Angkut Hasil Laut Pantai Selatan Jawa Dengan Pesawat

Reporter

Editor

Rabu, 10 November 2004 16:16 WIB

TEMPO Interaktif, Bandung:Susi Pudjiastuti pemilik PT. Pudjiastuti menggunakan dua pesawat pribadi Cessna untuk mengangkut hasil laut dari Pantai Selatan Jawa. Agar hasil laut yang baru ditangkap tetap segar sampai di tangan pembeli.Senin dan Selasa kemarin, pesawat dua Cessna buatan Amerika Serikat itu sampai di Jakarta. Rabu siang tadi (10/11) pesawat ditunjukan kepada wartawan di Bandara Husen Sastranegara, Bangung. Interior kedua pesawat tersebut terlihat cukup mewah ini, dirancang sebagai pesawat kargo yang juga bisa digunakan sebagai pesawat penumpang dengan kapasitas angkut 12 orang.Menurut rencana, satu pesawat akan mengangkut hasil laut dari Jawa Tengah mulai Pacitan, Kebumen, Cilacap terus ke wilayah Jawa Barat yakni Pameungpeuk, kab Garut dan Pangandaran. Lalu diproses di pabrik pemrosesan dan pengepakan di Pangandaran. Setelah itu diterbangkan ke Bandara Soekarno Hatta untuk dikirim ke negara-negaratujuan seperi Asia, Eropa dan Jepang serta Australia.Satu pesawat lagi untuk mengangkut hasil laut dari pantai Cidaun Kab Cianjur sampai Ujung Genteng Sukabumi. Lalu diproses dan packing di pabrik pengolahan milik Susi di Cengkareng sebelum diangkut oleh maskapai penerbangan internasional dari bandara Soekarno Hatta ke negara-negara tujuan ekspor.Dengan dioperasikannya dua pesawat milik pribadi itu, menurut Susi, diharapkan pengangkutan hasil laut untuk ekspor tidak terkendala lagi oleh lamanya waktu pengangkutan, karena melalui jalan darat dengan kontainer.Keuntungan lain dari pengangkutan yang cepat, lanjut Susi, perusahaan ekport hasil laut miliknya yang berlokasi di Pangandaran, Kabupaten Ciamis Jawa Barat itu, bisa meningkatkan ekspor hasil laut dalam keadaan segar (bukan ikan/udang beku). Karena ikan dan udang beku harganya lebih mahal hingga USD 3 per kilogramnya. "Saya perkirakan dengan 2 pesawat ini kami bisa meningkatkan ekspor ikan dan udang segar sampai 50 persen dari sebelumnya hanya 5 persen saja," kata Susi.Peningkatan ekspor ikan segar tentu akan meningkatkan omset penjualan. Saat ini PT. Pudjiastuti mencatat omzet penjualan hingga USD 2 juta per tahun. Setelah dioperasikannya 2 pesawat kargonya, Susi berharap omzet penjualan bisa meningkat hingga USD 5 juta.Dalam 5 tahun ini Susi merencanakan akan membeli 8 buah lagi pesawat caravan. 5 pesawat rencananya akan dioperasikan di pulau Jawa, 2 pesawatdi Sumatera, 3 pesawat di Indonesia Bagian Timur.Bahkan Susi juga sudah merencanakan untuk membeli kapal ferry eks Belgia yang akan dijadikan pabrik terapung. Pabrik terapung ini akan mengolah hasil laut dari pulau sekitarnya dan langsung diekspor ke Darwin, Australia.Dua pesawat Cessna jenis caravan siang ini (Rabu 10/11) diterbangkan langsung ke bandara Nusawiru, Pangandaran kabupaten Ciamis Jawa Barat dari Bandara Husen Sastranegara Bandung. Pesawat-pesawat tersebut direncanakan akan mulai dioperasikan Bulan Desember 2004 setelah diresmikan pengoperasiannya. "Rencananya peresmian pengoperasiaannya akan dilakukan langsung oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono," ujar Susi.Rinny Srihartini

Berita terkait

Trenggono Sebut Perbankan Ogah Danai Sektor Perikanan karena Rugi Terus

7 hari lalu

Trenggono Sebut Perbankan Ogah Danai Sektor Perikanan karena Rugi Terus

Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengatakan bahwa sektor perikanan kurang mendapat dukungan investasi dari perbankan. Menurut dia, penyebabnya karena perbankan menghindari resiko merugi dari kegiatan investasi di sektor perikanan itu.

Baca Selengkapnya

Menteri KKP Ajak Investor Asing Investasi Perikanan

7 hari lalu

Menteri KKP Ajak Investor Asing Investasi Perikanan

Kementerian Kelautan dan Perikanan atau KKP mengajak investor untuk investasi perikanan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu

14 hari lalu

Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu

BPS mencatat nilai ekspor Indonesia pada Maret 2024 naik 16,40 persen dibanding Februari 2024. Namun anjlok 4 persen dibanding Maret 2023.

Baca Selengkapnya

Indonesia-Tunisia Gelar Intersesi ke-6, Bahas Peningkatan Perdagangan Bilateral

15 hari lalu

Indonesia-Tunisia Gelar Intersesi ke-6, Bahas Peningkatan Perdagangan Bilateral

Delegasi Indonesia dan Tunisia membahas perjanjian perdagangan bilateral di Tangerang. Indonesia banyak mengekspor sawit dan mengimpor kurma.

Baca Selengkapnya

DFW Desak Pemerintah Usut Dugaan Kejahatan Perikanan di Laut Arafura

18 hari lalu

DFW Desak Pemerintah Usut Dugaan Kejahatan Perikanan di Laut Arafura

Destructive Fishing Watch (DFW) Indonesia mendesak pemerintah untuk mengusut dugaan kejahatan perikanan di laut Arafura.

Baca Selengkapnya

Sejumlah Permasalahan Perikanan Jadi Sorotan dalam Hari Nelayan Nasional

29 hari lalu

Sejumlah Permasalahan Perikanan Jadi Sorotan dalam Hari Nelayan Nasional

Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (Kiara) mengungkap sejumlah permasalahan nelayan masih membutuhkan perhatian serius dari pemerintah.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Sri Mulyani Masih Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 5,2 Persen, Bahlil Debat dengan Luhut

48 hari lalu

Terkini Bisnis: Sri Mulyani Masih Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 5,2 Persen, Bahlil Debat dengan Luhut

Sri Mulyani masih yakin pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap bisa mencapai 5,2 persen pada tahun ini.

Baca Selengkapnya

Inflasi Komoditas Perikanan 2,61 Persen, Ditopang Produksi Melimpah

48 hari lalu

Inflasi Komoditas Perikanan 2,61 Persen, Ditopang Produksi Melimpah

KKP menargetkan inflasi komoditas perikanan tahun 2023 sebesar 3+1 persen.

Baca Selengkapnya

KKP Anggarkan Rp 662 Miliar untuk Kesetaraan Gender, Ada 148 Ribu Perempuan di Sektor Perikanan

48 hari lalu

KKP Anggarkan Rp 662 Miliar untuk Kesetaraan Gender, Ada 148 Ribu Perempuan di Sektor Perikanan

Anggaran untuk mendukung perempuan dan disabilitas yang ada dalam sektor perikanan nasional.

Baca Selengkapnya

Eksploitasi Pekerja Sektor Perikanan Indonesia Masih Tinggi, Subsidi Nelayan Sulit

49 hari lalu

Eksploitasi Pekerja Sektor Perikanan Indonesia Masih Tinggi, Subsidi Nelayan Sulit

Pengusaha yang hanya mengejar keuntungan telah menyebabkan luasnya praktik kerja paksa, perdagangan manusia, dan perbudakan di sektor perikanan.

Baca Selengkapnya