan lulusan sekolah menengah pertama 7,6 persen. “Untuk di kelompok itu naik, tapi di kelompok lainnya justru turun,” kata Armida.

ANANDA PUTRI

Terpopuler
Para Petinggi Demokrat Keroyok Jokowi
Kebencian Demokrat ke Jokowi Dinilai Menjadi-jadi
Mengundang Jokowi Harus Bayar?
Kata Hakim Vica soal Isu Selingkuh dan Foto Syur
Hakim Vica: 15 Tahun Tak Dinafkahi Suami

Berita terkait

Dampak Perang Gaza, Angka Pengangguran di Palestina di Atas 50 Persen

44 hari lalu

Dampak Perang Gaza, Angka Pengangguran di Palestina di Atas 50 Persen

ILO memperkirakan jika perang Gaza masih berlanjut sampai akhir Maret 2024, maka angka pengangguran bisa tembus 57 persen.

Baca Selengkapnya

2 Ribu Siswa SMA Program Double Track di Jawa Timur Dapat Pelatihan Digital

28 Februari 2024

2 Ribu Siswa SMA Program Double Track di Jawa Timur Dapat Pelatihan Digital

Ribuan peserta itu terdiri dari siswa asal 52 SMAN maupun SMA swasta, serta remaja dari 10 lembaga non formal di Jawa Timur.

Baca Selengkapnya

Rupiah Pekan Ini Berpotensi Menguat, Apa Pemicunya?

26 Februari 2024

Rupiah Pekan Ini Berpotensi Menguat, Apa Pemicunya?

Pengamat Pasar Uang, Ariston Tjendra, mengatakan rupiah bisa bergerak ke arah Rp 15.500 per dolar AS pada pekan ini.

Baca Selengkapnya

Philadelphia Jadi Kota 'Zombie', Apa Penyebabnya?

24 Februari 2024

Philadelphia Jadi Kota 'Zombie', Apa Penyebabnya?

Wilayah Philadelphia di Amerika Serikat kini heboh karena disebut Kota 'Zombie', Kenapa?

Baca Selengkapnya

Generasi Muda di Cina Kini Lebih Senang Rebahan, Ogah Kerja Keras

15 Februari 2024

Generasi Muda di Cina Kini Lebih Senang Rebahan, Ogah Kerja Keras

Di tengah melemahnya perekonomian Cina, generasi muda di sana lebih senang rebahan dibandingkan bekerja keras.

Baca Selengkapnya

Pengungsi Ukraina di Jerman Belum Terserap Sektor Tenaga Kerja

7 Februari 2024

Pengungsi Ukraina di Jerman Belum Terserap Sektor Tenaga Kerja

Hanya 25,2 persen pengungsi Ukraina di Jerman yang saat ini berstatus bekerja. Angka itu cukup kecil jika dibanding negara Eropa lainnya.

Baca Selengkapnya

Somalia, Negara Paling Korup di Dunia Versi Transparency International

1 Februari 2024

Somalia, Negara Paling Korup di Dunia Versi Transparency International

Transparency International telah merilis hasil Indeks Persepsi Korupsi. Berikut profil Somalia, negara paling korup di dunia.

Baca Selengkapnya

Anies Janji Evaluasi UU Cipta Kerja, Bandingkan Tingkat Pengangguran Era Jokowi Vs SBY

29 Januari 2024

Anies Janji Evaluasi UU Cipta Kerja, Bandingkan Tingkat Pengangguran Era Jokowi Vs SBY

Calon Presiden nomor urut satu Anies Baswedan berjanji bakal mengkaji ulang UU Ciptaker yang tidak memberikan rasa keadilan untuk pekerja kerah biru.

Baca Selengkapnya

Cak Imin: Kesejahteraan Bukan untuk Segelintir Elite, Bukan untuk yang Ingin Berkuasa Terus-menerus

24 Januari 2024

Cak Imin: Kesejahteraan Bukan untuk Segelintir Elite, Bukan untuk yang Ingin Berkuasa Terus-menerus

Cawapres Muhaimin Iskandar atau Cak Imin menegaskan pemerataan pembangunan menjadi salah satu prioritas program jika AMIN terpilih pada Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Sebut Investasi di Batam Padat Modal: Akibatnya Banyak Pengangguran

20 Januari 2024

Anies Baswedan Sebut Investasi di Batam Padat Modal: Akibatnya Banyak Pengangguran

Anies Baswedan menyebut karakter investasi di Batam yang padat modal menyebabkan banyak pengangguran karena tenaga kerja tidak terserap.

Baca Selengkapnya