Rupiah Melemah, Menteri Chatib: Memangnya Kenapa?

Senin, 8 Juli 2013 14:46 WIB

Menteri Keuangan Chatib Basri. REUTERS/Enny Nuraheni

TEMPO.CO, Jakarta- Menteri Keuangan Muhamad Chatib Basri mengaku tidak khawatir nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat terus melemah. Menurut dia, pelemahan bukan hanya terjadi di Indonesia, tapi hampir di semua negara. "Enggak apa-apa. Memang kenapa? Semua mata uang global melemah," kata Chatib di kompleks parlemen Senayan, Jakarta, Senin, 8 Juli 2013.

Menurut Chatib, kekhawatiran akan wajar jika hanya nilai tukar rupiah yang jatuh. Namun jika pelemahan terjadi di global, Chatib mengatakan tidak perlu ada kekhawatiran. "Kalau rupiah sendiri jatuh, kita perlu khawatir terhadap domestiknya. Isunya bukan hanya di Indonesia.”

Para ekonom memprediksi nilai tukar rupiah masih akan mengalami pelemahan. Pada pagi hari ini, nilai tukar rupiah bergerak di angka Rp 9.951 per dolar Amerika Serikat. Sedangkan pada akhir pekan lalu, rupiah di kurs tengah Bank Indonesia pada angka Rp 9.945. Tergerusnya cadangan devisa Bank Indonesia (BI) di bawah level psikologis US$ 100 miliar menunjukkan bahwa negara ini bermasalah.

Soal penyusutan cadangan devisa ini, menurut analis dari PT Monex Investindo Futures, Yohanes Ginting, menunjukkan ada masalah di negara tersebut. "Artinya negara lebih banyak menalangi kebutuhan nilai tukar dan defisit perdagangan."

Tren cadangan devisa menurun sejak awal tahun karena banyak dipakai untuk menjamin suplai dolar di pasar. Dolar langka karena terjadi pengalihan modal dari emerging markets setelah bank sentral Amerika menyatakan akan mulai mengurangi stimulusnya.

Head of Treasury Bank BNI, Nurul Eti Nurbaeti, mengatakan berkurangnya cadangan devisa tidak perlu dikhawatirkan sepanjang kestabilan rupiah terjaga. "Sebab, ketidakstabilan nilai tukar akan membingungkan pasar dan eksportir."

Menurut dia, operasi pasar BI yang agresif tentunya menggerus cadangan devisa yang cukup besar. Namun, dampaknya mulai terlihat dengan pergerakan kurs rupiah yang saat ini mulai stabil di kisaran Rp 9.900-9.950 per dolar AS.

Nurul optimistis BI tetap konsisten melaksanakan tugasnya untuk menjaga stabilitas rupiah dalam arti pergerakannya tidak terlalu liar. "Bank sentral masih akan stay di pasar uang agar rupiah tidak menembus 10 ribu."

ANGGA SUKMA WIJAYA | M. AZHAR

Topik Terhangat
Karya Penemu Muda
| Bursa Capres 2014 | Ribut Kabut Asap | Bencana Aceh


Berita Lain:
Eggi Sudjana Lolos Calon Gubernur Jawa Timur

Tiru Jokowi, Calon Gubernur PDIP Blusukan ke Pasar

Inilah 21 Negara Tempat Snowden Meminta Suaka

Berita terkait

95 Persen Pakai Bahan Baku Lokal, Unilever Tak Terdampak Pelemahan Rupiah

4 hari lalu

95 Persen Pakai Bahan Baku Lokal, Unilever Tak Terdampak Pelemahan Rupiah

Unilever Indonesia mengaku tak terlalu terdampak dengan pelemahan rupiah karena mayoritas bahan baku mereka berasal dari dalam negeri.

Baca Selengkapnya

Tingginya Suku Bunga the Fed dan Geopolitik Timur Tengah, Biang Pelemahan Rupiah

4 hari lalu

Tingginya Suku Bunga the Fed dan Geopolitik Timur Tengah, Biang Pelemahan Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo menyebut pelemahan rupiah dipengaruhi oleh arah kebijakan moneter AS yang masih mempertahankan suku bunga tinggi.

Baca Selengkapnya

Ekonom Sebut Putusan MK Tak Beri Pengaruh Signifikan terhadap Nilai Tukar Rupiah

5 hari lalu

Ekonom Sebut Putusan MK Tak Beri Pengaruh Signifikan terhadap Nilai Tukar Rupiah

Yusuf Wibisono menilai bukan putusan MK yang memberi pengaruh terhadap nilai tukar rupiah, melainkan konflik geopolitik dan kebijakan The Fed.

Baca Selengkapnya

Pelemahan Rupiah dan IHSG Berlanjut, Airlangga: Indonesia Masih Lebih Baik

5 hari lalu

Pelemahan Rupiah dan IHSG Berlanjut, Airlangga: Indonesia Masih Lebih Baik

Kendati terjadi pelemahan rupiah, Airlangga mengklaim rupiah masih lebih baik dibanding mata uang lain. IHSG juga diklaim lebih baik dari negara lain.

Baca Selengkapnya

Bos BCA Ungkap Penyebab Pelemahan Rupiah, Mulai dari Dividen hingga Impor Bahan Baku

5 hari lalu

Bos BCA Ungkap Penyebab Pelemahan Rupiah, Mulai dari Dividen hingga Impor Bahan Baku

Presiden Direktur Bank Central Asia (BCA) Jahja Setiaatmadja menilai pelemahan rupiah bukan hanya karena konflik Iran-Israel.

Baca Selengkapnya

Konflik Iran-Israel Disebut Perparah Nilai Tukar Rupiah, BI Diminta Naikkan Suku Bunga

6 hari lalu

Konflik Iran-Israel Disebut Perparah Nilai Tukar Rupiah, BI Diminta Naikkan Suku Bunga

Konflik Timur Tengah ini dikhawatirkan akan bereskalasi menjadi perang yang lebih besar. Nilai tukar rupiah semakin melemah.

Baca Selengkapnya

Istana Tegaskan Presiden Jokowi Terus Dorong Penguatan KPK

1 Desember 2023

Istana Tegaskan Presiden Jokowi Terus Dorong Penguatan KPK

Ari Dwipayana menyebut semua pihak termasuk Presiden Jokowi berharap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menjalankan fungsinya dengan baik.

Baca Selengkapnya

Wamenkeu Sebut Pelemahan Rupiah Bisa Untungkan Eksportir

27 Oktober 2023

Wamenkeu Sebut Pelemahan Rupiah Bisa Untungkan Eksportir

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara mengatakan depresiasi kurs rupiah terhadap dolar Amerika bisa menguntungkan para eksportir.

Baca Selengkapnya

Agenda Jokowi Reshuffle Gelombang Kedua

26 Oktober 2023

Agenda Jokowi Reshuffle Gelombang Kedua

Presiden Jokowi dikabarkan kembali akan reshuffle kabinet pada pekan depan. Siapa saja yang bakal diganti?

Baca Selengkapnya

Ditutup Melemah, Rupiah di Level Rp 15.519 Per Dolar AS karena Sentimen Inflasi AS

14 November 2022

Ditutup Melemah, Rupiah di Level Rp 15.519 Per Dolar AS karena Sentimen Inflasi AS

Rupiah ditutup melemah 24 poin ke level Rp 15.519

Baca Selengkapnya