PTPN X Optimalkan Ampas Tebu untuk Bioetanol

Reporter

Kamis, 10 Oktober 2013 19:05 WIB

Penggilingan tebu di Pabrik Gula (PG) Pagottan di Kabupaten Madiun, Jawa Timur. TEMPO/Ishomuddin

TEMPO.CO, Surabaya - PT Perkebunan Nusantara X (Persero) kini mengoptimalkan limbah padat tebu berupa ampas (bagasse) untuk energi terbarukan. Bila per tahun ada sekitar 6 juta ton tebu yang digiling di 11 pabrik gula (PG) milik PTPN X, setidaknya tersedia 1,8 juta ton ampas.

"Proses pengolahan tebu menjadi gula menghasilkan sejumlah produk samping, seperti ampas dan tetes. Sekitar 30 persen bagian tebu dalam proses produksi gula akan menjadi ampas," kata Direktur Utama PTPN X, Subiyono, Kamis, 10 Oktober 2013.

Sebanyak 1,3-1,5 juta ton ampas itu digunakan sendiri untuk operasional PG. Adapun 300-500 ribu ton ampas sisanya dapat dikonversi menjadi bioetanol. "Satu unit pabrik bioetanol generasi ketiga ini membutuhkan ampas minimal 500 ton per hari," kata Subiyono.

Ia melihat potensi ampas tebu yang besar itu bisa digunakan untuk substitusi bahan bakar minyak di pabrik gula sekaligus mengembangkan energi terbarukan berupa bioetanol.

Subiyono mengatakan, PG-PG di lingkungan PTPN X selama ini telah mengoptimalkan ampas sebagai pengganti BBM untuk proses produksi gula. Langkah ini berpengaruh positif terhadap peningkatan efisiensi, sehingga meningkatkan profitabilitas perusahaan. Biaya BBM di PG-PG milik PTPN X menurun dari sekitar Rp 130 miliar pada 2007 menjadi Rp 4 miliar pada 2012.

Pengembangan bioetanol dengan ampas tebu juga lebih murah dibanding menggunakan tetes tebu (molasses). Satu liter bioetanol butuh 5 kilogram ampas. Ia memperkirakan 5 kilogram ampas itu harganya Rp 1.000.

Jika menggunakan tetes tebu, butuh 4 kilogram tetes untuk menghasilkan 1 liter bioetanol. Empat kilogram tetes tebu harganya sekitar Rp 4.000. "Jadi pengembangan bioetanol menggunakan ampas menjanjikan profit margin yang lebih tebal ketimbang menggunakan tetes tebu," ujarnya.

PTPN X sendiri kini sudah memiliki pabrik bioetanol berbasis tetes tebu yang terletak dalam kompleks Pabrik Gula Gempolkrep, Mojokerto. Saat ini, pengembangan bioetanol dari ampas tebu tengah dikaji oleh tim khusus, termasuk mengkaji pendirian pabriknya. "Ini bagian dari diversifikasi usaha untuk mengoptimalkan kinerja," kata Subiyono.

Menurut dia, Indonesia mempunyai potensi besar dalam hal produksi energi alternatif yang ramah lingkungan berupa bioetanol dari limbah pertanian atau biomass, termasuk limbah padat industri gula, yaitu ampas tebu.

DIANANTA P. SUMEDI

Berita Terpopuler
Inikah Foto Daryono, Sopir 'Misterius' Akil?
Bisnis Istri Akil dari Perkebunan hingga Batu Bara
Pengacara: Wawan Suami Airin Kaya Sejak Kecil
KPK Panggil Ratu Atut di 'Jumat Keramat'
Narkoba di Meja Akil Dibungkus Plastik Obat MK-RI

Berita terkait

Terkini: Prabowo Dianggap Tiba-tiba Peduli Banjir Pantura, Solusi Ganjar untuk Persoalan Petani Tebu

12 Januari 2024

Terkini: Prabowo Dianggap Tiba-tiba Peduli Banjir Pantura, Solusi Ganjar untuk Persoalan Petani Tebu

Berita terkini: Prabowo dianggap tiba-tiba peduli banjir Pantura, solusi yang ditawarkan Ganjar untuk persoalan petani tebu.

Baca Selengkapnya

ID FOOD Tingkatkan Pendapatan Petani Tebu Lewat Program Makmur

30 September 2023

ID FOOD Tingkatkan Pendapatan Petani Tebu Lewat Program Makmur

Direktur Utama ID FOOD, Frans Marganda Tambunan, mengatakan program Makmur telah memberikan manfaat positif bagi produktivias dan pendapatan mitra petani tebu.

Baca Selengkapnya

Harga Acuan Gula Konsumsi Naik, Ini Harapan Asosiasi Petani Tebu

9 Agustus 2023

Harga Acuan Gula Konsumsi Naik, Ini Harapan Asosiasi Petani Tebu

Bapanas menaikkan HAP gula konsumsi di tingkat konsumen dan produsen sebesar Rp 1.000 per kilogram melalui Perbadan Nomor 17 Tahun 2023.

Baca Selengkapnya

Dianggap Peduli Petani, Ganjar Pranowo Didukung Petani Tebu Sumatera Utara

24 Mei 2023

Dianggap Peduli Petani, Ganjar Pranowo Didukung Petani Tebu Sumatera Utara

Para petani tebu menilai Ganjar Pranowo sebagai sosok yang peduli dengan nasib petani.

Baca Selengkapnya

Kebun dan Pabrik Kelapa Sawit Sosa Milik PTPN IV Dapat Sertifikat ISPO

12 Mei 2023

Kebun dan Pabrik Kelapa Sawit Sosa Milik PTPN IV Dapat Sertifikat ISPO

ebun dan pabrik kelapa sawit Sosa milik PTPN 4 mendapat sertifikat Indonesian Sustainability Palm Oil (ISPO) dari Control Union.

Baca Selengkapnya

PTPN IX Buka Lowongan Kerja untuk Posisi Landscape Officer, Batas Waktu hingga 18 Januari 2023

13 Januari 2023

PTPN IX Buka Lowongan Kerja untuk Posisi Landscape Officer, Batas Waktu hingga 18 Januari 2023

PT Perkebunan Nusantara IX membuka lowongan kerja bagi karyawan perjanjian kontrak waktu tertentu (PKWT).

Baca Selengkapnya

Surplus Besar, Petani Pertanyakan Rencana Pemerintah Impor Gula Konsumsi 500 Ribu Ton

28 Oktober 2022

Surplus Besar, Petani Pertanyakan Rencana Pemerintah Impor Gula Konsumsi 500 Ribu Ton

Ketua Umum Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI), Soemitro Samadikun, mempertanyakan rekomendasi impor gula konsumsi sebanyak 500.000 ton.

Baca Selengkapnya

Warga Sidamanik Tolak Konversi Kebun Teh ke Lahan Sawit, Khawatir Jadi Biang Banjir dan Longsor

25 Oktober 2022

Warga Sidamanik Tolak Konversi Kebun Teh ke Lahan Sawit, Khawatir Jadi Biang Banjir dan Longsor

Konversi lahan teh menjadi sawit tersebut telah menyebabkan munculnya berbagai kerusakan lingkungan, seperti banjir dan longsor.

Baca Selengkapnya

Petani Deli Serdang Tagih Janji Jokowi soal Lahan Digusur: Penyelesaian Menguap

14 Oktober 2022

Petani Deli Serdang Tagih Janji Jokowi soal Lahan Digusur: Penyelesaian Menguap

Janji Jokowi dianggap tidak pernah terealisasi hingga petani terkatung-katung selama dua tahun.

Baca Selengkapnya

Badan Pangan Nasional Buat Regulasi Atur Tata Kelola Gula

4 Agustus 2022

Badan Pangan Nasional Buat Regulasi Atur Tata Kelola Gula

Badan Pangan Nasional akan membuat regulasi tata-kelola gula untuk memperkuat industri gula nasional.

Baca Selengkapnya