70 Persen Pasar Perawatan Pesawat Diambil Asing  

Reporter

Rabu, 18 September 2013 16:58 WIB

Pemandangan dari menara pengawas lalu lintas udara (ATC) Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta. TEMPO/Dwianto Wibowo

TEMPO.CO, Surakarta - Pasar perawatan pesawat terbang di Indonesia tumbuh pesat dalam sepuluh tahun terakhir. Hal ini dipicu peningkatan penumpang yang tahun ini diperkirakan ada 80 juta penumpang pesawat terbang. Ironisnya, perusahaan perawatan pesawat Indonesia hanya menguasai 30 persen atau antara US$ 240-270 juta per tahun. "Lainnya diambil asing," kata Direktur Human Capital and Corporate Affair Garuda Maintenance Facilities Aero Asia, Harkandri M. Dahler, seusai menghadiri wisuda angkatan pertama pelatihan teknisi perawatan pesawat terbang di Solo Techno Park, Surakarta, pada Rabu, 18 September 2013.

Dari 30 persen pasar yang dikuasai domestik, GMF mengklaim menguasai 90 persen pasar. Harkandri memperkirakan sebuah maskapai bisa menghabiskan US$ 800-900 juta per tahun untuk perawatan pesawat. Dia mengakui bengkel perawatan pesawat di Indonesia belum mampu melayani seluruh perawatan pesawat sehingga sebagian besar maskapai memilih masuk bengkel perawatan di luar negeri. Padahal itu pangsa pasar Indonesia.

Infrastruktur dan sumber daya manusia menjadi satu dari sejumlah kendala industri perawatan pesawat ini. Misalnya untuk sumber daya manusia, GMF Aero Asia tiap tahun membutuhkan 600-700 teknisi perawatan pesawat baru, tapi baru terpenuhi 100-150 orang. Saat ini GMF Aero Asia memiliki sekitar 2 ribu teknisi perawatan pesawat.

"Akibatnya, kami harus menolak order. Kami fokus pada pekerjaan yang ada karena perawatan pesawat tidak bisa sembarangan," katanya. Upaya memenuhi kebutuhan tenaga kerja perawatan pesawat dengan menggandeng lembaga pendidikan untuk bersama-sama menyelenggarakan pelatihan dasar.

Soal infrastruktur, GMF Aero Asia saat ini tengah mengembangkan hangar ke-4 di kawasan Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta, Cengkareng. Proses konstruksi sudah dimulai Januari 2013 dan diharapkan selesai pada Mei 2014. "Nanti ada 17 line untuk perawatan pesawat dan satu line untuk pengecatan," katanya. Proyek hanggar ke-4 menelan investasi Rp 500 miliar.

Selain itu saat ini tengah menjajaki pembangunan hanggar perawatan pesawat di luar Jakarta seperti di Batam (Bandara Hang Nadim), Bintan (Bandara Raja Haji Fisabilillah), dan Medan (Bandara Kualanamu). "Nanti pesawat maskapai asing berbadan lebar bisa masuk bengkel perawatan di Batam atau Bintan. Lalu yang domestik masuk Jakarta," ujarnya. Saat ini tengah tahap nota kesepahaman dengan Batam dan Bintan.

UKKY PRIMARTANTYO

Berita terkait

Alasan Mengapa Kebanyakan Pesawat Berwarna Putih

8 hari lalu

Alasan Mengapa Kebanyakan Pesawat Berwarna Putih

Awalnya, pesawat tidak dicat, hanya menampilkan bodi aluminium yang dipoles. Namun, tren berubah sejak 1970-an.

Baca Selengkapnya

Berburu Tiket Murah dengan Teknik Skiplagging, Apa Itu?

26 hari lalu

Berburu Tiket Murah dengan Teknik Skiplagging, Apa Itu?

Apakah sudah pernah mendengar istilah skiplagging sebelumnya?

Baca Selengkapnya

Alasan Wisatawan Disarankan Menggunakan Hand Luggage Saat Bepergian

27 hari lalu

Alasan Wisatawan Disarankan Menggunakan Hand Luggage Saat Bepergian

Jika ingin menghemat waktu selama penerbangan wisatawan disarankan menggunakan hand luggage

Baca Selengkapnya

Tertarik Menjadi Pramugari? Ini 5 Hal yang Sering Disalahpahami Banyak Orang

28 hari lalu

Tertarik Menjadi Pramugari? Ini 5 Hal yang Sering Disalahpahami Banyak Orang

Seorang pramugari mengatakan banyak kesalahpaman tentang profesi pramugari

Baca Selengkapnya

5 Hal Penting untuk Memudahkan Mudik Menggunakan Pesawat Terbang

32 hari lalu

5 Hal Penting untuk Memudahkan Mudik Menggunakan Pesawat Terbang

Memesan tiket jauh hari sebelum mudik bisa menghindari naiknya harga tiket.

Baca Selengkapnya

Posisi Kursi Pesawat yang Lebih Luas untuk Kaki Ini Disertai Tanggung Jawab Besar

33 hari lalu

Posisi Kursi Pesawat yang Lebih Luas untuk Kaki Ini Disertai Tanggung Jawab Besar

Barisan kursi pesawat ini memiliki ruang yang cukup lega untuk kaki tapi menurut pramugari tidak semua orang bisa duduk di situ

Baca Selengkapnya

Mengenang Wafatnya Bapak Dirgantara Indonesia, Nurtanio Pringgoadisuryo

37 hari lalu

Mengenang Wafatnya Bapak Dirgantara Indonesia, Nurtanio Pringgoadisuryo

Sayangnya saat Nurtanio memasuki sekolah penerbangan di era kolonial Jepang itu dirinya hanya disuruh untuk mendorong dan membersihkan pesawat terbang

Baca Selengkapnya

Tips Mengatasi Anak Menangis di Pesawat Terbang

24 Februari 2024

Tips Mengatasi Anak Menangis di Pesawat Terbang

Momen anak menangis di pesawat terbang bisa menggangu wisatawan lain. Cara ini dapat membantu para orang tua menenangkan anak menangis

Baca Selengkapnya

5 Makanan yang Dilarang Masuk Kabin Pesawat Terbang

11 Februari 2024

5 Makanan yang Dilarang Masuk Kabin Pesawat Terbang

Bberapa negara melarang makanan tertentu dimasukkan ke dalam tas jinjing di kabin pesawat terbang

Baca Selengkapnya

5 Tips Menjaga Kebersihan Berpergian dengan Pesawat Terbang

11 Februari 2024

5 Tips Menjaga Kebersihan Berpergian dengan Pesawat Terbang

Beberapa tips ini dapat membantu penumpang yang tetap ingin menjaga kebersihan selama di pesawat terbang

Baca Selengkapnya