TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Komisi Energi Dewan Perwakilan Rakyat, Satya Widya Yudha, memperkirakan penyaluran bahan bakar minyak bersubsidi 2013 bakal melebihi kuota yang ditetapkan pemerintah.
Menurut Satya, kuota akan jebol karena sistem distribusi BBM bersubsidi selama ini tidak tepat. “Seharusnya pola distribusi diubah dari sistem terbuka menjadi tertutup,” kata dia kepada Tempo, Ahad, 20 Oktober 2013.
Dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2013, kuota BBM bersubsidi ditetapkan sebesar 48 juta kiloliter. Data Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi menyebutkan, pada Januari-September 2013, realisasi penyaluran BBM bersubsidi mencapai 34,4 juta kiloliter atau 71,6 persen dari kuota. Angka ini naik 3,3 persen dibanding periode yang sama pada 2012.
Satya mengatakan penyelewengan BBM bersubsidi masih marak. Namun pemerintah tidak menindak penimbunan BBM yang dilakukan oleh masyarakat. “Naiknya permintaan dan penyelewengan BBM bersubsidi bisa mengakibatkan kuota jebol,” katanya.
Tingginya konsumsi BBM bersubsidi menyebabkan impor minyak dan gas terus melonjak. Akibatnya, neraca perdagangan mengalami defisit. Menurut Direktur Institute for Development Economy and Finance, Enny Sri Hartati, konsumsi bahan bakar minyak harus dikurangi dengan memperbaiki infrastruktur transportasi umum. “Tak ada kota besar yang tidak bertumpu pada sektor transportasi umum untuk mengurangi konsumsi bahan bakar minyak,” ucapnya.
Penyaluran BBM bersubsidi ini juga diikuti realisasi belanja subsidi BBM yang mencapai Rp 143,1 triliun hingga September 2013. Pengalokasian anggaran belanja subsidi tersebut telah menghabiskan 71,6 persen dari total pagu anggaran yang dialokasikan sebesar Rp 199,99 triliun dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan 2013.
NINIS CHAIRUNNISA | AYU PRIMA SANDI | LINDA HAIRANI
Terpopuler
Di Harvard, Airin Bawa Ajudan
Perbedaan Cina dan China Versi Remy Sylado
Ical Anggap Dinasti Atut Baik dan Untungkan Partai
Banyak Kebakaran, Jokowi: Memang yang Bakar Saya?
Ani Yudhoyono Abadikan Momen Pesta Azima Rajasa
Berita terkait
BPH Migas: Ketahanan Stok BBM Selama Periode Posko Ramadan dan Idul Fitri 2024 Aman
30 hari lalu
BPH Migas menyebut ketahanan stok BBM (gasoline, kerosine, avtur) selama periode Ramadan dan Idul Fitri 2024 dalam kondisi aman.
Baca SelengkapnyaRevisi Perpres 191 Segera Rampung, BBM Subsidi Hanya untuk Kendaraan Pengangkut Bahan Pokok dan Angkutan Umum
54 hari lalu
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengatakan jika revisi Perpres 191 rampung, hanya jenis kendaraan tertentu yang boleh menggunakan BBM bersubsidi.
Baca SelengkapnyaSoal Revisi Perpres Pembatasan Pembelian Pertalite, BPH Migas: Kita Tunggu
54 hari lalu
Anggota Komite Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) Saleh Abdurrahman mengaku belum tahu kapan revisi Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 191 Tahun 2014 akan terbit.
Baca SelengkapnyaBPH Migas Revisi Aturan Sub Penyalur BBM Subsidi
26 Februari 2024
Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi atau BPH Migas tengah merevisi aturan penyaluran BBM subsidi.
Baca SelengkapnyaKilang Balikpapan Mau Perawatan Besar, BPH Migas Minta Kilang Cilacap Siap Backup
11 Februari 2024
BPH Migas meminta Pertamina menyiapkan Kilang Cilacap mem-back-up pasokan BBM di tengah rencana shut down Kilang Balikpapan.
Baca SelengkapnyaRamadan dan Idul Fitri, BPH Migas Minta Badan Usaha Jaga Stok BBM Termasuk Avtur
28 Januari 2024
Jelang Ramadan dan Idul Fitri, BPH Migas imbau badan usaha jaga stok BBM jenis Avtur atau Jet A-1.
Baca SelengkapnyaKementerian ESDM Realisasikan BBM Satu Harga sebanyak 512 Titik hingga 2023
15 Januari 2024
Kementerian ESDM masih punya pekerjaan rumah alias PR untuk merealisasikan bahan bakar minyak atau BBM satu harga.
Baca SelengkapnyaKepala BPH Migas: Pasokan Energi Aman Menjelang Pencoblosan Pemilu 2024
13 Januari 2024
BPH Migas memastikan pasokan energi yakni BBM dan LPG dalam kondisi aman menjelang pencoblosan Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaKepala BPH Migas: Penyaluran BBM Selama Nataru 2023 Aman Meski Ada Bencana Alam
9 Januari 2024
Laporan Kepala BPH Migas terkait evaluasi pelaksanaan dan penutupan Posko Nataru 2023/2024 dalam sektor BBM.
Baca SelengkapnyaBPH Migas Sebut Stok LPG Selama Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 Aman, Naik Dibandingkan Nataru Sebelumnya
9 Januari 2024
Laporan BPH Migas terkait pelaksanaan penyaluran dan pemantauan stok LPG saat periode Nataru 2023/2024.
Baca Selengkapnya