TEMPO.CO, Jakarta - Menteri BUMN Dahlan Iskan mengatakan Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) tak akan ditunjuk untuk membeli satu peternakan sapi di Australia. Ia mengharapkan agar Bulog berfokus pada penyediaan beras.
"Kemampuan Bulog mengadakan beras di dalam negeri kan baru tahun kedua. Jangan sampai keberlangsungannya terganggu hal lain,"kata Dahlan saat Konferensi Pemberdayaan UMKM Nasional 2013, di kantor Kementerian Koordinator Perekonomian di Jakarta, Kamis, 4 Juli 2014.
Dahlan berharap pembelian peternakan sapi tersebut bisa dilakukan paling lambat akhir tahun ini. "Untuk mendukung itu, pemerintah sudah mengalokasikan dana Rp300 miliar." Untuk itu, pemerintah kini masih mempelajari aturan main dalam membeli aset di Negara Kangguru. Kini, pemerintah berkomunikasi dengan Kedutaan Australia di sini untuk menanyakan bagaimana sistem pengamanan aset di sana. "Harus hati-hati," kata Dahlan.
Sebelumnya, terdapat tiga BUMN yang mengajukan penawaran untuk membeli peternakan sapi di Australia. Dengan tidak direstuinya Bulog untuk membeli peternakan itu, praktis tinggal dua BUMN yang akan memperebutkannya. Kedua BUMN itu adalah PT Mega Eltra dan PT Rajawali Nusantara Indonesia. Saat ditanya di antara keduanya siapa yang memiliki peluang lebih besar, Dahlan menjawab kesempatan mereka sama. "Bisa siapa saja."
Sebelumnya, untuk mengatasi harga daging yang tak kunjung stabil, pemerintah akan menunjuk sebuah BUMN untuk membeli peternakan sapi di Australia. Harapannya, setelah pembelian itu pemerintah tidak akan mengalami kekurangan pasokan daging sapi. Upaya ini dianggap lebih menguntungkan karena proses pembibitan sekaligus perawatan sapi lebih terjangkau bila dilakukan di Australia. Hingga kini, proses studi kelayakan untuk pembelian peternakan di Australia tersebut masih dilakukan pemerintah.
MUHAMMAD MUHYIDDIN
Topik Terhangat:
Tarif Progresif KRL | Bursa Capres 2014 | Ribut Kabut Asap | PKS Didepak? | Puncak HUT Jakarta
Berita Terpopuler:
Saran Bank Dunia: Naikkan Lagi Harga BBM
Dianiaya Kopassus, Gigi Sipir Cebongan Rusak
BlackBerry Selidiki Penyebab Gangguan BBM
BNN: Novi Amilia Positif Gunakan Sabu
Charly Van Houten Gugur dalam Pemilihan Bupati
Berita terkait
BRI Optimis Tumbuh Lebih Baik di Tahun 2024
5 Februari 2024
BRI menerapkan secara konsisten strategi just right liquidity
Baca SelengkapnyaDirektur Utama BRI Optimis Kinerja Positif
22 Mei 2023
Perseroan optimis pada tahun ini dapat mencatatkan kinerja lebih baik
Baca SelengkapnyaInovasi BNI agar Kinerja Melesat di 2023
16 Maret 2023
BNI menjalankan sejumlah inovasi untuk memberikan kemudahan dan kenyamanan bagi nasabah.
Baca SelengkapnyaTujuh Strategi Transformasi BNI di Tahun 2023
12 Februari 2023
Berpedoman kepada tujuh kebijakan strategis, BNI optimistis akan mencetak kinerja yang lebih baik di tahun 2023.
Baca SelengkapnyaEmang Paling Digital, Bank Mandiri Torehkan Kinerja Apik di 2022
6 Februari 2023
Sepanjang 2022, Bank Mandiri telah secara aktif menggarap segmen digital banking untuk mendukung transformasi digital
Baca SelengkapnyaProduksi Komoditas Antam Terjaga Stabil sepanjang 2022
6 Februari 2023
Seluruh lini produksi mulai dari feronikel, emas, hingga alumina tetap bertumbuh di tengah tantangan kondisi global.
Baca SelengkapnyaErick Thohir: Kinerja Apik Pelindo Berkat Kerja Keras Direksi, Komisaris, dan Seluruh Pegawai
22 Januari 2023
Menteri BUMN Erick Thohir menyebut kinerja apik Pelindo merupakan kerja keras jajaran direksi, komisaris, dan seluruh pegawai Pelindo.
Baca SelengkapnyaPenerapan Wealth Management for All Tingkatkan Bisnis Nasabah Premium BRI
10 Januari 2023
Melalui kinerja Wealth Management yang progresif selama 2022, BRI juga berhasil mendapat sejumlah penghargaan.
Baca SelengkapnyaTunaikan Kinerja Cemerlang, BRI Bagikan Dividen Interim Rp.8,63 triliun
3 Januari 2023
BRI mampu menjaga pertumbuhan Kredit dan penghimpunan Dana Pihak Ketiga yang solid.
Baca SelengkapnyaKinerja Saham Bank Mandiri Menguat
13 Oktober 2022
Sempat anjlok hingga Rp 3.760 per lembar saham pada Mei, kini saham Bank Mandiri menguat jadi Rp 9.600.
Baca Selengkapnya