TEMPO.CO, Jakarta - Sebanyak 5.000-10 ribu buruh melakukan aksi mogok nasional pada Senin, 28 Oktober 2013, di kawasan industri Pulo Gadung dan Kebon Cakung. Para buruh meminta kenaikan upah sebanyak 50 persen. (Baca berita tentang demonstrasi buruh)
Menanggapi hal ini, Menteri Perindustrian Mohamad Suleman Hidayat mengatakan upah buruh masih dalam pembahasan. "Demo buruh itu, kan, jika pembahasan mengenai upah tidak berjalan. Sekarang upah buruh masih dalam pembahasan," kata Hidayat saat dihubungi Tempo, Senin, 28 Oktober 2013. Hidayat berharap demo akan berjalan tertib. "Itu hak mereka, pemerintah tidak akan menghalangi," kata Hidayat. (Baca: Menkopolhukam rapat antisipasi demo buruh)
Adapun Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, menolak rencana buruh melakukan mogok kerja nasional. "Kami tak ambil bagian dari mogok nasional buruh," kata Presiden KPSI, Andi Gani Nena Wea.
Menurut dia, mogok nasional yang akan dilakukan pada Senin ini menyimpang. Sebab, kata dia, upah layak masih dalam tahap pembahasan. Berbeda dengan tahun lalu, mogok nasional dilakukan karena pembahasan mengenai upah layak menemui jalan buntu. "Dulu saya yang mempelopori mogok nasional," ujarnya.
Meski demikian, pihaknya tetap menghormati serikat lainnya yang melakukan aksi mogok. "Itu merupakan hak mereka untuk mogok."
Di Kabupaten Bekasi, saat ini tercatat sekitar 6.000 lebih perusahaan yang berada di kawasan industri, di antaranya MM 2100, Ejib, Hyundai, Jababeka 1 dan 2, Lippo Cikarang, Delta Silicon, dan Deltamas.
APRILIANI GITA FITRIA
Topik terhangat: Sultan Mantu Misteri Bunda Putri Gatot Tersangka Suap Akil Mochtar Dinasti Banten
Berita terpopuler
Vokalis Saint Loco Disiram Air Keras di Wajahnya
Ini Agenda Aksi FPI Menolak Lurah Susan
FPI Akan Demo Jokowi Soal Lurah Susan
Tanah Ahli Waris Adam Malik Dijual Rp 350 Miliar
Kronologi Penyiraman Air Keras Barry Saint Loco