Ekonom Tak Yakin `Keep Buying Strategy` Sukses

Senin, 19 Agustus 2013 22:55 WIB

Sejumlah pekerja mengerjakan proyek jalan tol North South Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu (31/7). TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah ekonom mempertanyakan strategi pemerintah untuk menjaga pertumbuhan ekonomi melalui `keep buying strategy`. Menurut mereka, menggenjot konsumsi ketika mayoritas barang masih diimpor justru tak menyelesaikan masalah.

"Yang dimaksud strategi itu apa? Terus memberikan stimulus untuk konsumsi barang-barang impor?" kata Kepala Ekonom Bank Central Asia (BCA) David Sumual kepada Tempo, Senin, 19 Agustus 2013.

David menyebutkan, barang-barang yang dikonsumsi masyarakat kebanyakan masih impor, dari pangan, elektronik, hingga otomotif. Tingginya impor itulah membuat tekanan pada transaksi berjalan Indonesia. Defisit ini membuat rupiah terus melemah sejak akhir 2011. "Soalnya kita impor semua," kata David.

Seharusnya, kata dia, pemerintah mencari strategi untuk meningkatkan produksi di sektor yang banyak menyerap tenaga kerja sehingga masyarakat punya daya beli. Ia misalnya menyambut baik adanya insentif pajak untuk sektor padat karya, tapi insentif itu tak bisa diterapkan seterusnya. "APBN takutnya jebol," katanya.

Ekonom Samuel Sekuritas, Lana Soelistyaningsih mengingatkan bahwa kondisi ekonomi Indonesia berbeda dengan Cina. Strategi `Keep Buying Strategy`, kata Lana, tepat diterapkan negara tirai bambu itu karena mereka bisa memproduksi semuanya di dalam negeri.

Menurutnya, untuk mempertahankan daya beli masyarakat, yang perlu dilakukan pemerintah adalah meredam inflasi. "Inflasi harus dibenahi, dikontrol sehingga kembali ke normal. Harga daging sapi bisa tidak turun ke Rp 75 ribu?" kata Lana.

MARTHA THERTINA


Topik Terhangat:

Suap SKK Migas
| Penembakan Polisi | Sisca Yofie | Konvensi Partai Demokrat | Rusuh Mesir

Berita Terpopuler:

Lulung: Saya Meludah Saja Jadi Duit

Publik Lebih Suka Penentuan Ramadan Zaman Soeharto

Gerak-gerik Rudi Sudah Diawasi Sejak Mei

Jokowi Dandan Warok Ponorogo Demi Bambang DH

Membandel, Tujuh PKL Tanah Abang Kena Sanksi

Berita terkait

Grab Indonesia Sebut Ekonomi Nasional Beri Harapan bagi Pelaku Industri

2 hari lalu

Grab Indonesia Sebut Ekonomi Nasional Beri Harapan bagi Pelaku Industri

Grab Indonesia sebut ekonomi nasional memberi harapan bagi para pelaku usaha untuk bisa terus menjaga daya saing produk atau layanan

Baca Selengkapnya

BPS: Pertumbuhan Ekonomi Triwulan I 2024 Tumbuh, Tertinggi Sejak 2015

12 hari lalu

BPS: Pertumbuhan Ekonomi Triwulan I 2024 Tumbuh, Tertinggi Sejak 2015

Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan pertumbuhan ekonomi Indonesia di triwulan I-2024 yang tercatat 5,11 persen secara tahunan

Baca Selengkapnya

Fathan Subchi Dorong Pemerintah Sisir Belanja Tidak Prioritas

23 hari lalu

Fathan Subchi Dorong Pemerintah Sisir Belanja Tidak Prioritas

Wakil Ketua Komisi XI DPR RI, Fathan Subchi meminta pemerintah untuk mencari langkah antisipatif untuk menyelamatkan perekonomian Indonesia, salah satunya adalah dengan cara menyisir belanja tidak prioritas.

Baca Selengkapnya

Imbas Perang Iran-Israel terhadap Ekonomi Indonesia

31 hari lalu

Imbas Perang Iran-Israel terhadap Ekonomi Indonesia

Serangan balasan Iran terhadap Israel meningkatkan eskalasi konflik di Timur Tengah. Ketegangan ini menambah beban baru bagi ekonomi Indonesia.

Baca Selengkapnya

Sebut Ekonomi Indonesia Kokoh di Tengah Ketidakpastian Global, Jokowi: Alhamdulillah

28 Februari 2024

Sebut Ekonomi Indonesia Kokoh di Tengah Ketidakpastian Global, Jokowi: Alhamdulillah

Presiden Jokowi mengatakan bahwa perekonomian Indonesia cukup kokoh di tengah ketidakpastian global.

Baca Selengkapnya

Pegadaian Raih Penghargaan Indonesia Living Legend Companies Awards 2024

2 Februari 2024

Pegadaian Raih Penghargaan Indonesia Living Legend Companies Awards 2024

PT Pegadaian dinobatkan sebagai Diamond Living Legend Company in Realizing Society Welfare Through Innovative and Inclusive Products and Services

Baca Selengkapnya

APBN Dukung Momentum Pemulihan Ekonomi Indonesia

19 Desember 2023

APBN Dukung Momentum Pemulihan Ekonomi Indonesia

Kinerja anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) hingga pertengahan bulan Desember 2023 tercatat lebih kuat dari target yang ditentukan

Baca Selengkapnya

Target Pertumbuhan Ekonomi Tinggi Para Capres Dinilai Percuma Jika Andalkan Pertambangan

19 Desember 2023

Target Pertumbuhan Ekonomi Tinggi Para Capres Dinilai Percuma Jika Andalkan Pertambangan

Direktur Center of Economics and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira mengatakan target pertumbuhan ekonomi para kandidat capres dan cawapres Pemilu 2024 cenderung tinggi.

Baca Selengkapnya

Inflasi Terkendali, Pertumbuhan Ekonomi Asia Pasifik Diprediksi 4,9 Persen

14 Desember 2023

Inflasi Terkendali, Pertumbuhan Ekonomi Asia Pasifik Diprediksi 4,9 Persen

ADB menaikkan proyeksi pertumbuhan ekonomi pada Asian Development Outlook (ADO) Desember 2023

Baca Selengkapnya

CORE Proyeksikan Krisis Properti di Cina Diprediksi Berdampak Jangka Panjang ke RI

12 Desember 2023

CORE Proyeksikan Krisis Properti di Cina Diprediksi Berdampak Jangka Panjang ke RI

Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (CORE) Mohammad Faisal, mengatakan krisis sektor properti di Cina sangat berpengaruh pada perekonomian Indonesia, terutama pada kinerja ekspor.

Baca Selengkapnya