Beleid Pembatasan Lokasi Kawasan Industri Dicabut  

Jumat, 25 Oktober 2013 09:38 WIB

MS Hidayat. ANTARA/Andika Wahyu

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pertanahan Nasional akan mencabut Peraturan Menteri Negara Agraria/Kepala BPN No. 2 Tahun 1999 mengenai pembatasan pemberian izin lokasi lahan industri maksimal 400 hektare per perusahaan per provinsi. “Aturan itu sudah tidak berlaku,” kata Menteri Perindustrian, Mohamad Suleman Hidayat, di Hotel JW Marriott, Jakarta, Kamis malam, 24 Oktober 2013.

Sebelum berlakunya otonomi daerah, menurut dia, regulasi ini memang membatasi kawasan industri maksimal 400 hektare. Tapi seiring pemberlakuan otonomi daerah, kewenangan pemberian izin diberikan kepada pemerintah daerah. “Tapi peraturan menteri negara agraria tersebut belum sempat dicabut, sehingga sering terjadi kontroversi,” tuturnya.

Setelah melakukan pertemuan dengan kepala BPN Hendarman Supandji kemarin, Menteri Hidayat mengatakan badan tersebut telah menyetujui bahwa pemberian izin kawasan industri kini sepenuhnya menjadi hak pemerintah daerah. “Kini BPN sedang mengumpulkan puluhan kasus terkait pembatasan pemberian izin. Jadi peraturan itu sudah tidak berlaku. Hanya tinggal menunggu BPN mengumpulkan semua kasus yang ada sehingga semuanya bersamaan dicabutnya,” ucapnya.

Mengenai draf RUU Pertanahan yang mengusulkan pembatasan pemberian izin lokasi lahan maksimal 200 hektare, Hidayat yakin proses pengajuan dan pengesahannya tidak akan makan waktu lama. “Saya kira itu akan bisa dihapuskan apalagi di luar Jawa sangat dibutuhkan kawasan industri yang besar, ribuan hektare,” katanya.

Ketua Umum Himpunan Kawasan Industri (HKI), Sanny Iskandar, menyambut baik keputusan pencabutan pembatasan pemberian izin lokasi kawasan industri. Menurut dia, selama ini aturan tersebut menghambat pengembangan kawasan industri.

“Sekarang kebutuhan lahan kawasan industri bisa sampai 100-200 hektare per perusahaan, belum industri pendukungnya. Kalau 400 hektare dibatasi, sungguh tidak mungkin,” kata Sanny.

Selain itu, pembatasan luas kawasan 400 hektare dinilai hanya akan memicu lonjakan harga tanah. Ketika harga melonjak tinggi, kawasan industri di Indonesia tidak akan menarik bagi investor dan hal ini tentunya akan berdampak buruk bagi perkembangan industri Tanah Air.

ANANDA TERESIA

Topik Terhangat
Sultan Mantu | Misteri Bunda Putri | Gatot Tersangka | Suap Akil Mochtar | Dinasti Banten

Berita Terpopuler

Menteri Gamawan: FPI Aset yang Perlu Dipelihara
Pemimpin Redaksi Tempo Wahyu Muryadi Diganti
Soal Kasus Wawan, Adnan Buyung Mau Gugat KPK
Ini Orang PKS yang Minta Mobil Luthfi Dipindahkan
Suap Akil Diduga Disiapkan Kasir Kepercayaan Wawan

Berita terkait

Pertumbuhan Ekonomi Jakarta Tembus 10,91 Persen di Triwulan II 2021, Artinya?

27 September 2021

Pertumbuhan Ekonomi Jakarta Tembus 10,91 Persen di Triwulan II 2021, Artinya?

Pertumbuhan ekonomi di Jakarta ini disebut lebih tinggi dibandingkan nasional.

Baca Selengkapnya

Ada Demo 22 Mei, Kemenperin: Industri Tak Terdampak

23 Mei 2019

Ada Demo 22 Mei, Kemenperin: Industri Tak Terdampak

Demo 22 Mei yang berujung rusuh kemarin diyakini tak menimbulkan dampak yang berarti pada industri nasional.

Baca Selengkapnya

Industri Minuman Bakal Tumbuh Positif di Akhir Tahun

23 Juli 2018

Industri Minuman Bakal Tumbuh Positif di Akhir Tahun

Kalangan pengusaha industri minuman yakin bakal mencatatkan kinerja positif pada akhir tahun.

Baca Selengkapnya

Dorong Industri 4.0, Menperin: Pendidikan Jadi Kunci Utama

29 Desember 2017

Dorong Industri 4.0, Menperin: Pendidikan Jadi Kunci Utama

Kunci utama dalam mendorong industri agar bisa menghadapi era ekonomi digital termasuk industri 4.0 adalah pendidikan.

Baca Selengkapnya

Proyeksi 2018: Industri Unggulan Ini Jadi Tumpuan Pertumbuhan

27 Desember 2017

Proyeksi 2018: Industri Unggulan Ini Jadi Tumpuan Pertumbuhan

Kemampuannya menyerap banyak tenaga kerja membuat sektor industri dipercaya masih akan jadi salah satu tumpuan pertumbuhan ekonomi di tahun 2018.

Baca Selengkapnya

Proyeksi 2018: Bersiap Melompat Lebih Tinggi dengan Industri 4.0

27 Desember 2017

Proyeksi 2018: Bersiap Melompat Lebih Tinggi dengan Industri 4.0

Meski banyak yang pesimistis, tapi tak jarang pihak yang yakin ekonomi bakal tumbuh di 2018 dengan ditopang sejumlah sektor industri sebagai motornya.

Baca Selengkapnya

Bank Dunia Sebut Perekonomian RI Positif, Apa Saja Indikatornya?

14 Desember 2017

Bank Dunia Sebut Perekonomian RI Positif, Apa Saja Indikatornya?

Tren perekonomian Indonesia pada kuartal ketiga 2017 dinilai positif oleh Bank Dunia.

Baca Selengkapnya

Pertumbuhan Industri 2018 Ditargetkan Tembus 5,67 Persen

11 Desember 2017

Pertumbuhan Industri 2018 Ditargetkan Tembus 5,67 Persen

Kementerian Perindustrian akan mendorong sektor-sektor andalan agar target pertumbuhan industri 2018 bisa tercapai.

Baca Selengkapnya

Menperin Sebut 6 Sektor Pendongkrak Pertumbuhan Industri 2018

11 Desember 2017

Menperin Sebut 6 Sektor Pendongkrak Pertumbuhan Industri 2018

Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menyebutkan kontribusi pertumbuhan industri 2017 mendekati 20 persen terhadap produk domestik bruto.

Baca Selengkapnya

Pertumbuhan Industri Meroket, Menperin: Ada Optimisme

7 November 2017

Pertumbuhan Industri Meroket, Menperin: Ada Optimisme

Industri pengolahan menyumbang paling banyak dalam PDB triwulan III 2017, karena pelaku optimistis.

Baca Selengkapnya