Defisit APBN 2005 Diperbesar Jadi 1 Persen

Reporter

Editor

Senin, 29 November 2004 20:30 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Pemerintah akan memperbesar defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2005 dari semula 0,8 persen menjadi sekitar 1 persen. Ini kami lakukan berdasarkan perkembangan kondisi ekonomi nasional dan global, kata Menteri Keuangan Jusuf Anwar dalam acara rapat dengar pendapat dengan Komisi Keuangan dan Perbankan DPR di Jakarta, Senin (29/11) siang. Jusuf menjelaskan, perubahan besaran defisit tersebut ditujukan untuk menyeimbangkan antara kebutuhan melanjutkan konsolidasi fiskal dan memberikan ruang yang cukup bagi inisiatif baru pemerintah mendorong pertumbuhan ekonomi sesuai dengan prioritas kebijakan. Selain itu, kata dia, perubahan besaran defisit ini terkait dengan adanya rencana pengurangan subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) melalui penyesuaian harga di dalam negeri. Sebagai gantinya pemerintah perlu melakukan penajaman efektivitas alokasi belanja negara, katanya. Prioritas belanja yang direncanakan salah satunya adalah menyalurkan dana kompensasi kenaikan BBM untuk rakyat kurang mampu yang terkena dampaknya dengan merancang program-program yang bisa mengurangi beban atau biaya hidup seperti pendidikan, kesehatan dan beras untuk rakyat miskin. Sebelumnya, Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional Sri Mulyani Indrawati menyatakan sedang mengkaji untuk mempertahankan defisit APBN. Hal ini untuk menjaga kebijakan fiskal agar sesuai dengan tingkat pertumbuhan ekonomi yang diharapkan. Untuk APBN 2005 misalnya, lanjut Ani, panggilan akrabnya, besaran defisit yang sesuai untuk menjaga tingkat pertumbuhan ekonomi akan lebih besar yang direncanakan. Jika semula kami targetkan defisit APBN 2005 adalah 0,7 persen, kemungkinan lebih besar dari itu. Mungkin sekitar 1 persen, katanya.Selain itu, pemerintah merencanakan tetap akan ada defisit sampai 2006. Semula direncanakan pada tahun 2006 tidak ada lagi defisit APBN atau defisit nol persen. Itu kebijakan pemerintah yang dulu. Sekarang kami mengkaji besarannya, katanya. (amal ihsan)

Berita terkait

Semakin Turun, Surplus APBN Maret 2024 Hanya Rp 8,1 Triliun

2 hari lalu

Semakin Turun, Surplus APBN Maret 2024 Hanya Rp 8,1 Triliun

Sri Mulyani menilai kinerja APBN triwulan I ini masih cukup baik.

Baca Selengkapnya

Harga BBM Terdampak Perang Iran - Israel? Ini Kata Pertamina, DPR dan Pengamat

12 hari lalu

Harga BBM Terdampak Perang Iran - Israel? Ini Kata Pertamina, DPR dan Pengamat

Pecahnya konflik Iran - Israel dikhawatirkan berdampak pada harga BBM karena terancam naiknya harga minyak mentah dunia.

Baca Selengkapnya

Makan Siang Gratis Akan Gunakan Dana BOS, Pengamat Ekonomi Sebut Bisa Begini Dampaknya

56 hari lalu

Makan Siang Gratis Akan Gunakan Dana BOS, Pengamat Ekonomi Sebut Bisa Begini Dampaknya

Para ekonom mengkritisi penggunaan dana BOS untuk program makan siang gratis Prabowo-Gibran. Jika dipaksa menggunakan, apa dampaknya?

Baca Selengkapnya

Defisit Anggaran Melebar 2,8 Persen dari PDB, Gara-gara Subsidi Pupuk, BLT dan BBM

26 Februari 2024

Defisit Anggaran Melebar 2,8 Persen dari PDB, Gara-gara Subsidi Pupuk, BLT dan BBM

Defisit anggaran akan melebar menjadi 2,8 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB). Pemerintah menambah subsidi pupuk, BLT, dan menahan kenaikan BBM.

Baca Selengkapnya

Program Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran Masuk APBN 2025, Jokowi Matangkan di Sidang Kabinet Pekan Depan

24 Februari 2024

Program Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran Masuk APBN 2025, Jokowi Matangkan di Sidang Kabinet Pekan Depan

Program makan siang gratis Prabowo-Gibran masuk APBN 2025, Jokowi akan matangkan di sidang kabinet Senin depan.

Baca Selengkapnya

Anggaran jadi Polemik, Ekonom Usulkan Refocusing Program Makan Siang Gratis

19 Februari 2024

Anggaran jadi Polemik, Ekonom Usulkan Refocusing Program Makan Siang Gratis

Ekonom CORE Indonesia, Mohammad Faisal, mengusulkan refocusing program makan siang gratis Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Baca Selengkapnya

Pemangkasan Subsidi BBM untuk Makan Siang Gratis, Pengamat: Bisa Menurunkan Penerimaan Pajak

19 Februari 2024

Pemangkasan Subsidi BBM untuk Makan Siang Gratis, Pengamat: Bisa Menurunkan Penerimaan Pajak

Pengamat menilai jika subsidi BBM dipangkas untuk program makan siang gratis maka penerimaan pajak bisa menurun.

Baca Selengkapnya

Ekonom Sebut Subsidi BBM Idealnya Dipangkas untuk Beralih ke Energi Bersih, Bukan Makan Siang Gratis

18 Februari 2024

Ekonom Sebut Subsidi BBM Idealnya Dipangkas untuk Beralih ke Energi Bersih, Bukan Makan Siang Gratis

Ekonom Celios Bhima Yudhistira menyebut subsidi BBM idealnya dipangkas bukan untuk membiayai program makan siang gratis. Kenapa?

Baca Selengkapnya

Ramai Subsidi BBM Dipangkas untuk Makan Siang Gratis, Begini Penjelasan Lengkap TKN Prabowo-Gibran

18 Februari 2024

Ramai Subsidi BBM Dipangkas untuk Makan Siang Gratis, Begini Penjelasan Lengkap TKN Prabowo-Gibran

Wakil Ketua TKN Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka buka suara soal polemik pemangkasan BBM untuk program makan siang gratis.

Baca Selengkapnya

Susi Pudjiastuti Setuju Subsidi BBM Dialihkan untuk Makan Siang Gratis: Asalkan Anggarannya Tidak Disunat

18 Februari 2024

Susi Pudjiastuti Setuju Subsidi BBM Dialihkan untuk Makan Siang Gratis: Asalkan Anggarannya Tidak Disunat

Melalui kicauannya di media sosial X, Susi Pudjiastuti mengaku lebih setuju subsidi BBM dialihkan untuk makan siang gratis anak-anak di sekolah.

Baca Selengkapnya