TEMPO.CO, Jakarta - PT Hero Supermarket Tbk mencatat laba bersih di kuartal III/2013 menurun sebesar 2 persen menjadi Rp 219 miliar dari sebelumnya Rp 223 miliar. Penurunan laba ini disebabkan kenaikan upah minimum serta biaya utilitas yang lebih tinggi akibat dari pengurangan subsidi bahan bakar minyak dan biaya pra-pembukaan gerai baru Ikea.
Meski begitu, Presiden Direktur Hero Philippe Broianigo tetap optimistis pada kuartal IV nanti kinerja perseroan akan membaik ditopang oleh momen penjualan. Meski mengalami penurunan, perusahaan cukup berhasil mencatat kenaikan pendapatan sebesar 14 persen menjadi Rp 8,91 triliun dari sebelumnya Rp7,83 triliun.
“Meskipun ada ketidakpastian pasar, kekhawatiran inflasi dan melemahnya nilai tukar, kami tetap optimistis,” katanya dalam keterangan tertulis pada 30 Oktober 2013.
Di sisi lain, pembangunan toko Ikea pertama di Tangerang diproyeksikan akan memberikan kontribusi positif pada paruh kedua tahun depan. Saat ini, Hero sudah memiliki 55 gerai yang berada di beberapa daerah di Indonesia.
Per September 2013, perseroan mengoperasikan 638 toko, terdiri dari 49 Giant Ektra, 149 Hero Supermarket Giant Ekspress, 259 Guardian gerai kesehatan dan kecantikan, serta 151 Starmart convinience store, dan memiliki lebih dari 15.700 karyawan.
Pekan Keempat Februari, Aliran Modal Asing Masuk Rp 1,01 Triliun
25 Februari 2024
Pekan Keempat Februari, Aliran Modal Asing Masuk Rp 1,01 Triliun
Aliran modal asing tetap surplus kendati ada penjualan Surat Berharga Negara (SBN) dan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI), karena jumlah modal masuk ke pasar saham jauh lebih besar.
Potensi Bursa Karbon Cukup Besar, Bos OJK: 71,95 Persen Karbon Masih Belum Terjual
4 Desember 2023
Potensi Bursa Karbon Cukup Besar, Bos OJK: 71,95 Persen Karbon Masih Belum Terjual
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK Inarno Djajadi menjelaskan bahwa ke depan potensi bursa karbon masih cukup besar.