TEMPO.CO, Jakarta -- Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan proses negosiasi ulang antara pemerintah Indonesia dengan PT Freeport terus berjalan. Dia mengklaim banyak kemajuan dalam negosiasi ulang ini. "Belum ada titik akhirnya," katanya saat rapat dengan Dewan Perwakilan Rakyat mengenai Otonomi Khusus Papua, di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Jumat, 5 Juli 2013.
Hatta enggan merinci kemajuan dalam negosiasi ulang itu. Dia hanya mencontohkan salah satunya adalah proses hilirisasi yang dilakukan Freeport. "Processing hasil tembaga dan emas, baru sekian persen, kami ingin 100 persen," katanya.
Poin penting yang belum ditemukan titik temu yaitu besaran royalti dan divestasi saham Freeport. Hatta mengatakan pemerintah berusaha menguasai sebagian saham Freeport untuk mendorong perusahaan asal Amerika Serikat itu lebih transpran. "Termasuk Innitial Public Offering (melantai di bursa saham)," katanya.
Direktur Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Thamrin Sihite mengatakan negosiasi ulang kontrak karya dengan tiga perusahaan tambang yaitu Freeport, Newmont, dan Vale berjalan alot. Belum ada perkembangan baru dari hasil negosiasi ini. "Masih di situ-situ saja," katanya. Thamrin mencontohkan negosiasi dengan Freeport alot karena perusahaan ini enggan mengolah pemurnian di Indonesia. Adapun Manajemen Freeport Indonesia terkesan ogah merevisi besaran royalti.
ANGGA SUKMA WIJAYA
Berita terkait
Bahlil Sebut Izin Freeport Diperpanjang sampai 2061, Tunggu Revisi PP Minerba
2 hari lalu
Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengatakan proses perpanjangan izin Freeport, yang habis pada 2041, hampir selesai.
Baca SelengkapnyaRiwayat Saham Freeport Indonesia: Dijual ke Bakrie dan Dibeli Lagi, Kini 61 Persennya Diincar RI
18 hari lalu
Presiden Jokowi memerintahkan divestasi saham lanjutan PT Freeport Indonesia sehingga negara mempunyai saham 61 persen.
Baca SelengkapnyaJokowi: Freeport Bukan Milik Amerika Lagi
34 hari lalu
Presiden Jokowi kembali mengingatkan bahwa Indonesia merupakan mayoritas pemegang saham PT Freeport.
Baca SelengkapnyaFreeport Produksi 1,6 Miliar Pon Tembaga dan 1,9 Juta Ons Emas per November 2023
3 Desember 2023
Hingga November tahun ini, PT Freeport Indonesia telah memproduksi 1,6 miliar pon tembaga dan 1,9 juta ons emas .
Baca SelengkapnyaFreeport Rogoh USD 370 Juta untuk Tutup Tambang Tembagapura pada 2041, Untuk Apa?
2 Desember 2023
Freeport menyiapkan dana sebesar 370 juta dolar AS untuk menutup tambang di Tembagapura.
Baca SelengkapnyaSejarah Konsesi Tambang PT Freeport Indonesia yang Kembali Diperpanjang hingga 2061
19 November 2023
Izin operasi tambang perusahaan Freeport Indonesia kembali diperpanjang hingga 2061. Begini awal mula konsesi tambang tembaga dan emas di Papua ini.
Baca SelengkapnyaKemendag Targetkan Perpanjangan Izin Ekspor Freeport Rampung Pekan Ini
6 Juli 2023
Kemendag buka suara soal perpanjangan izin ekspor konsentrat tembaga milik PT Freeport Indonesia.
Baca SelengkapnyaPerpanjangan Izin Ekspor PT Freeport, Stafsus Menteri ESDM: Masalah Waktu Pembangunan Smelter
12 Juni 2023
Staf Khusus Staf Khusus Menteri ESDM Bidang Percepatan Tata Kelola Mineral dan Batu Bara, Irwandy Arif, membantah pemerintah tidak tegas dalam melarang ekspor tembaga.
Baca SelengkapnyaRI Minta Tambahan Saham 10 Persen, Begini Kata Luhut dan Bos Freeport
31 Mei 2023
Menko Luhut Binsar Pandjaitan dan Bos Freeport Indonesia Tony Wenas buka suara tentang tambahan kepemilikan saham 10 persen.
Baca SelengkapnyaIzin Ekspor Freeport Diperpanjang, Pengamat Khawatir Program Hilirisasi Berantakan
2 Mei 2023
Pengamat ekonomi energi Universitas Gadjah Mada (UGM) Fahmy Radhi mengatakan pemerintah seharusnya tidak memberikan izin perpanjangan relaksasi ekspor konsentrat PT Freeport Indonesia (PTFI).
Baca Selengkapnya