Banyuwangi Tunggu Izin Eksploitasi Hutan Lindung

Reporter

Rabu, 18 September 2013 01:35 WIB

Kabupaten Banyuwangi. Wikipedia.org

TEMPO.CO, Banyuwangi - Kepala Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Abdul Kadir, mengatakan bahwa realisasi hibah saham dari perusahaan tambang emas, PT Merdeka Serasi Jaya, menunggu izin pemakaian hutan lindung Tumpang Pitu dari Menteri Kehutanan untuk kegiatan eksploitasi. "Sampai sekarang izin eksploitasi belum turun," kata dia kepada Tempo, Selasa, 17 September 2013.

Kadir menjelaskan, pengajuan perubahan Peraturan Daerah (Perda) Nomor 13 Tahun 2007 tentang Penyertaan Modal hanya sebagai persiapan. Pemerintah Banyuwangi juga belum melaporkan ihwal hibah saham tersebut kepada Badan Kordinasi Penanaman Modal. "Intinya, ini semua masih draft. Kami juga menunggu persetujuan DPRD," ujarnya.

Menurut Kadir, pemberiaan hibah saham perusahaan tambang emas kepada Pemerintah Banyuwangi merupakan yang pertama di Indonesia. Oleh karena itu, dia mendukung DPRD untuk berkonsultasi ke sejumlah pihak supaya terhindar dari pelanggaran hukum.

Senin kemarin, Ketua Badan Legislasi DPRD Banyuwangi, Handoko, mengatakan bahwa Banyuwangi mendapatkan 10 persen saham dari PT Merdeka Serasi Jaya, perusahaan yang memiliki 100 persen saham PT Bumi Suksesindo.

Nilai saham tersebut setara Rp 10 miliar yang dikonversi dengan 10 ribu lembar saham milik perusahaan itu. Bupati Banyuwangi kemudian mengajukan perubahan Perda 13 Tahun 2007 sebagai dasar hukum untuk menampung hibah saham tersebut.

PT Bumi Suksesindo adalah pemegang kuasa eksplorasi pertambangan emas di Gunung Tumpang Pitu, Banyuwangi. Kandungan mineral di gunung itu diklaim memiliki cadangan emas 1 miliar ton dengan kadar tembaga 0,6 persen. Nilainya diperkirakan mencapai Rp 50 triliun.

Koordinator Kappala Indonesia di Banyuwangi, Rosdi Bahtiar Martadi, mengatakan bahwa Pemerintah Banyuwangi hanya mengejar aspek keuntungan ekonomi belaka.

Rosdi mengingatkan, pertambangan emas memang akan membuat Banyuwangi kaya, tapi tidak berjangka panjang. Sebab, tambang emas bukan jenis potensi yang berkelanjutan. "Keuntungan yang diperoleh tidak sepadan dengan kerusakan lingkungan yang akan ditanggung," ucapnya.

Biaya rehabilitasi lahan yang digunakan untuk pertambangan emas, kata Rosdi, 1,5 hingga 2 kali biaya produksi. Belum lagi jika dihitung dengan dampak yang akan menimpa nelayan dan petani akibat limbah yang ditimbulkannya. "Belum lagi problem kesehatan," tuturnya.

Berdasarkan data yang dihimpun Tempo, sejak 2011, Pemerintah Banyuwangi memang getol meminta jatah saham kepada calon operator tambang emas di Gunung Tumpang Pitu. Sebelum dikelola oleh Bumi Suksesindo, kuasa eksplorasi berada di tangan PT Indo Multi Niaga sejak tahun 2006-2012.

Indo Multi Niaga dan perusahaan Australia, Intrepid Mines Ltd, meneken kesepakatan untuk mengelola tambang Tumpang Pitu pada 2007. Intrepid sanggup menyediakan dana pengembangan proyek, sedangkan Indo Multi Niaga wajib mengurus segala perizinan.

Kedua perusahaan akan mendirikan perusahaan patungan dengan porsi kepemilikan 80 persen untuk Intrepid. Namun, pada pertengahan 2012, Indo Multi Niaga mangkir dari perjanjian karena mengalihkan sahamnya pada Bumi Suksesindo. Pengalihan saham ini disetujui Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas.

IKA NINGTYAS

Topik Terhangat:

Tabrakan Anak Ahmad Dhani| Siapa Bunda Putri| Penembakan Polisi |Miss World| Misteri Sisca Yofie

Berita Terpopuler:
Munzir Almusawa Ramal Dirinya Meninggal di Usia 40
Halo, Saya Bunda Putri
Gara-gara Ngobrol, Perwira Ini Diusir Kapolri
Tiga Penyebab Organ Intim Penjual Kopi Dirusak
Selenggarakan Miss World, Hary Tanoe Merugi

Berita terkait

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

2 hari lalu

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

IHSG menguat 0,86 persen ke level 7.097,2 dalam sesi pertama perdagangan Senin, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

6 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

Harga Saham Sentuh Titik Terendah, Presdir Unilever: Akan Membaik

7 hari lalu

Harga Saham Sentuh Titik Terendah, Presdir Unilever: Akan Membaik

Presdir Unilever Indonesia, Benjie Yap mengatakan salah satu hal yang penting bagi investor adalah fundamental bisnis.

Baca Selengkapnya

Unilever Indonesia Raup Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I-2024

7 hari lalu

Unilever Indonesia Raup Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I-2024

PT Unilever Indonesia Tbk. meraup laba bersih Rp 1,4 triliun pada kuartal pertama tahun 2024 ini.

Baca Selengkapnya

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

7 hari lalu

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

IHSG sesi I ditutup menguat 0,81 persen ke level 7.168,5. Nilai transaksi mencapai Rp 6,6 triliun.

Baca Selengkapnya

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

10 hari lalu

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada memperkirakan IHSG pada awal pekan ini menguat bila dibandingkan pekan lalu. Apa syaratnya?

Baca Selengkapnya

SimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia

13 hari lalu

SimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia

SimInvest memprediksi dampak konflik timur Tengah tak begitu berpengaruh langsung terhadap bursa saham Indonesia.

Baca Selengkapnya

Seberapa Jauh Ekonomi Indonesia Terkena Imbas Efek Domino Serangan Iran ke Israel?

13 hari lalu

Seberapa Jauh Ekonomi Indonesia Terkena Imbas Efek Domino Serangan Iran ke Israel?

Pasca-serangan Iran ke Israel, perekonomian Asia ditengarai melemah diikuti dengan beragam fenomena yang terjadi. Bagaimana dampak bagi Indonesia?

Baca Selengkapnya

Timur Tengah Memanas, OJK Beberkan Dampaknya ke Sektor Jasa Keuangan RI

14 hari lalu

Timur Tengah Memanas, OJK Beberkan Dampaknya ke Sektor Jasa Keuangan RI

OJK membeberkan dampak memanasnya konflik di Timur Tengah kinerja intermediasi dan stabilitas sistem keuangan nasional.

Baca Selengkapnya

Terkini: Strategi Sri Mulyani Antisipasi Dampak Ekonomi Serangan Iran ke Israel, Rupiah dan IHSG Melemah Dampak Geopolitik Timur Tengah

15 hari lalu

Terkini: Strategi Sri Mulyani Antisipasi Dampak Ekonomi Serangan Iran ke Israel, Rupiah dan IHSG Melemah Dampak Geopolitik Timur Tengah

Ketegangan situasi geopolitik Timur Tengah dapat berdampak kepada Indonesia di berbagai indikator ekonomi.

Baca Selengkapnya