Perajin Tahu-Tempe Minta Bea Masuk Kedelai Dihapus  

Reporter

Minggu, 25 Agustus 2013 16:00 WIB

Pekerja menyaring sari kedelai dalam proses pembuatan tahu di Kramatwatu, Serang, Banten (24/8). Para perajin tahu tempe mempertanyakan perlindungan Harga Kedelai sebab penguatan dolar AS saat ini telah melambungkan harga kedelai dan mengancam banyak perajin gulung tikar. ANTARA/Asep Fathulrahman

TEMPO.CO, Jakarta - Melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar menyebabkan harga kedelai melonjak. Kenaikan harga itu pun berdampak pada produksi tahu dan tempe, yang menggunakan kedelai sebagai bahan baku. Akibatnya, perajin tahu dan tempe meminta bea masuk kedelai dihapuskan. "Kami sudah mengirim surat ke Menteri Keuangan yang ditembuskan ke Menteri Perdagangan," kata Ketua Umum Gabungan Koperasi Produsen Tahu dan Tempe Indonesia, Aip Syarifudin, Ahad, 25 Agustus 2013. "Kami minta bea masuk kedelai dinolkan dulu."

Sejak nilai tukar rupiah terhadap dolar melemah, harga kedelai impor terus merambah naik. Pada saat ini, harga kedelai di berbagai daerah berkisar Rp 8.500 per kilogram. Bahkan di tingkat perajin tahu dan tempe harga kedelai bisa menembus Rp 9.000 per kilogram. Padahal normalnya harga kedelai Rp 7.700 per kilogram.

Penghapusan sementara bea masuk kedelai, Aip melanjutkan, dapat membantu menurunkan harga dan menambah jumlah pasokan di dalam negeri. Dengan demikian, produksi tahu-tempe, yang diklaimnya sebagai dua sumber protein nabati utama masyarakat Indonesia, dapat terjamin. "Ini soal pangan, harusnya dimasukkan dalam paket penyelamatan ekonomi pemerintah," katanya.

Aip mengatakan, untuk mengatasi kenaikan harga bahan baku ini, para perajin mulai mengurangi produksi. Akibatnya, untuk harga jual yang sama, mereka menjual tahu-tempe dengan ukuran yang lebih kecil. Atau bila tak memperkecil ukuran tahu-tempe, beberapa perajin memilih menaikkan harga jual produknya antara 10 persen hingga 25 persen.

Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri, Bachrul Chairi, menyatakan bea masuk kedelai merupakan kewenangan Kementerian Keuangan. Ia hanya menjelaskan, stok kedelai yang ada saat ini sekitar 300 ribu ton. Jumlah itu ada di gudang importir serta di berbagai tingkat distribusi dalam negeri. "Angka itu cukup untuk stok 2,5 bulan konsumsi perajin tahu-tempe di Indonesia," ujar Bachrul.

Kenaikan harga kedelai yang terjadi saat ini, Bachrul melanjutkan, bukan karena stok menipis, tetapi akibat nilai tukar rupiah terhadap dolar. "Untuk itu, Senin besok kami akan mengeluarkan surat persetujuan impor untuk 22 importir terdaftar dengan jumlah impor minimal sama dengan yang mereka peroleh tahun lalu, sekitar 150 ribu ton lagi," tuturnya.

Sebelumnya, terhitung 13 Agustus hingga 31 Desember 2012, Menteri Keuangan memang pernah menghapuskan bea masuk kedelai. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 135/PMK.011/2012 tanggal 13 Agustus 2012 diambil karena pada saat itu harga kedelai, yang mayoritas diimpor dari Amerika Serikat, melonjak dari Rp 5.500 per kilogram menjadi Rp 10.000 per kilogram. Hingga memicu berbagai protes dan mogok produksi secara massal oleh perajin tahu-tempe di berbagai daerah.

Penghapusan bea masuk sementara itu rupanya cukup efektif. Harga kedelai kemudian berangsur turun ke kisaran Rp 7.500 hingga Rp 7.700 per kilogram. Kemudian pada 1 Januari 2013, pemerintah menyatakan bea masuk kedelai kembali menjadi 5 persen dan berlaku hingga sekarang.

PINGIT ARIA

Berita terkait

Ketahui 4 Manfaat dari Unsur Isoflavon dalam Kedelai

20 Januari 2023

Ketahui 4 Manfaat dari Unsur Isoflavon dalam Kedelai

Dikutip dari Healthline, kacang kedelai mengandung banyak nutrisi seperti protein, serta, karbohidrat, lemak, serta vitamin dan mineral.

Baca Selengkapnya

Kedelai Impor vs Kedelai Lokal, Mana yang Terbaik Buat Tahu dan Tempe?

19 Januari 2023

Kedelai Impor vs Kedelai Lokal, Mana yang Terbaik Buat Tahu dan Tempe?

Menurut Ketua Umum Gakoptindo, Aip Syarifuddin, kedelai lokal sebenarnya bisa untuk produksi tahu dan tempe, dan kualitasnya tidak kalah kedelai impor

Baca Selengkapnya

Tidak Hanya Tahu dan Tempe, Berikut Makanan Berbahan Utama Kedelai

19 Januari 2023

Tidak Hanya Tahu dan Tempe, Berikut Makanan Berbahan Utama Kedelai

Kedelai termasuk sumber protein yang berasal dari spesies kacang-kacangan dari Asia Timur.

Baca Selengkapnya

Indonesia Masih Bergantung Impor Kedelai Dari Amerika, Ini Penyebabnya

12 Januari 2023

Indonesia Masih Bergantung Impor Kedelai Dari Amerika, Ini Penyebabnya

Indonesia masih sangat bergantung dengan kedelai impor dari Amerika sebab produksi dari dalam negeri masih sangat kurang

Baca Selengkapnya

Harga Telur Meroket, Apa Sumber Protein Selain Telur?

11 Juni 2022

Harga Telur Meroket, Apa Sumber Protein Selain Telur?

Harga telur terus naik, bagaimana memenuhi kecukupan protein selain dari telur? 5 Jenis makanan ini puny akandungan protein tinggi pula.

Baca Selengkapnya

Tempe di Sejumlah Pasar di Tangerang Ludes dalam 3 Jam

24 Februari 2022

Tempe di Sejumlah Pasar di Tangerang Ludes dalam 3 Jam

Meski harga naik dan ukuran tempe diperkecil, para pembeli saling berebut dan memborongnya di lapak Samsudin di Pasar Kemis Baru, Tangerang.

Baca Selengkapnya

Produsen Sempat Mogok, Harga Tahu dan Tempe di Pasar Slipi Normal

24 Februari 2022

Produsen Sempat Mogok, Harga Tahu dan Tempe di Pasar Slipi Normal

Sejumlah pedagang tahu dan tempe di Pasar Slipi, Palmerah, Jakarta Barat tidak menaikkan harga jual meski produsen sempat mogok produksi

Baca Selengkapnya

Harga Kedelai Semakin Tinggi, Produsen Tahu Tempe di Depok Kompak Mogok 3 Hari

21 Februari 2022

Harga Kedelai Semakin Tinggi, Produsen Tahu Tempe di Depok Kompak Mogok 3 Hari

Produsen tahu tempe di Depok ikut mogok kerja karena harga kedelai impor yang naik.

Baca Selengkapnya

Top 3 Metro: Produsen Tahu dan Tempe Mogok 3 Hari, Anies Teken Perda APBD DKI

21 Februari 2022

Top 3 Metro: Produsen Tahu dan Tempe Mogok 3 Hari, Anies Teken Perda APBD DKI

Produsen tahu dan tempe Jabodetabek mulai hari ini mogok produksi selama 3 hari menuntut pemerintah subsidi harga kedelai impor.

Baca Selengkapnya

Mogok Produksi Tiga Hari, Paguyuban Sweeping Produsen Tahu dan Tempe

21 Februari 2022

Mogok Produksi Tiga Hari, Paguyuban Sweeping Produsen Tahu dan Tempe

Para produsen tempe sweeping pengrajin yang masih membuat tahu dan tempe menjelang mogok produksi untuk memprotes kenaikan harga kedelai.

Baca Selengkapnya