Laba Viva di Semester I Tumbuh 61,3 Persen

Reporter

Editor

Abdul Malik

Rabu, 24 Juli 2013 19:37 WIB

Logo Viva. Vivagroup.co.id

TEMPO.CO, Jakarta - Emiten grup media PT Visi Media Asia Tbk (VIVA) membukukan laba komprehensif tumbuh 61,3 persen menjadi Rp 27,8 miliar di semester I 2013 dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Direktur Utama Visi Media Erick Thohir mengatakan kenaikan laba seiring pendapatan usaha perseroan yang juga naik 32,2 persen menjadi Rp 721,7 miliar di semester I 2013.

“Pendapatan disumbang dari iklan Rp 720,3 miliar atau naik 32,3 persen dan pendapatan non iklan Rp 1,4 miliar,” ujarnya dalam keterangan tertulis kepada PT Bursa Efek Indonesia, 24 Juli 2013.

Menurut Erick, pada semester I 2013 beban usaha perseroan hanya naik 17 persen menjadi Rp 522,9 miliar. Kenaikan beban usaha yang lebih rendah dibandingkan kenaikan pendapatan sehingga mendorong laba usaha perseroan melonjak 101,3 persen menjadi Rp 198,7 miliar.

Pada semester I 2013, margin laba usaha Visi Media naik menjadi 27,5 persen dibandingkan semester I 2012 sebesar 18 persen. Margin laba bersih perseroan juga naik menjadi 4 persen di semester I 2013 dibandingkan semester I 2012 sebesar 3,15 persen.

Perseroan mengumumkan hingga Juni 2013 masih menguasai 99,99 persen saham PT Cakrawala Andalas Televisi atau ANTV dengan jumlah aset per Juni Rp 848 miliar. Jumlah aset ANTV itu turun dibandingkan per Desember 2012 sebesar Rp 989,5 miliar.

Sebelumnya beredar kabar bahwa pemegang saham Viva Group yakni Grup Bakrie telah menjual saham ANTV kepada MNC Group milik pengusaha Hary Tanoesoedibjo. Pada 19 Juni lalu beredar kabar bahwa maksimalnya 49 persen saham ANTV dijual senilai US$ 500 juta atau sekitar Rp 5 triliun kepada MNC Group.

Kemudian pada 21 Juni Direktur PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN) Jarod Suwahjo dalam keterangan tertulisnya kepada PT Bursa Efek Indonesia membenarkan sempat melakukan penawaran untuk membeli sebagian saham ANTV. Jarod mengatakan pemilik stasiun televisi ANTV menawarkan sahamnya untuk dijual ke beberapa pihak bukan hanya MNC.

Seperti dilansir kantor berita Reuters, 20 Juni, Direktur MNC David Fernando Audy menyatakan akuisisi saham ANTV ditargetkan selesai sebelum akhir Juni. Namun dia menolak merinci berapa jumlah dan nilai saham yang ditawarkan dalam transaksi itu.

Beberapa sumber Reuters yang mengetahui masalah tersebut menyatakan perjanjian jual beli saham telah dilakukan antara MNC dan Viva Group sebagai induk usaha ANTV. Viva Group merupakan salah satu anak usaha Grup Bakrie yang membawahi media televisi ANTV dan TVOne serta situs berita Viva.co.id.

Sumber tersebut mengatakan awalnya Grup Bakrie menginginkan menjual saham Viva Group, namun batal karena tidak tercapai kesepatan nilai valuasi sahamnya. Seorang sumber lainnya mengatakan keluarga Bakrie menyatakan masih ingin menguasai TVOne sebab stasiun TV menjadi kunci untuk mendukung kampanye pencapresan Aburizal Bakrie di 2014.

Rumor yang beredar awal tahun ini, pemilikan saham Grup Bakrie di Viva Group dijual senilai US$ 2 miliar atau sekitar Rp 19 triliun.

Sekretaris Perusahaan Visi Media Neil R Tobing juga tidak tegas membantah atau membenarkan kabar penjualan saham ANTV tersebut. Dia mengatakan saat ini perseroan ingin meningkatkan kinerja ANTV. Viva melakukan penjajakan untuk kerjasama dan sinergi dengan grup media lain. “Tetapi tidak terbatas dalam bentuk partisipasi pengelolaan unit usaha penyiaran,” katanya dalam keterangan tertulis kepada Bursa Efek, 21 Juni 2013.

Direktur PT Global Mediacom Tbk Oeriyanto Guyandi, membantah telah melakukan transaksi pembelian ANTV. Global Mediacom merupakan induk usaha dari MNC Group-perusahaan milik konglomerat media Hary Tanoesudibjo. MNC Group membawahi stasiun televisi RCTI, Global TV, MNC TV, Harian Seputar Indonesia dan beberapa situs berita online.

Selain Hary Tanoe, saham Viva juga sempat ditawar konglomerat media lainnya Chairul Tanjung, pemilik CT Corpora yang membawahi stasiun televisi Trans TV dan Tran7. Penjualan aset-aset Grup Bakrie dilakukan untuk memenuhi kebutuhan dana guna membayar utang jangka pendek dan restrukturisasi usaha.

ABDUL MALIK

Berita Terpopuler:

Jenderal Rekening Gendut Tidak Etis Jadi Kapolri

FPI: Kami Bubar Sendiri Kalau Penegak Hukum Tegas

Kompolnas: Tak Ada Calon Kapolri yang Bersih

Arsenal Menawar Suarez 40.000.001 Poundsterling

Jenderal Penangkap Nazaruddin Juga Calon Kapolri

Ibas: Pramono Edhie Harapan Demokrat

Berita terkait

Kaleidoskop 10 Emiten Paling Menarik 2023: GoTo dan Tiktok, BREN Tembus Rp 1000 T hingga INCO

2 Januari 2024

Kaleidoskop 10 Emiten Paling Menarik 2023: GoTo dan Tiktok, BREN Tembus Rp 1000 T hingga INCO

Tahun 2023, Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat sebanyak 79 emiten yang melantai dengan nilai penggalangan dana mencapai Rp 54,14 triliun.

Baca Selengkapnya

Naik 56,3 Persen, Laba Bersih Jasa Marga Semester I 2023 Rp 1,15 Triliun

28 November 2023

Naik 56,3 Persen, Laba Bersih Jasa Marga Semester I 2023 Rp 1,15 Triliun

PT Jasa Marga (Persero) Tbk membukukan peningkatan laba bersih sebesar 56,3 persen.

Baca Selengkapnya

Laba Bersih Triwulan 2023 Naik 12 Persen, Adhi Karya Kempit Rp 23,5 Miliar

27 November 2023

Laba Bersih Triwulan 2023 Naik 12 Persen, Adhi Karya Kempit Rp 23,5 Miliar

PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) mengantongi laba bersih senilai Rp23,5 miliar selama triwulan III-2023.

Baca Selengkapnya

Naik 25,8 Persen, Laba Kuartal III 2023 CIMB Niaga Rp 6,3 Triliun

25 November 2023

Naik 25,8 Persen, Laba Kuartal III 2023 CIMB Niaga Rp 6,3 Triliun

PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA) membukukan laba sebelum pajak konsolidasi(unaudited) senilai Rp6,3 triliun.

Baca Selengkapnya

Tumbuh 31 Persen, Laba Bersih BSI Kuartal III 2023 Rp 4,2 Triliun

31 Oktober 2023

Tumbuh 31 Persen, Laba Bersih BSI Kuartal III 2023 Rp 4,2 Triliun

PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) mencatat laba sebesar Rp 4,2 triliun atau tumbuh 31,04 persen, jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu (yoy).

Baca Selengkapnya

Naik 16,9 Persen, Pendapatan Emiten Teladan Prima Agro Kuartal III 2023 Rp 2,89 T

31 Oktober 2023

Naik 16,9 Persen, Pendapatan Emiten Teladan Prima Agro Kuartal III 2023 Rp 2,89 T

Emiten sawit PT Teladan Prima Agro Tbk (IDX: TLDN) mencatat realisasi pendapatan sebesar Rp 2,89 triliun hingga kuartal III 2023.

Baca Selengkapnya

Optimistis Pendapatan Terus Tumbuh, Bukalapak Berharap Semua Segmen Cetak Profit

13 Oktober 2023

Optimistis Pendapatan Terus Tumbuh, Bukalapak Berharap Semua Segmen Cetak Profit

Bukalapak mencatat pendapatan senilai Rp 1,175 triliun pada kuartal kedua 2023, atau meningkat 30 persen dibandingkan periode yang sama 2022 senilai Rp 903 miliar.

Baca Selengkapnya

Laba Bersih Indosat Semester I 2023 Rp 1,9 T, Pelanggan Tumbuh 4 Persen

30 Juli 2023

Laba Bersih Indosat Semester I 2023 Rp 1,9 T, Pelanggan Tumbuh 4 Persen

Indosat Ooredoo Hutchison mencatatkan laba bersih di sepuluh kuartal berturut-turut.

Baca Selengkapnya

Besok Teladan Prima Agro Bakal Bagikan Dividen Rp 175,03 M

29 Mei 2023

Besok Teladan Prima Agro Bakal Bagikan Dividen Rp 175,03 M

PT Teladan Prima Agro Tbk (TLDN) akan membagikan dividen kepada para pemegang sahamnya dengan total Rp 175,03 miliar. Dividen tersebut berasal dari laba bersih perseroan 2022 yang telah disepakati dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan atau RUPST pada 3 Mei 2023 lalu.

Baca Selengkapnya

Kuartal I Tahun 2023, Garuda Indonesia Bukukan Pendapatan USD 602,99 Juta

4 Mei 2023

Kuartal I Tahun 2023, Garuda Indonesia Bukukan Pendapatan USD 602,99 Juta

PT Garuda Indonesia membukukan pendapatan usaha secara grup hingga US$ 602,99 pada kuartal I tahun 2023.

Baca Selengkapnya