TEMPO.CO, Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia Tbk (BEI) mencabut suspensi (penghentian sementara) perdagangan Waran Seri I PT Inovisi Infracom Tbk (INVS) di pasar reguler dan pasar tunai. "Waran Seri I Inovisi Infracom dibuka kembali untuk mulai diperdagangkan pada sesi I tanggal 2 Juli 2013" kata Kepala Divisi Perdagangan Saham PT Bursa Efek Indonesia Tbk (BEI), Andre P.J. Toelle dalam keterangan tertulis di BEI, Selasa 2 Juli 2013.
Sebelumnya, perdagangan Waran Seri I Inovisi Infracom disuspensi BEI karena peningkatan harga yang signifikan. Suspensi waran tersebut di pasar reguler dan pasar tunai terhitung sejak perdagangan sesi II tanggal 1 Juli 2013. "BEI perlu melakukan suspensi selama 1 sesi perdagangan" kata Andre.
Harga Waran Seri I Inovisi Infracom sempat mencapai Rp 2.400 dan ditutup pada harga Rp 2.100. Harga Waran tersebut lebih besar dari harga saham Inovisi Infracom pada sesi I perdagangan tanggal 1 Juli 2013 sebesar Rp 2.200.
Suspensi tersebut dilakukan BEI dengan tujuan untuk memberikan waktu yang memadai bagi pelaku pasar. "Agar pelaku pasar mempertimbangkan secara matang informasi yang ada dalam setiap pengambilan keputusan investasinya di efek Waran Inovisi Infracom" kata Andre.
Pekan Keempat Februari, Aliran Modal Asing Masuk Rp 1,01 Triliun
25 Februari 2024
Pekan Keempat Februari, Aliran Modal Asing Masuk Rp 1,01 Triliun
Aliran modal asing tetap surplus kendati ada penjualan Surat Berharga Negara (SBN) dan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI), karena jumlah modal masuk ke pasar saham jauh lebih besar.
Potensi Bursa Karbon Cukup Besar, Bos OJK: 71,95 Persen Karbon Masih Belum Terjual
4 Desember 2023
Potensi Bursa Karbon Cukup Besar, Bos OJK: 71,95 Persen Karbon Masih Belum Terjual
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK Inarno Djajadi menjelaskan bahwa ke depan potensi bursa karbon masih cukup besar.
