Inflasi Solo Mencapai Puncak di Bulan Juli

Selasa, 2 Juli 2013 18:18 WIB

ANTARA/Muhamad Nasrun

TEMPO.CO, Surakarta -Kenaikan harga kebutuhan pokok di Surakarta diperkirakan mencapai puncaknya pada Juli. Kepala Seksi Distribusi Badan Pusat Statistik Surakarta Herminawati mengatakan inflasi Juni tercatat 1,16 persen. “Lebih tinggi dibanding angka inflasi nasional yang sebesar 1,03 persen,” katanya kepada wartawan di kantornya, Selasa, 2 Juli 2013.


Masalahnya inflasi 1,16 persen didapat dari hasil penghitungan sebelum harga bahan bakar minyak (BBM) naik. Penghitungan BPS Surakarta selesai pada 20 Juni sementara harga BBM naik per 22 Juni. ”Sebelum BBM dipastikan naik, pedagang sudah menaikkan harga,” ucapnya.

Dia khawatir setelah BBM naik, harga kembali ikut naik. Pedagang akan beralasan harga naik karena BBM sudah naik. Apalagi pada Juli bersamaan dengan puasa dan persiapan menjelang Hari Raya Idul Fitri.

Pedagang kebutuhan pokok semakin punya alasan untuk menaikkan harga. “Kami memperkirakan inflasi Juli semakin tinggi. Karena ada pedagang yang menaikkan harga pasca kenaikan BBM dan ada juga yang menaikkan harga karena momen puasa,” katanya.

Dia mengatakan komoditas yang banyak menyumbang inflasi yaitu bahan bakar andil inflasinya 0,54 persen, cabai rawit andilnya 0,28 persen, telur ayam andilnya 0,17 persen, daging ayam ras menyumbang 0,07 persen, dan beras andil inflasinya 0,05 persen.

Harga cabai rawit tercatat naik 119,15 persen, harga telur ayam ras naik 12,18 persen, harga daging ayam ras naik 4,43 persen, dan harga beras naik 0,71 persen. “Dari 137 komoditas yang kami survei, 96 komoditas mengalami kenaikan harga,” ucapnya.

Sementara inflasi hingga Juni 2013 tercatat 4,11 persen. Penyumbang inflasi tertinggi adalah kelompok bahan makanan yang selama enam bulan terakhir mengalami inflasi sebesar 9,72 persen.

Deputi Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo saat pisah sambut Kepala Perwakilan Bank Indonesia Solo akhir pekan lalu mengatakan inflasi di Solo relatif terkendali. Namun dia meminta tetap ada antisipasi menghadapi puasa dan Lebaran. “ Perkembangan harga perlu diwaspadai agar tetap terkendali,” ujarnya.


Dia memperkirakan puncak inflasi akan terjadi pada Juli dan Agustus. Sebab masih ada efek dari kenaikan harga BBM dan kelancaran pasokan bahan makanan saat puasa dan jelang Hari Raya Idul Fitri.


UKKY PRIMARTANTYO

Topik Terhangat

Tarif Progresif KRL
|Bursa Capres 2014 |Ribut Kabut Asap| PKS Didepak?

Berita terpopluer:
Cara Kepolisian Tutupi Kasus Upaya Suap Anggotanya
Petinggi Polisi Minta Kasus Suap Tidak Bocor
Luthfi Hasan Tuding KPK Ingin Hancurkan PKS
Bupati Rote Bantah Roy Suryo Marah-marah di Hotel
Stasiun UI Masih Gunakan Tiket Kertas
Polisi: Laporan Wartawati Korban Perkosaan Janggal

Advertising
Advertising

Berita terkait

Neraca Perdagangan Kita Surplus 47 Bulan Berturut-turut, Apa Penyebabnya?

9 hari lalu

Neraca Perdagangan Kita Surplus 47 Bulan Berturut-turut, Apa Penyebabnya?

Indonesia memperpanjang rekor surplus neraca perdagangan dalam 47 bulan terakhir pada Maret 2024

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

9 hari lalu

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

Pembacaan putusan sengketa Pilpres di MK memengaruhi IHSG. Perdagangan ditutup melemah 7.073,82.

Baca Selengkapnya

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

9 hari lalu

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

BPS mencatat impor pada Maret 2024 turun 2,6 persen secara bulanan. Impor bahan baku dan bahan penolong turun, tapi barang konsumsi naik.

Baca Selengkapnya

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

9 hari lalu

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

Badan Pusat Statistik atau BPS mengungkapkan terjadi lonjakan impor serealia pada Maret 2024. BPS mencatat impor beras naik 2,29 persen. Sedangkan impor gandum naik 24,54 persen.

Baca Selengkapnya

BPS Sebut Iran dan Israel Bukan Mitra Utama Dagang RI: Dampak Konflik Tak Signifikan

10 hari lalu

BPS Sebut Iran dan Israel Bukan Mitra Utama Dagang RI: Dampak Konflik Tak Signifikan

BPS menilai dampak konflik geopolitik antara Iran dan Israel tak berdampak signifikan terhadap perdangan Indonesia. Begini penjelasan lengkapnya.

Baca Selengkapnya

Surplus Perdagangan Maret Tembus USD 4,47 Miliar, Ditopang Ekspor Logam Dasar dan Sawit

10 hari lalu

Surplus Perdagangan Maret Tembus USD 4,47 Miliar, Ditopang Ekspor Logam Dasar dan Sawit

Surplus perdagangan Indonesia pada Maret 2024 tembus US$ 4,47 miliar. Surplus 47 bulan berturut-turut.

Baca Selengkapnya

Timur Tengah Memanas, BPS Beberkan Sejumlah Komoditas yang Harganya Melonjak

10 hari lalu

Timur Tengah Memanas, BPS Beberkan Sejumlah Komoditas yang Harganya Melonjak

Badan Pusat Statistik atau BPS membeberkan lonjakan harga komoditas akibat memanasnya tekanan geopolitik di Timur Tengah.

Baca Selengkapnya

Penerbangan Internasional di Bandara Sultan Hasanuddin Airport Makassar Meningkat 8,29 Persen

28 hari lalu

Penerbangan Internasional di Bandara Sultan Hasanuddin Airport Makassar Meningkat 8,29 Persen

Aktivitas penerbangan internasional yang datang, berangkat, dan transit di Bandara Sultan Hasanuddin Airport Makassar pada Februari 2024 meningkat.

Baca Selengkapnya

BPS: Kenaikan Harga Beras Eceran 2024 Paling Tinggi Sejak 2011

30 hari lalu

BPS: Kenaikan Harga Beras Eceran 2024 Paling Tinggi Sejak 2011

Plt. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia A. Widyasanti mengatakan harga beras eceran mengalami kenaikan sebesar 2,06 persen secara bulanan.

Baca Selengkapnya

Terkini: Harga Beras dan Gabah Turun Selama Ramadan, Jokowi Gelontorkan IFG LIfe Rp 3,5 Triliun untuk Bereskan Polis Jiwasraya

30 hari lalu

Terkini: Harga Beras dan Gabah Turun Selama Ramadan, Jokowi Gelontorkan IFG LIfe Rp 3,5 Triliun untuk Bereskan Polis Jiwasraya

BPS menyebut penurunan harga beras secara bulanan terjadi di tingkat penggilingan sebesar 0,87 persen. Namun secara tahunan, di penggiling naik.

Baca Selengkapnya