Merpati Akan Kaji Ulang Rencana Bisnisnya

Reporter

Editor

Sabtu, 30 Oktober 2004 01:10 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:PT Merpati Nusantara Airlines akan mengkaji ulang rencana bisnis (business plan) yang telah disampaikan kepada pemerintah.Direktur Keuangan Merpati Prasetyo mengatakan, pengkajian ulang ini dilakukan karena sifat dari rencana bisnis itu belum final. "Sekarang business plan itu kembali kepada manajemen," kata Prasetyo kepada Tempo di Gedung Kementerian Badan Usaha Milik Negara, kemarin. Namun, Prasetyo enggan menjelaskan lebih lanjut poin-poin dalam rencana bisnis itu yang perlu dikaji ulang. Ia juga tidak menerangkan latar belakang dilakukannya hal ini. Dihubungi secara terpisah, Ketua Tim Privatisasi Merpati Hariadi Soepangkat mengatakan, manajemen akan melakukan penyesuaian terhadap aspek perhitungan bisnis yang dijabarkan dalam rencana tertulis itu. Ini karena, rencana bisnis ini disusun berdasarkan kondisi pada Maret. "Sekarangkan sudah hampir akhir tahun. Apalagi telah terjadi pergantian pemerintahan," kata dia. Beberapa poin yang akan disesuaikan dengan kondisi terkini, kata dia, adalah kalkulasi bisnis potensi keuntungan perusahaan dihitung dari jumlah kursi. Menurut Hariadi, saat ini jumlah perusahaan pengelola jasa penerbangan cukup banyak. Akibatnya, terjadi kompetisi yang cukup ketat yang mengakibatkan tingkat keuntungan turun. "Akibatnya yield (tingkat keuntungan per kursi) juga turun," kata dia. Hal ini, kata dia, juga berpengaruh pada proyeksi tingkat pendapatan perusahaan. Selain itu, faktor harga bahan bakar minyak (BBM) juga perlu disesuaikan perhitungannya. Pada saat disusun, harga BBM sekitar Rp 2.600 per liter, sedangkan saat ini sekitar Rp 3.600 per liter. Rencana bisnis ini merupakan persyaratan dari Kementerian Keuangan sebelum menyetujui dilakukannya penyertaan modal pemerintah di perusahaan penerbangan pelat merah itu. Pemerintah memiliki piutang di Merpati sekitar Rp 225 miliar, yang berupa pinjaman tunai dan pembelian simulator CN 235. Penyertaan utang sebagai modal ini diperlukan Merpati yang memiliki tingkat utang cukup tinggi. Jika penyertaan modal ini dapat dilakukan, berserta penyertaan modal oleh kreditur lainnya seperti Bank Mandiri dan Garuda Indonesia, kondisi permodalan Merpati akan positif. Ini akan membantu mendongkrak nilai jual sekitar 51 persen saham pemerintah di perusahaan itu. Penjualan saham ini merupakan upaya pemerintah agar investor strategis bersedia masuk sehingga Merpati tidak perlu gulung tikar. Menurut Hariadi, rencana bisnis yang baru diharapkan rampung dalam dua bulan bersamaan dengan selesainya audit khusus terkait penyertaan modal ini. "Pada Januari kami harapkan sudah siap untuk dilaksanakannya divestasi saham," kata dia. Mengenai akuntan publik yang akan melakukan audit, Hariadi melanjutkan, Merpati akan menunggu rekomendasi dari Departemen Keuangan. Secara umum kriteria auditor yang akan ditunjuk merupakan auditor independen. "Kami akan melaksanakan tender pemilihannya secara terbuka," kata dia. Budi R - Tempo

Berita terkait

BRI Optimis Tumbuh Lebih Baik di Tahun 2024

5 Februari 2024

BRI Optimis Tumbuh Lebih Baik di Tahun 2024

BRI menerapkan secara konsisten strategi just right liquidity

Baca Selengkapnya

Direktur Utama BRI Optimis Kinerja Positif

22 Mei 2023

Direktur Utama BRI Optimis Kinerja Positif

Perseroan optimis pada tahun ini dapat mencatatkan kinerja lebih baik

Baca Selengkapnya

Inovasi BNI agar Kinerja Melesat di 2023

16 Maret 2023

Inovasi BNI agar Kinerja Melesat di 2023

BNI menjalankan sejumlah inovasi untuk memberikan kemudahan dan kenyamanan bagi nasabah.

Baca Selengkapnya

Tujuh Strategi Transformasi BNI di Tahun 2023

12 Februari 2023

Tujuh Strategi Transformasi BNI di Tahun 2023

Berpedoman kepada tujuh kebijakan strategis, BNI optimistis akan mencetak kinerja yang lebih baik di tahun 2023.

Baca Selengkapnya

Emang Paling Digital, Bank Mandiri Torehkan Kinerja Apik di 2022

6 Februari 2023

Emang Paling Digital, Bank Mandiri Torehkan Kinerja Apik di 2022

Sepanjang 2022, Bank Mandiri telah secara aktif menggarap segmen digital banking untuk mendukung transformasi digital

Baca Selengkapnya

Produksi Komoditas Antam Terjaga Stabil sepanjang 2022

6 Februari 2023

Produksi Komoditas Antam Terjaga Stabil sepanjang 2022

Seluruh lini produksi mulai dari feronikel, emas, hingga alumina tetap bertumbuh di tengah tantangan kondisi global.

Baca Selengkapnya

Erick Thohir: Kinerja Apik Pelindo Berkat Kerja Keras Direksi, Komisaris, dan Seluruh Pegawai

22 Januari 2023

Erick Thohir: Kinerja Apik Pelindo Berkat Kerja Keras Direksi, Komisaris, dan Seluruh Pegawai

Menteri BUMN Erick Thohir menyebut kinerja apik Pelindo merupakan kerja keras jajaran direksi, komisaris, dan seluruh pegawai Pelindo.

Baca Selengkapnya

Penerapan Wealth Management for All Tingkatkan Bisnis Nasabah Premium BRI

10 Januari 2023

Penerapan Wealth Management for All Tingkatkan Bisnis Nasabah Premium BRI

Melalui kinerja Wealth Management yang progresif selama 2022, BRI juga berhasil mendapat sejumlah penghargaan.

Baca Selengkapnya

5 Fakta di Balik Pailitnya Merpati Nusantara Airlines

3 Januari 2023

5 Fakta di Balik Pailitnya Merpati Nusantara Airlines

Keputusan pailit Merpati Nusantara Airlines ini diputuskan oleh Majelis Hakim Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Surabaya.

Baca Selengkapnya

Tunaikan Kinerja Cemerlang, BRI Bagikan Dividen Interim Rp.8,63 triliun

3 Januari 2023

Tunaikan Kinerja Cemerlang, BRI Bagikan Dividen Interim Rp.8,63 triliun

BRI mampu menjaga pertumbuhan Kredit dan penghimpunan Dana Pihak Ketiga yang solid.

Baca Selengkapnya