DPR Pertanyakan Asumsi Lifting Minyak  

Selasa, 20 Agustus 2013 18:14 WIB

Kilang minyak Pertamina Cilacap. TEMPO/Aris Andrianto

TEMPO.CO, Jakarta- Meski Badan Anggaran DPR telah menyepakati asumsi makro 2014 pada Juli 2013 lalu, namun sejumlah poin masih dipertanyakan anggota dewan dalam rapat paripurna penyampaian pendapat fraksi terhadap RAPBN 2014. Asumsi lifting minyak mentah dianggap terlalu optimistis oleh sebagian fraksi.

“Dengan target lifting 870 ribu barel per hari, pemerintah harus bekerja ekstra keras,” ujar anggota Fraksi Partai Amanat Nasional saat menyampaikan pandangan fraksinya, Selasa, 20 Agustus 2013. Menurut fraksinya, masih banyak masalah penghambat produksi minyak seperti keamanan dan koordinasi yang lemah antara pusat dan daerah.

Dalam asumsi makro tahun 2014 disebutkan, harga minyak indonesia (ICP) dipatok pada US$ 100-115 per barel, lifting minyak bumi per hari ditargetkan 860 ribu sampai 900 ribu barel. Sedangkan lifting gas bumi per hari 1.240 sampai 1.250 barel, dan total lifting minyak dan gas bumi disepakati 2.100 sampai 2.150 barel per hari.

Sementara itu dua fraksi lain, yakni Golkar dan Partai Hati Nurani Rakyat berpendapat sebaliknya. Menurut kedua fraksi itu, asumsi lifting minyak seharusnya bisa lebih besar. Selain itu pemerintah juga diminta membenahi kendala-kendala teknis serta meningkatkan investasi di sektor hulu migas. “Kami meminta penjelasan terkait asumsi lifting minyak ini, karena dapat mempengaruhi defisit neraca migas,” kata anggota Fraksi Golkar Dewi Asmara.

Asumsi ini seharusnya bisa ditingkatkan lagi, karena menurut Dewi, dalam pembahasan awal pemerintah sempat menargetkan lifting minyak mencapai 900 - 930 ribu barel per hari. Golkar menyarankan pemerintah membentuk tim khusus untuk mengawasi target produksi minyak. Anggota Fraksi Partai Hanura Nurdin Tampubolon juga berpendapat sama. “Target lifting seharusnya bisa ditingkatkan sampai 900 ribu barel per hari,” ujarnya.

Menanggapi pandangan DPR itu, Menteri Keuangan Chatib Basri menjelaskan pemerintah melalui SKK Migas telah melakukan upaya pencapaian lifting dengan mempercepat pengembangan lapangan produksi migas, secondary tertiary recovery, aktivasi sumur-sumur minyak yang berstatus suspense, dan lainnya.

Sedangkan terkait target lifting yang dianggap tidak realistis, Chatib mengatakan penetapannya telah melalui pembahasan antara SKK Migas, Kementerian ESDM, dan Kementerian Keuangan. Pemerintah telah mempertimbangkan potensi kemampuan produksi masing-masing lapangan migas dan proyeksi penurunan produksi secara alamiah.

“Adanya temuan cadangan baru, dan perkiraan optimalisasi produksi minyak di lapangan Cepu,” kata Menteri Chatib dalam jawaban tertulis terhadap pandangan fraksi-fraksi DPR tersebut.

PRAGA UTAMA

Topik Terhangat:
Suap SKK Migas | Penembakan Polisi | Pilkada Jatim


Baca juga:

Suap Hakim, KPK Periksa Pejabat Kota Bandung

Keterlibatan Petinggi Kernel Singapura Ditelusuri

Dada Diperiksa KPK sebagai Tersangka

Bandung Tawarkan Bantuan Hukum untuk Edi Siswadi

Berita terkait

Ini yang Naik dalam APBN Prabowo: Perlinsos, Pendidikan dan Kesehatan

16 jam lalu

Ini yang Naik dalam APBN Prabowo: Perlinsos, Pendidikan dan Kesehatan

APBN 2025 untuk pemerintahan Presiden Prabowo mencatat kenaikan anggaran di sektor perlindungan sosial (Perlinsos), kesehatan dan pendidikan.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Nasib Mantan Pekerja Sepatu Bata Setelah PHK, Pasca Kematian Presiden Iran Harga Minyak Relatif Tenang

19 jam lalu

Terpopuler: Nasib Mantan Pekerja Sepatu Bata Setelah PHK, Pasca Kematian Presiden Iran Harga Minyak Relatif Tenang

Mantan karyawan PT Sepatu Bata yang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) berusaha mencari tempat kerja baru.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Serahkan Pokok Kebijakan APBN Transisi kepada DPR

1 hari lalu

Sri Mulyani Serahkan Pokok Kebijakan APBN Transisi kepada DPR

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyerahkan pokok kebijakan APBN 2025 kepada DPR dalam rapat paripurna hari ini.

Baca Selengkapnya

Pengamat Nilai Rencana Prabowo Anggarkan Rp 16 Triliun untuk IKN Berpotensi Proyek Mangkrak

1 hari lalu

Pengamat Nilai Rencana Prabowo Anggarkan Rp 16 Triliun untuk IKN Berpotensi Proyek Mangkrak

Pembangunan kota, termasuk IKN ini tidak sekadar membangun Istana Negara ataupun gedung kementerian dan rumah dinas pejabat.

Baca Selengkapnya

SKK Migas Sebut akan Terus Mengawasi Komitmen Kerja Pasti Medco Energi di Blok Corridor

3 hari lalu

SKK Migas Sebut akan Terus Mengawasi Komitmen Kerja Pasti Medco Energi di Blok Corridor

SKK Migas akan terus memantau pelaksanaan komitmen kerja pasti di Blok Corridor yang dikelola PT Medco Energi International Tbk. (MEDC),

Baca Selengkapnya

Di Qatar Economic Forum, Prabowo Sebut Biaya Pembangunan IKN Tembus Rp 16 Triliun per Tahun

4 hari lalu

Di Qatar Economic Forum, Prabowo Sebut Biaya Pembangunan IKN Tembus Rp 16 Triliun per Tahun

Presiden terpilih Prabowo Subianto membeberkan strategi Pemerintah untuk membiayai pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).

Baca Selengkapnya

Faisal Basri Prediksi Dua Pos Anggaran yang Bakal Dialihkan untuk Program Makan Siang Gratis

5 hari lalu

Faisal Basri Prediksi Dua Pos Anggaran yang Bakal Dialihkan untuk Program Makan Siang Gratis

Ekonom senior Faisal Basri memprediksi dua sumber anggaran yang kemungkinan dapat dialihkan untuk mendanai makan siang gratis

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Lapor Kondisi Ekonomi Global hingga Soal Bea Cukai ke Jokowi di Istana

6 hari lalu

Sri Mulyani Lapor Kondisi Ekonomi Global hingga Soal Bea Cukai ke Jokowi di Istana

Sri Mulyani menyampaikan informasi ihwal perkembangan perekonomian global terkini kepada Jokowi di Istana.

Baca Selengkapnya

16 PSN Baru akan Diteruskan Prabowo, Sektor Apa yang Mendominasi?

7 hari lalu

16 PSN Baru akan Diteruskan Prabowo, Sektor Apa yang Mendominasi?

Pemerintah menetapkan 16 PSN baru pada 2024 yang akan diteruskan pemerintahan Prabowo-Gibran. Sektor apa yang akan mendominasi?

Baca Selengkapnya

Chatib Basri Sebut Dampak Konflik Timur Tengah Bisa Timbulkan Defisit APBN Tembus Rp 300 Triliun

7 hari lalu

Chatib Basri Sebut Dampak Konflik Timur Tengah Bisa Timbulkan Defisit APBN Tembus Rp 300 Triliun

Chatib Basri menilai konflik yang terus-menerus di Timur Tengah berpotensi membuat defisit APBN hingga Rp 300 triliun.

Baca Selengkapnya