Mirza: Rupiah Jangan Sampai Terlalu Kuat  

Kamis, 3 Oktober 2013 14:14 WIB

Kepala Eksekutif LPS Mirza Adityaswara. Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia, Mirza Adityaswara, menyatakan bahwa rupiah harus distabilkan, tetapi jangan sampai terlampau kuat terhadap dolar Amerika Serikat. "Mata uang memang menggambarkan fundamental ekonomi suatu negara. Namun, jika terlalu kuat, ada indikasi lain yang harus diperhatikan," kata Mirza saat ditemui seusai pengucapan sumpah jabatan di Mahkamah Agung pada Kamis, 3 Oktober 2013.

Mirza resmi dilantik menjadi Deputi Gubernur Senior BI setelah ditetapkan melalui rapat paripurna Dewan Perwakilan Rakyat. Salah satu pekerjaan rumah untuk Mirza yang disoroti adalah terkait penstabilan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat.

Mirza menjelaskan, saat nilai tukar rupiah mencapai level 9.200 per dolar, permintaan kredit pun menguat. "Menguatnya kredit menyebabkan tingginya nilai impor," kata Mirza. Dengan demikian, kestabilan perekonomian bukan hanya dilihat dari sisi kurs.

Ia mencontohkan Jepang dengan nilai tukar yen yang dipertahankan tidak terlampau kuat. "Agar memiliki daya saing ekspor yang bagus."

Mengenai kondisi pemerintahan Amerika yang menghadapi penundaan dalam negosiasi anggaran negara, Mirza menilai hal tersebut terjadi karena pemerintah mengajukan penambahan utang. Dari segi rasio utang terhadap pendapatan domestik bruto, Amerika sudah mencapai lebih dari 50 persen. "Jadi, ya, terpaksa begitu," kata dia seraya menyebutkan tak ada dampak signifikan kejadian itu terhadap perekonomian Indonesia.

ISMI DAMAYANTI










Berita terkait

Kepala Perwakilan BI Solo Sebut Kendala-kendala yang Masih Dihadapi UMKM

23 jam lalu

Kepala Perwakilan BI Solo Sebut Kendala-kendala yang Masih Dihadapi UMKM

Pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) harus konsisten menerapkan kualitas hasil produksi jika ingin bisa bertahan di tengah dinamika ekonomi.

Baca Selengkapnya

BI Beberkan Langkah Sinergi Pengendalian Inflasi

1 hari lalu

BI Beberkan Langkah Sinergi Pengendalian Inflasi

Deputi Gubernur Senior BI Destry Damayanti menyatakan pihaknya terus memperkuat sinergi dan mendukung upaya pengendalian inflasi daerah.

Baca Selengkapnya

BI Laporkan Harga Properti Residensial Triwulan I Naik 1,89 Persen

2 hari lalu

BI Laporkan Harga Properti Residensial Triwulan I Naik 1,89 Persen

Survei BI mengindikasikan harga properti residensial di pasar primer triwulan I 2024 tetap naik, tecermin dari pertumbuhan Indeks Harga Properti Residensial triwulan I 2024 sebesar 1,89 persen

Baca Selengkapnya

6 Penyebab Rupiah Melemah, Ini Pemicu dari Faktor Domestik dan Global

2 hari lalu

6 Penyebab Rupiah Melemah, Ini Pemicu dari Faktor Domestik dan Global

Rupiah melemah dipengaruhi oleh berbagai faktor global dan domestik, apa saja?

Baca Selengkapnya

Survei Bank Indonesia: Keyakinan Konsumen terhadap Kondisi Ekonomi Meningkat

5 hari lalu

Survei Bank Indonesia: Keyakinan Konsumen terhadap Kondisi Ekonomi Meningkat

Survei Konsumen Bank Indonesia atau BI pada April 2024 mengindikasikan keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi meningkat.

Baca Selengkapnya

Perkuat Transaksi Mata Uang Lokal, BI dan Bank Sentral UEA Jalin Kerja Sama

6 hari lalu

Perkuat Transaksi Mata Uang Lokal, BI dan Bank Sentral UEA Jalin Kerja Sama

Gubernur BI dan Gubernur Bank Sentral UEA menyepakati kerja sama penggunaan mata uang lokal untuk transaksi bilateral.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Deretan Masalah Program Pendidikan Dokter Spesialis Gratis hingga Lowongan Kerja BTN

9 hari lalu

Terpopuler: Deretan Masalah Program Pendidikan Dokter Spesialis Gratis hingga Lowongan Kerja BTN

Berita terpopuler ekonomi dan bisnis pada Kamis, 9 Mei 2024, dimulai dari deretan masalah dari Program Pendidikan Dokter Spesialis Gratis atau PPDS.

Baca Selengkapnya

Ramai di X Bayar Tunai Ditolak Kasir, BI Buka Suara

9 hari lalu

Ramai di X Bayar Tunai Ditolak Kasir, BI Buka Suara

Bank Indonesia mendorong aktivitas bayar tunai, namun BI mengimbau agar merchant tetap bisa menerima dan melayani pembayaran tunai

Baca Selengkapnya

Aliran Modal Asing Rp 19,77 T, Terpengaruh Kenaikan BI Rate dan SRBI

10 hari lalu

Aliran Modal Asing Rp 19,77 T, Terpengaruh Kenaikan BI Rate dan SRBI

Kenaikan suku bunga acuan atau BI rate menarik aliran modal asing masuk ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

Bank Danamon Belum Berencana Naikkan Suku Bunga KPR

10 hari lalu

Bank Danamon Belum Berencana Naikkan Suku Bunga KPR

Bank Danamon Indonesia belum berencana menaikkan suku bunga KPR meski suku bunga acuan BI naik menjadi 6,25 persen

Baca Selengkapnya