Soal Lahan Sapi, Australia Tentang Indonesia

Reporter

Editor

Abdul Malik

Rabu, 25 September 2013 19:31 WIB

Pekerja memberi makan sapi impor di tempat pengemukan sapi di Cianjur, Jawa Barat, (21/7). ANTARA/Zabur Karuru

TEMPO.CO, Brisbane - Pernyataan Menteri Keuangan Chatib Basri dan Wakil Menteri Perdagangan Bhayu Krishnamurti terkait kebutuhan terhadap lahan ternak sapi memicu reaksi keras dari Menteri Pertanian Australia Barnaby Joyce. Setelah pemilu dan sebelum dilantik sebagai menteri, Joyce mengatakan, “Saya tidak melihat ada kepentingan nasional di sini,” kata Joyce seperti dikutip Brisbane Times, Rabu, 25 September 2013.

Partai Hijau Australia juga sudah menyatakan menentang terkait dengan permintaan Indonesia. Joyce sendiri akhir-akhir ini memilih bungkam terkait hal ini. Adapun Bendahara Kementerian Pertanian, Joe Hockey mengatakan pihaknya akan mengambil pendekatan terkait persoalan tersebut.

Perbedaan pendapat di internal Pemerintah Australia mungkin akan kembali memanas setelah Menteri Chatib mengatakan lahan 1,5 juta hektar Australia yang ingin dikelola pemerintah Indonesia mungkin tidak cukup. Budidaya ternak untuk negara dengan 240 juta penduduk membutuhkan lahan yang lebih luas.

Chatib sebelumnya mengatakan pembelian tanah asing dapat dioperasikan perusahaan Indonesia untuk mengelola peternakan sapi dan mengekspor daging sapi ke Indonesia adalah, “cara kami melihat swasembada di era modern,” katanya.

Chatib merujuk contoh di mana Cina menggunakan lahan Indonesia untuk pasokan energi dan Malaysia menggunakan lahan Indonesia untuk menanam kelapa sawit. “Anda tak lagi bisa protektif, tetapi menjadi bagian dari rantai pasokan global. Bagian dari jaringan produksi,” katanya.

Wakil Menteri Perdagangan Bayu Khrisnamurti mengatakan pembelian lahan merupakan salah satu langkah yang dibahas dalam kabinet Indonesia untuk menjamin keamanan pasokan setelah kegagalan pembatasan kuota impor sapi dari Australia. Pembahasan ini, kata dia, juga terkait dengan target pencapaian swasembada sapi.

Pilihan lain untuk mengamankan pasokan sapi, kata Bayu, dapat dilakukan dengan melarang impor daging sapi dari negara-negara dengan penyakit kaki dan mulut, seperti Brasil. “Kami sedang dalam proses amandemen hukum sehingga kami bisa mengambil sapi bebas penyakit kuku dan mulut di negara lain,” katanya. Australia, merupakan negara yang disertifikasi oleh lembaga internasional sebagai bebas penyakit kaki dan mulut.

BRISBANE TIMES | AMANDRA

Berita terkait

13 Gugatan Sengketa Suara dengan Partai Garuda Tidak Diterima MK, PPP Gagal Penuhi Parliamentary Threshold

5 menit lalu

13 Gugatan Sengketa Suara dengan Partai Garuda Tidak Diterima MK, PPP Gagal Penuhi Parliamentary Threshold

PPP mengajukan gugatan sengketa suara yang salah perhitungan dengan Partai Garuda di banyak dapil. Tak bisa penuhi parliamentary threshold di DPR.

Baca Selengkapnya

Gugatan PPP Soal 5.611 Suara di Sumbar Berpindah ke Partai Garuda Tidak Diterima MK

38 menit lalu

Gugatan PPP Soal 5.611 Suara di Sumbar Berpindah ke Partai Garuda Tidak Diterima MK

PPP mengajukan gugatan soal 5.611 suara mereka di Sumatera Barat berpindah ke Partai Garuda. KPU menilai gugatan itu tidak jelas dan kabur.

Baca Selengkapnya

4 Anggota Gengster yang Bacok Remaja di Depok Dibekuk, Empat Lagi Masih DPO

41 menit lalu

4 Anggota Gengster yang Bacok Remaja di Depok Dibekuk, Empat Lagi Masih DPO

Polisi mengatakan anggota gengster itu sebenarnya berkumpul di lokasi karena sudah janjian mau tawuran dengan kelompok lain.

Baca Selengkapnya

Amnesty International: Reformasi Putar Balik, Kebebasan Sipil Kian Terancam

1 jam lalu

Amnesty International: Reformasi Putar Balik, Kebebasan Sipil Kian Terancam

Amnesty International Indonesia menilai Reformasi sedang putar balik, menjauh dari cita-cita dan agenda kebebasan sipil yang diperjuangkan pada 1998.

Baca Selengkapnya

Budi Arie Jawab Kekhawatiran Soal Keamanan Data Starlink

1 jam lalu

Budi Arie Jawab Kekhawatiran Soal Keamanan Data Starlink

Starlink sudah resmi dipakai di Indonesia, tapi keamanan data pribadi pengguna diduga belum terjamin.

Baca Selengkapnya

5 Pilihan Game Berkebun di PC

1 jam lalu

5 Pilihan Game Berkebun di PC

Pilihan game berkebun seperti Stardew Valley dengan gaya retro hingga Farming Simulator 22 yang realis

Baca Selengkapnya

Mengapa Banyak Orang Menangis Ketika Menonton Drama Korea?

1 jam lalu

Mengapa Banyak Orang Menangis Ketika Menonton Drama Korea?

Dengan melibatkan berbagai genre mulai dari romantis, komedi, hingga thriller, drama Korea tidak hanya menyajikan hiburan, tetapi pengalaman emosi.

Baca Selengkapnya

Karen Agustiawan Bantah Terima Gratifikasi Pengadaan LNG: Itu Gaji Saya

1 jam lalu

Karen Agustiawan Bantah Terima Gratifikasi Pengadaan LNG: Itu Gaji Saya

Dalam sidang di Pengadilan Tipikor, Karen Agustiawan membandingkan dan menyinggung kasus bekas pimpinan KPK Firli Bahuri.

Baca Selengkapnya

Rekap Hasil Malaysia Masters 2024: Shesar Hiren Rhustavito Lolos Babak Utama, Alwi Farhan dan Sabar / Reza Tersingkir

1 jam lalu

Rekap Hasil Malaysia Masters 2024: Shesar Hiren Rhustavito Lolos Babak Utama, Alwi Farhan dan Sabar / Reza Tersingkir

Shesar Hiren Rhustavito akan menghadapi pemain Denmark unggulan kedua di babak 32 Malaysia Masters 2024.

Baca Selengkapnya

Guru Besar Kebencanaan: Abaikan Sosiologis Korban, Relokasi Hunian Bisa Jadi Kampung Hantu

2 jam lalu

Guru Besar Kebencanaan: Abaikan Sosiologis Korban, Relokasi Hunian Bisa Jadi Kampung Hantu

Guru Besar Kebencanaan, juga Kepala BNPB periode 2008-2015, Syamsul Maarif menyoroti penanganan bencana yang kerap abaikan kondisi sosiologis korban.

Baca Selengkapnya