CIMB Niaga Turunkan Target Pertumbuhan Kredit

Senin, 16 September 2013 18:46 WIB

Presiden Direktur PT CIMB Niaga Tbk, Arwin Rasyid. TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Direktur PT Bank CIMB Niaga Tbk. Arwin Rasyid menurunkan target pertumbuhan kredit tahun ini dari semula 15 persen menjadi berkisar 10 persen. Penurunan tersebut, kata dia, disebabkan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia sebesar 25 basis poin menjadi 7,25 persen. "Kami mengantisipasinya karena pengusaha akan melihat adanya penurunan daya beli masyarakat," kata Arwin di Jakarta, Senin, 16 September 2013.

Arwin menuturkan penurunan target pertumbuhan kredit dilakukan untuk mengerem penyaluran pinjaman yang melaju lebih cepat dibandingkan dengan pertumbuhan dana masyarakat. Alasannya, hal tersebut akan menyebabkan meningkatnya LDR perbankan.

Untuk itu, CIMB akan menahan laju tersebut dengan merevisi target pertumbuhan. Dengan besaran kenaikan suku bunga pada tiap jenis kredit bervariasi di kisaran 0,5-1 persen, Arwin memprediksi akan terjadi perlambatan penyaluran kredit menjadi 20 persen dari angka yang sebelumnya berada 22 persen secara year on year.

Solusi yang diterapkan CIMB, kata Arwin, yakni CIMB menargetkan proyeksi penambahan dana pihak ketiga senilai Rp 7-8 miliar melalui program promosi yang bertajuk Poin Cinta. Artinya, kata dia, program tersebut dapat menambah dana senilai Rp 80-90 miliar dalam satu tahun.

Saat ini, ujar Arwin, jumlah simpanan tabungan CIMB per 30 Juni 2013 mencapai Rp 34,48 triliun. Nilai itu, kata dia, tumbuh 12 persen dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya.

LINDA HAIRANI


Berita terkait

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

2 hari lalu

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan tensi geopolitik di Timur Tengah cenderung meningkat dan menjadi fokus perhatian para pemimpin dunia. Ia menegaskan kondisi ini mempengaruhi beberapa dampak ekonomi secara signifikan.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

2 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

2 hari lalu

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

Analis Ibrahim Assuaibi, memperkirakan rupiah hari ini fluktuatif dan akan ditutup menguat pada rentang Rp 16.150 sampai Rp 16.220 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

3 hari lalu

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

BI menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen berdasarkan hasil rapat dewan Gubernur BI yang diumumkan pada Rabu, 24 April 2024.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

3 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Kontroversi 1 Juta Hektare Padi Cina di Kalimantan, Deretan Alasan BI Naikkan Suku Bunga

3 hari lalu

Terpopuler: Kontroversi 1 Juta Hektare Padi Cina di Kalimantan, Deretan Alasan BI Naikkan Suku Bunga

Berita terpopuler bisnis pada 24 April 2024, dimulai rencana Cina memberikan teknologi padi untuk sejuta hektare lahan sawah di Kalimantan.

Baca Selengkapnya

Tingginya Suku Bunga the Fed dan Geopolitik Timur Tengah, Biang Pelemahan Rupiah

4 hari lalu

Tingginya Suku Bunga the Fed dan Geopolitik Timur Tengah, Biang Pelemahan Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo menyebut pelemahan rupiah dipengaruhi oleh arah kebijakan moneter AS yang masih mempertahankan suku bunga tinggi.

Baca Selengkapnya

Gubernur BI Prediksi Suku Bunga The Fed Turun per Desember 2024: Bisa Mundur ke 2025

4 hari lalu

Gubernur BI Prediksi Suku Bunga The Fed Turun per Desember 2024: Bisa Mundur ke 2025

Gubernur Bank Indonesia atau BI Perry Warjiyo membeberkan asumsi arah penurunan suku bunga acuan The Fed atau Fed Fund Rate (FFR).

Baca Selengkapnya

BI Naikkan Suku Bunga Acuan, Bank Mandiri: Penting di Tengah Ketidakpastian dan Fluktuasi Global

4 hari lalu

BI Naikkan Suku Bunga Acuan, Bank Mandiri: Penting di Tengah Ketidakpastian dan Fluktuasi Global

Bank Mandiri merespons soal kenaikan suku bunga acuan oleh Bank Indonesia (BI).

Baca Selengkapnya

BI Naikkan Suku Bunga Acuan Jadi 6,25 Persen, Perry Warjiyo: Untuk Perkuat Stabilitas Rupiah

4 hari lalu

BI Naikkan Suku Bunga Acuan Jadi 6,25 Persen, Perry Warjiyo: Untuk Perkuat Stabilitas Rupiah

BI akhirnya menaikkan suku bunga acuan atau BI Rate menjadi 6,25 persen. Apa alasan bank sentral?

Baca Selengkapnya