Kerja Sama RI-India Bisa Terganggu Krisis

Senin, 26 Agustus 2013 15:33 WIB

Pada foto yang diambil 6 Juli 2012 ini terlihat warga mengerumuni sebuah mobil tanki milik pemerintah yang membawa pasokan air bersih untuk didistribusikan di New Delhi, India. Beberapa wilayah di India mengalami krisis air bersih menyusul musim kemarau yang melanda negara tersebut. AP Photo/Kevin Frayer

TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah pengusaha yang tergabung dalam Kamar Dagang dan Industri Indonesia menilai tawaran kerja sama dari India bisa terhambat oleh krisis ekonomi yang tengah melanda India serta krisis global yang belum pulih.

“Kerja sama ini bisa terhambat, bahkan terhenti di jalan karena keadaaan ekonomi sekarang lagi sulit di India. Belum lagi krisis global, jadi kita harus hati-hati,” kata Wakil Ketua Kadin Bidang Telekomunikasi, Teknologi Informasi, dan Penyiaran, Didie W. Soewondho, seusai pertemuan dengan delegasi Kadin India di Jakarta, Senin, 26 Agustus 2013.

Hari ini, Kadin India (Federation of Indian Chambers of Commerce and Industry/FICCI) bertemu dengan Kadin Indonesia untuk membahas rencana kerja sama di beberapa sektor, antara lain infrastruktur, otomotif, energi, makanan olahan, kesehatan, dan beberapa sektor lain.

Kadin mengingatkan, pelemahan rupiah serta gejolak bursa saham di Indonesia bisa juga menjadi faktor penghambat realisasi kerja sama kedua negara. Akan tetapi, Didie melihat Indonesia masih memiliki berbagai potensi untuk dikembangkan. “Kita sebagai pengusaha Indonesia harus mengantisipasi terjadinya krisis sehingga rencana kerja sama tidak terganggu,” katanya.

Didie mengatakan sektor paling potensial di India adalah sektor infrastruktur. Menurut dia, India memiliki banyak pengalaman di sektor ini. “Dia bisa membuat jalan kereta api, membangun bandara, pelabuhan. Ini bisa dioptimalkan.”

Presiden FICCI, Naina Lal Kidwai, mengatakan krisis yang terjadi di India dan Indonesia memang bisa mengancam industri serta kegiatan ekonomi kedua negara. Namun, dia yakin populasi Indonesia, pertumbuhan kelas menengah, serta pertumbuhan ekonomi Indonesia yang masih baik tetap menjadi peluang bisnis bagi India.

“Tentu saja ada dampaknya. Tapi Indonesia sebuah negara yang besar, pertumbuhan ekonominya walau sedang terhambat tidak bisa dipandang sebelah mata. Kami yakin banyak peluang bisnis masih bisa digarap di Indonesia,” tutur Naina.

ANANDA TERESIA

Topik terhangat:

Konser Metallica
| Suap SKK Migas | Sisca Yofie | Rusuh Mesir | Konvensi Partai Demokrat

Berita terpopuler:

Metallica Hanya Minta 7 Pertanyaan
Undang Metallica, Setiawan Djodi Dimarahi Pak Harto
Metallica Cuci Muka di Hotel Bidakara
Jokowi Datang, Penonton Metallica Heboh
Nonton Metallica, Jokowi Dikawal Provos











Advertising
Advertising

Berita terkait

Segini Jatah Bonus Tiap Pemain Timnas U-23 Indonesia

12 jam lalu

Segini Jatah Bonus Tiap Pemain Timnas U-23 Indonesia

Pengusaha beri Rp 23 miliar. Masing-masing pemain Timnas U-23 Indonesia akan dapat bonus berkisar Rp 605,2 juta.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Zulhas Revisi Permendag Barang Bawaan Impor, Teten Evaluasi Pernyataan Pejabatnya soal Warung Madura

17 jam lalu

Terpopuler: Zulhas Revisi Permendag Barang Bawaan Impor, Teten Evaluasi Pernyataan Pejabatnya soal Warung Madura

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas merevisi lagi peraturan tentang barang bawaan impor penumpang warga Indonesia dari luar negeri.

Baca Selengkapnya

Tanggapan Heru Budi hingga Ketua Kadin DKI Soal UU DKJ yang Resmi Diteken Jokowi

2 hari lalu

Tanggapan Heru Budi hingga Ketua Kadin DKI Soal UU DKJ yang Resmi Diteken Jokowi

Heru Budi Hartono meyakini pengesahan UU DKJ adalah yang terbaik untuk Jakarta.

Baca Selengkapnya

Erick Thohir Terbang ke Doha, Pengusaha Patungan Beri Bonus Rp23 M untuk Timnas U-23

2 hari lalu

Erick Thohir Terbang ke Doha, Pengusaha Patungan Beri Bonus Rp23 M untuk Timnas U-23

Sejumlah pengusaha, yang diinisiasi oleh Kadin Indonesia Komite Tiongkok (KIKT), mengumpulkan dana Rp23 milar untuk Timnas U-23.

Baca Selengkapnya

KPU Tetapkan Prabowo-Gibran Pemenang Pilpres 2024, Ini Tanggapan PBNU, PP Muhammadiyah hingga Kadin

6 hari lalu

KPU Tetapkan Prabowo-Gibran Pemenang Pilpres 2024, Ini Tanggapan PBNU, PP Muhammadiyah hingga Kadin

Reaksi PBNU, PP MUhammadiyah, Kadin Terhadap Penetapan Prabowo - Gibran Pemenang Pilpres 2024 oleh KPU

Baca Selengkapnya

37 Tahun Rudy Salim, Pernah Menolak Denda 9 Mobil Mewah dari Bea Cukai

6 hari lalu

37 Tahun Rudy Salim, Pernah Menolak Denda 9 Mobil Mewah dari Bea Cukai

Pengusaha muda kelahiran 24 April 1987, Rudy Salim pernah menolak denda untuk 9 mobil mewah dari Bea Cukai.

Baca Selengkapnya

Rupiah Terus Melemah, Kadin Khawatir Dunia Usaha Terdampak

14 hari lalu

Rupiah Terus Melemah, Kadin Khawatir Dunia Usaha Terdampak

Nilai tukar rupiah yang terus melemah terhadap dolar menyebabkan para pengusaha khawatir.

Baca Selengkapnya

Bos Kadin Ingatkan Pemerintah untuk Patuhi Disiplin Fiskal: Kalau Tidak, Bahaya..

19 hari lalu

Bos Kadin Ingatkan Pemerintah untuk Patuhi Disiplin Fiskal: Kalau Tidak, Bahaya..

Ketua Kadin Arsjad Rasjid menyatakan penyusunan RAPBN harus dilakukan secara bijaksana. Selain itu, pemerintah juga wajib mematuhi disiplin fiskal.

Baca Selengkapnya

Kadin Ingatkan Pengusaha Transparan jika Tak Sanggup Bayar THR: Harus Ada Komunikasi dan Interaksi

20 hari lalu

Kadin Ingatkan Pengusaha Transparan jika Tak Sanggup Bayar THR: Harus Ada Komunikasi dan Interaksi

Ketua Kadin Arsjad Rasjid menyebut pengusaha harus transparan jika tak dapat memberikan Tunjangan Hari Raya (THR) kepada pekerja.

Baca Selengkapnya

Terkini: Setelah 'Tuyul' dan Pertalite Dicampur Air Ada Apa Lagi di SPBU Pertamina?, KAI Operasikan KA Argo Bromo Anggrek New Generation

33 hari lalu

Terkini: Setelah 'Tuyul' dan Pertalite Dicampur Air Ada Apa Lagi di SPBU Pertamina?, KAI Operasikan KA Argo Bromo Anggrek New Generation

Kecurangan di SPBU Pertamina kembali terungkap. Setelah switch dispenser untuk kurangi takaran yang disebut tuyul dan Pertalite dicampur air, kini....

Baca Selengkapnya