The Fed Masih Pengaruhi Pergerakan Bursa Dunia

Selasa, 17 September 2013 12:24 WIB

Ilustrasi bursa saham. REUTERS/Issei Kato

TEMPO.CO, Jakarta - Pengumuman keputusan Bank Sentral Amerika Serikat, The Federal Reserve untuk mencabut stimulus perekonomian, masih memberikan pengaruh besar terhadap pergerakan laju saham di dunia. "Pelaku pasar masih menunggu kepastian angka yang akan diumumkan The Fed," kata Kepala Analis Trust Securities, Reza Priyambada, saat dihubungi Tempo pada Selasa, 17 September 2013.


Pada Rabu, 18 September, The Fed dijadwalkan akan mengumumkan keputusan berapa besar stimulus pembelian bond di pasar uang global. Sentimen ini diikuti dengan mundurnya mantan Menteri Keuangan AS, Larry Summers, dari bursa pencalonan Gubernur Bank Sentral AS tersebut.


Reza menilai, pasar tidak akan bereaksi berlebihan menghadapi pengumunan pengurangan stimulus The Fed. "Pelaku pasar sudah banyak mengeti juga bahwa kebijakan ini diambil untuk perbaikan ekonomi Ameriika," kata Reza.


Pada pembukaan sesi I perdagangan, Indeks Harga Saham Gabungan tercatat melemah 16 poin atau 0,39 persen dari level pembukaannya 4.518 menjadi 4.506 pada pukul 11.05. Reza memprediksi, perdagangan IHSG akan berada pada level support 4.372 hingga 4.489 dan level resisten pada 4.538. "Penguatan dapat bertahan jika tidak dimanfaatkan untuk profit taking," kata Reza.


Melalui data pasar saham Bloomberg, di bursa global, indeks Dow Jones Industrial Average di AS tercatat menguat 118 poin pada level 15.494 dari level pembukannya pada 15.381. Indeks Euro Stoxx di Eropa tercatat menguat 0,96 persen atau 27 poin dari level pembukaannya pada 2.882 menjadi 2.894.


Advertising
Advertising

Di bursa regional, indeks Niikei Jepang melemah sebesar 0,2 persen atau 28 poin dari level pembukaan 14.456 menjadi 14.375. Untuk indeks Hang Seng Hong Kong, terjadi juga pelemahan sebesar 0,28 persen atau sebesar 64 poin dari level pembukaan pada 23.246 menjadi 23.188.


Mengenai pengaruh sentimen data ekonomi global dari Cina, Jepang, dan beberapa negara Eropa, Reza menilai pengaruhnya masih akan kalah dengan sentimen tappering The Fed. "Stimulus The Fed mempengaruhi likuiditas pasar global, investor jelas lebih memperhatikan hal tersebut," kata Reza.


Selain itu, Reza mengatakan, perlu diantisipasi juga sentimen lain yang berpengaruh terhadap pergerakan bursa dunia. "Misalnya penurunan harga minyak mentah global yang mampu menopang penguatan bursa Eropa," kata Reza.


ISMI DAMAYANTI

Berita terkait

Paytren Dicabut OJK, Yusuf Mansur Berharap Tak Kapok Coba Ide Lain

15 jam lalu

Paytren Dicabut OJK, Yusuf Mansur Berharap Tak Kapok Coba Ide Lain

Yusuf Mansyur mengklaim investasi syariah paytren tidak menjadi tempat pencucian uang, dia tidak tergoda dengan uang yang dianggap tidak benar

Baca Selengkapnya

Kepala Perwakilan BI Solo Sebut Kendala-kendala yang Masih Dihadapi UMKM

1 hari lalu

Kepala Perwakilan BI Solo Sebut Kendala-kendala yang Masih Dihadapi UMKM

Pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) harus konsisten menerapkan kualitas hasil produksi jika ingin bisa bertahan di tengah dinamika ekonomi.

Baca Selengkapnya

BI Beberkan Langkah Sinergi Pengendalian Inflasi

2 hari lalu

BI Beberkan Langkah Sinergi Pengendalian Inflasi

Deputi Gubernur Senior BI Destry Damayanti menyatakan pihaknya terus memperkuat sinergi dan mendukung upaya pengendalian inflasi daerah.

Baca Selengkapnya

BI Laporkan Harga Properti Residensial Triwulan I Naik 1,89 Persen

3 hari lalu

BI Laporkan Harga Properti Residensial Triwulan I Naik 1,89 Persen

Survei BI mengindikasikan harga properti residensial di pasar primer triwulan I 2024 tetap naik, tecermin dari pertumbuhan Indeks Harga Properti Residensial triwulan I 2024 sebesar 1,89 persen

Baca Selengkapnya

6 Penyebab Rupiah Melemah, Ini Pemicu dari Faktor Domestik dan Global

3 hari lalu

6 Penyebab Rupiah Melemah, Ini Pemicu dari Faktor Domestik dan Global

Rupiah melemah dipengaruhi oleh berbagai faktor global dan domestik, apa saja?

Baca Selengkapnya

IHSG Berpotensi Mendatar, Pasar Wait and See Data Inflasi AS

4 hari lalu

IHSG Berpotensi Mendatar, Pasar Wait and See Data Inflasi AS

IHSG pada Rabu berpotensi bergerak mendatar seiring pelaku pasar sedang bersikap wait and see terhadap data inflasi Amerika Serikat (AS)

Baca Selengkapnya

Survei Bank Indonesia: Keyakinan Konsumen terhadap Kondisi Ekonomi Meningkat

6 hari lalu

Survei Bank Indonesia: Keyakinan Konsumen terhadap Kondisi Ekonomi Meningkat

Survei Konsumen Bank Indonesia atau BI pada April 2024 mengindikasikan keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi meningkat.

Baca Selengkapnya

Perkuat Transaksi Mata Uang Lokal, BI dan Bank Sentral UEA Jalin Kerja Sama

7 hari lalu

Perkuat Transaksi Mata Uang Lokal, BI dan Bank Sentral UEA Jalin Kerja Sama

Gubernur BI dan Gubernur Bank Sentral UEA menyepakati kerja sama penggunaan mata uang lokal untuk transaksi bilateral.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Deretan Masalah Program Pendidikan Dokter Spesialis Gratis hingga Lowongan Kerja BTN

9 hari lalu

Terpopuler: Deretan Masalah Program Pendidikan Dokter Spesialis Gratis hingga Lowongan Kerja BTN

Berita terpopuler ekonomi dan bisnis pada Kamis, 9 Mei 2024, dimulai dari deretan masalah dari Program Pendidikan Dokter Spesialis Gratis atau PPDS.

Baca Selengkapnya

Ramai di X Bayar Tunai Ditolak Kasir, BI Buka Suara

10 hari lalu

Ramai di X Bayar Tunai Ditolak Kasir, BI Buka Suara

Bank Indonesia mendorong aktivitas bayar tunai, namun BI mengimbau agar merchant tetap bisa menerima dan melayani pembayaran tunai

Baca Selengkapnya