Hatta Optimistis Inflasi Akhir Tahun 7,2 Persen

Selasa, 2 Juli 2013 11:41 WIB

Menko Perekonomian Hatta Rajasa beri keterangan pada para media di Gedung KPK, Jakarta, (13/6). Hatta datangi KPK untuk rapat koordinasi kebijakan alokasi gas dan revitalisasi industri pupuk bersama Wamen ESDM, Kepala SKK Migas serta perusahaan pupuk dan gas. Tempo/Dian Triyuli Handoko

TEMPO.CO, Jakarta- Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa meyakini target inflasi tahunan di level 7,2 persen bakal tercapai. "Saya optimistis bisa tercapai," ujarnya saat ditemui di sela acara Kajian Tengah Tahun Institute for Development of Economics and Finance di Hotel Grand Sahid Jaya, Selasa, 2 Juli 2013.

Hatta menjelaskan, mendekati bulan puasa dan lebaran memang laju inflasi cenderung tinggi. Namun, perlahan pergerakan harga barang kebutuhan pokok itu akan kembali stabil. "Setelah lebaran akan deflasi," ujarnya. (Prediksi BI Inflasi Lebih Tinggi)

Menurut Ketua Umum Partai Amanat Nasional ini hal yang harus dijaga adalah keamanan pasokan. Sebab, apabila pasokan tersendat maka harga bisa semakin terpengaruh. "Akan ada intervensi, misalnya beras yang tidak boleh tunggu kenaikan harus diintervensi oleh Bulog termasuk. Begitu juga komoditas hortikultura," katanya.

Sebelumnya, Badan Pusat Statistik merilis inflasi bulan Juni mencapai 1,03 persen, atau tertinggi sejak Januari 2013. Sementara inflasi umum secara year on year tercatat 5,9 persen atau sama dengan target pemerintah sebelum direvisi setelah kenaikan harga bahan bakar minyak bersubsidi.

Kenaikan harga bahan bakar minyak bersubsidi, menurut Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Badan Pusat Statistik, Wynandin Imawan, ikut mendongkrak inflasi pada Juni 2013. Ia mengatakan kenaikan harga Premium dan solar itu telah menambah inflasi sebesar 0,34 persen.

Namun, menurut Kepala BPS Suryamin, kali ini dampaknya lebih kecil dibanding pada 2008. Pada tahun itu inflasi menembus 2,46 persen. Saat ini dampaknya belum terasa, “Karena harga BBM naik pada pekan terakhir Juni. Ada tiga pekan sebelumnya yang ikut menentukan inflasi.”

RIRIN AGUSTIA

Topik Terhangat
Tarif Progresif KRL
|Bursa Capres 2014 |Ribut Kabut Asap| PKS Didepak?| Puncak HUT Jakarta

Berita terpopluer:
Cara Kepolisian Tutupi Kasus Upaya Suap Anggotanya
Petinggi Polisi Minta Kasus Suap Tidak Bocor
Luthfi Hasan Tuding KPK Ingin Hancurkan PKS
Bupati Rote Bantah Roy Suryo Marah-marah di Hotel
Stasiun UI Masih Gunakan Tiket Kertas
Polisi: Laporan Wartawati Korban Perkosaan Janggal

Berita terkait

LPEM UI Sebut Tiga Sumber Inflasi, Rupiah sampai Konflik Iran-Israel

23 menit lalu

LPEM UI Sebut Tiga Sumber Inflasi, Rupiah sampai Konflik Iran-Israel

Inflasi April 2024 sebesar 3 persen secara year on year.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

10 jam lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

12 jam lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

19 jam lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

2 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

3 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

3 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

4 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

4 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

4 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya