Perajin Shuttlecocks Terancam Gulung Tikar  

Selasa, 22 Oktober 2013 18:12 WIB

Seorang pengrajin membuat shuttlecock di UKM binaan BRI di Singosari, Malang, Jawa Timur, (26/4). BRI menargetkan pada akhir bulan April 2013, penyaluran kredit mikro untuk mambantu permodalan UKM bisa mencapai Rp 3 triliun. Tempo/Amston Probel

TEMPO.CO, Slawi - Sekitar 400 perajin shuttlecocks di Desa Lawatan, Kecamatan Dukuhturi, Kabupaten Tegal, terancam kolaps. Pasalnya, sejak pemerintah menutup keran impor bulu angsa dari Taiwan, para perajin bola bulu tangkis itu kelabakan karena bahan baku shuttlecocks itu jadi langka.

"Kalau impor bulu angsa tidak segera dibuka, dua bulan lagi kami tidak bisa berproduksi," kata Manajer Trisakti Enterprise, Sumitro Daud, saat ditemui Tempo, Selasa, 22 Oktober 2013. Trisakti Enterprise adalah satu dari lima perajin skala menengah di desa sentra shuttlecocks itu.

Sumitro mengatakan, impor bulu angsa dihentikan sejak kasus flu burung marak pada Januari lalu. Sehingga perajin harus berburu bulu angsa lokal dari Malang, Nganjuk, Magetan, Solo, dan Klaten. Karena stok bulu lokal terbatas, perusahaan shuttlecocks skala besar diduga melakukan monopoli. "Perusahaan besar berani memborong dengan harga tinggi, "ujar Sumitro.

Lantaran tidak kebagian bulu angsa lokal, sebagian perajin shuttlecocks skala kecil di Desa Lawatan mulai menganggur. Bahkan, beberapa di antaranya sudah beralih pekerjaan menjadi buruh serabutan.

Saat pemerintah masih membuka impor bulu angsa, Sumitro bisa mendatangkan sekitar 250 juta helai bulu per bulan. Setelah disimpan sebagian untuk stok, 23 karyawannya bisa memproduksi 8.000 sampai 10.000 slop shuttlecocks per bulan. Satu slop berisi 12 biji shuttlecocks. Namun, setelah keran impor ditutup, Sumitro hanya mendapat 125 juta helai bulu lokal per bulan. Alhasil, produksinya menurun jadi 3.000 sampai 4.000 slop shuttercocks per bulan.

Akibat kelangkaan bulu angsa, perajin shuttlecocks kini terpaksa sering menolak pesanan dari konsumen. "Pemasaran tidak ada masalah. Tapi kalau bahan bakunya tidak ada, kami mau kirim apa," ujar Sumitro, yang pemasarannya hingga menjangkau wilayah Jambi dan Bangka Belitung.

DINDA LEO LISTY (SLAWI)


Berita terkait

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Aprisindo: Pengetatan Impor Mempersulit Industri Alas Kaki

21 jam lalu

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Aprisindo: Pengetatan Impor Mempersulit Industri Alas Kaki

Asosiasi Persepatuan Indonesia menanggapi tutupnya pabrik sepatu Bata. Pengetatan impor mempersulit industri memperoleh bahan baku.

Baca Selengkapnya

Cuaca Ekstrem, Pemerintah Siapkan Impor Beras 3,6 Juta Ton

1 hari lalu

Cuaca Ekstrem, Pemerintah Siapkan Impor Beras 3,6 Juta Ton

Zulkifli Hasan mengatakan impor difokuskan ke wilayah sentra non produksi guna menjaga kestabilan stok beras hingga ke depannya.

Baca Selengkapnya

Jadi Sorotan, Ternyata Segini Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai

2 hari lalu

Jadi Sorotan, Ternyata Segini Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai

Pegawai Direktorat Jenderal Bea Cukai disorot usai banyak kritikan terkait kinerjanya. Berapa gajinya?

Baca Selengkapnya

Zulhas Cerita Panjang Lebar soal Alasan Permendag Tak Lagi Batasi Barang Bawaan dari Luar Negeri

2 hari lalu

Zulhas Cerita Panjang Lebar soal Alasan Permendag Tak Lagi Batasi Barang Bawaan dari Luar Negeri

Mendag Zulhas bercerita panjang lebar soal alasan merevisi Permendag Nomor 36 Tahun 2024 soal pengaturan impor.

Baca Selengkapnya

Barang Pekerja Migran Bebas Masuk tapi Harus Ikuti Peraturan Menteri Keuangan, Apa Saja Syaratnya?

3 hari lalu

Barang Pekerja Migran Bebas Masuk tapi Harus Ikuti Peraturan Menteri Keuangan, Apa Saja Syaratnya?

Kementerian Perdagangan menghapus pembatasan jumlah maupun jenis pengiriman atau barang impor milik pekerja migran (PMI) tapi tetap diawasi Bea Cukai

Baca Selengkapnya

Viral Pria Robek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai Karena Tolak Bayar Pajak: Saya Gak Terima..

3 hari lalu

Viral Pria Robek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai Karena Tolak Bayar Pajak: Saya Gak Terima..

Viral seorang pria yang merobek tas Hermes mewah miliknya di depan petugas Bea Cukai. Bagaimana duduk persoalan sebenarnya?

Baca Selengkapnya

Harga Produk Pertambangan Masih Fluktuatif

3 hari lalu

Harga Produk Pertambangan Masih Fluktuatif

Harga komoditas produk pertambangan yang dikenakan bea keluar fluktuatif, konsentrat tembaga dan seng masih naik pada periode Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Kemendag Sosialisasikan Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Soal Pengaturan Impor

3 hari lalu

Kemendag Sosialisasikan Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Soal Pengaturan Impor

Permendag nomor 3 tahun 2023 diklaim belum sempurna.

Baca Selengkapnya

Penerimaan Bea Cukai Turun 4,5 Persen

5 hari lalu

Penerimaan Bea Cukai Turun 4,5 Persen

Penerimaan Bea Cukai Januari-Maret turun 4,5 persen dibanding tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Mendag Zulkifli Hasan Kembalikan Aturan Impor Bahan Baku Industri ke Aturan Lama, Ini Alasannya

5 hari lalu

Mendag Zulkifli Hasan Kembalikan Aturan Impor Bahan Baku Industri ke Aturan Lama, Ini Alasannya

Mendag Zulkifli Hasan kembalikan aturan impor bahan baku industri. Apa alasannya? Begini bunyi Permendag 25/2022.

Baca Selengkapnya