TEMPO.CO, Jakarta - Pemenang lelang tender kondensat bagian negara yang digelar oleh Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas (SKK Migas) sejak kemarin akan diumumkan besok. Saat ini, ada empat perusahaan yang telah diusulkan kepada Kepala SKK Migas untuk diputuskan berdasarkan syarat-syarat tender.
Deputi Pengendalian Komersial SKK Migas, Widyawan Prawira Atmadja, mengatakan, dari 35 perusahaan trader yang diundang untuk mengikuti lelang, hanya tujuh perusahaan yang mengajukan penawaran tertulis pada lelang terbuka kemarin.
Namun, dari hasil verifikasi dan validasi dokumen pengajuan penawaran, hanya empat yang berhasil lolos dan akan diajukan kepada Kepala SKK Migas.
"Dari keempat perusahaan ini, harga yang ditawarkan berkisar antara US$ 30 sen-US$ 2,3 per barel di atas ICP pada pengiriman September dan Oktober," kata Widyawan kepada wartawan di kantor SKK Migas pada Selasa, 20 Agustus 2013.
Widyawan menolak menyebutkan nama-nama perusahaan tersebut. Menurut dia, proses lelang belum selesai tuntas dan masih menunggu keputusan yang bakal diambil oleh Kepala SKK Migas. "Tapi keempat perusahaan tersebut merupakan perusahaan dari Singapura, Tokyo, dan Sidney," ujarnya.
Sementara itu, tiga perusahaan lainnya tak lolos verifikasi karena tak memenuhi syarat tender. "Satu perusahaan mengajukan penawaran di bawah harga ICP, sementara yang dua tidak menyanggupi untuk mengambil dua bulan sekaligus," ujar Wawan.
Seperti diketahui, SKK Migas telah mengumumkan lelang tender penjual minyak mentah dan kondensat bagian negara sejak 13 Agustus. Pada saat diumumkan, ada sebanyak 35 perusahaan trader terdaftar yang diundang untuk mengikuti lelang. Namun, hanya tujuh perusahaan yang mengajukan penawaran tertulis.
Pada lelang Agustus ini, SKK Migas akan melepas 400-500 ribu barel kondensat yang berasal dari Terminal Minyak Senipah, Blok Mahakam, Kalimantan Timur. Kondensat tersebut merupakan penjualan untuk dua bulan sekaligus, yakni periode September dan Oktober.