TEMPO.CO, Jakarta - Kenaikan harga bahan bakar minyak bersubsidi diperkirakan tak efektif menekan konsumsi bahan bakar minyak. Kuota BBM bersubsidi dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBNP) 2013 sebesar 48 juta kiloliter diperkirakan akan tetap terlampaui.
Direktur Eksekutif Reforminer Institute Pri Agung Rakhmanto mengatakan kuota BBM bersubsidi yang realistis tahun ini sekitar 50 - 51 juta kiloliter. Hal ini dengan pertimbangan penyaluran BBM bersubsidi pada 2012 sebesar 45 juta kiloliter dan konsumsi tumbuh sekitar 8 - 10 persen per tahun.
"Tidak ada jaminan kenaikan harga menekan konsumsi, karena BBM sudah menjadi kebutuhan pokok masyarakat dan belum ada penggantinya, baik bahan bakar alternatif maupun transportasi massal yang bisa dimanfaatkan masyarakat," kata Pri Agung ketika dihubungi Tempo, Minggu malam, 30 Juni 2013.
Pri Agung mengatakan tren penurunan konsumsi Premium dan minyak solar yang terjadi dalam sepekan terakhir hanya bersifat sementara. Pertamina melaporkan sepekan setelah harga BBM bersubsidi naik, rata-rata penjualan harian turun sekitar 14 persen dari sebelum kenaikan harga.
Namun, pada Sabtu, 29 Juni 2013 penjualan solar sudah kembali naik menjadi 90 persen dari penjualan sebelum kenaikan harga. Sementara penjualan Premium pada akhir pekan lalu sudah 97,94 persen dari penjualan sebelum kenaikan harga.
"Penurunan ini juga karena sebelum kenaikan harga, penjualan sudah meningkat baik karena ada yang menimbun maupun kepanikan dari masyarakat mengantisipasi kenaikan harga," kata Pri Agung.
Pri mengakui dengan kenaikan harga ini akan ada sebagian konsumen akan beralih ke BBM non subsidi karena selisih harga yang menipis. Namun, di sisi lain permintaan BBM bersubsidi tetap akan bertambah dengan meningkatnya jumlah kendaraan.
Dalam APBNP 2013, pemerintah menyediakan subsidi BBM dan LPG sebesar Rp 199,85 triliun dengan kuota BBM bersubsidi 48 juta kiloliter. Sebelumnya dalam APBN 2013 pemerintah menyediakan subsidi BBM dan LPG sebesar Rp 193,8 triliun dengan kuota BBM bersubsidi 46,01 juta kiloliter.
BERNADETTE CHRISTINA
Berita terkait
Pembatasan BBM Bersubsidi Samarkan Kenaikan Harga, YLKI Dorong Subsidi Tertutup
47 hari lalu
Pengurus YLKIAgus Suyatno menilai kebijakan pembatasan BBM bersubsidi jenis Pertalite dan Bio Solar distorsi terminologi kenaikan harga.
Baca SelengkapnyaKuba Bangkrut, Harga BBM Naik Hingga 500 Persen per 1 Februari
11 Januari 2024
Kuba di ambang krisis ekonomi yang parah. Harga BBN naik hingga lima kali lipat membuat warganya menjerit.
Baca SelengkapnyaBEM UGM Beri Gelar Jokowi Alumnus UGM Paling Memalukan, Berikut Deretan Kritik BEM Seluruh Indonesia
10 Desember 2023
BEM UGM memasang baliho bergambar Jokowi bertuliskan Alumnus UGM Paling Memalukan. Berikut deretan kritik dari BEM se Indonesia terhadap Jokowi.
Baca Selengkapnya50 Tahun Puan Maharani, Begini Perjalanan Karier Politik Anak Megawati
7 September 2023
Ketua DPR RI Puan Maharani berulang tahun ke-50, pada 6 September kemarin. Tahun lalu, ulang tahunnya jadi masalah karena dilaporkan ke MKD.
Baca SelengkapnyaGubernur BI Prediksi Inflasi Pangan pada Semester Pertama 2023 Masih Tinggi: Perlu Dikendalikan
17 Januari 2023
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo memprediksi inflasi pada paruh pertama tahun ini masih akan tinggi.
Baca SelengkapnyaKaleidoskop 2022: 11 Peristiwa Ekonomi, Sengkarut Kelangkaan Minyak Goreng hingga Impor Beras
30 Desember 2022
Berbagai peristiwa mewarnai perekonomian nasional tahun 2022, dari sengkarut minyak goreng, resesi global, kenaikan harga BBM hingga impor beras.
Baca SelengkapnyaDemo Sopir Truk Korea Selatan Picu Kelangkaan BBM
6 Desember 2022
Demo sopir truk Korea Selatan telah menyebabkan hampir 100 pompa bensin di seluruh negeri mengalami kelangkaan BBM
Baca SelengkapnyaDaftar Harga BBM Pertamina Terbaru Per Desember 2022 di 34 Provinsi
2 Desember 2022
Kenaikan harga BBM ini terjadi pada bahan bakar non-subsidi.
Baca SelengkapnyaMulai Hari Ini Hingga 7 Desember, Buruh Gelar Demo Besar-besaran Tolak Kenaikan UMP DKI Jakarta
1 Desember 2022
Sejumlah serikat buruh dan Partai Buruh dijadwalkan menggelar demonstrasi besar-besaran sebagai bentuk penolakan kenaikan UMP DKI Jakarta 2023.
Baca SelengkapnyaSurvei Charta Politika, Kepuasan terhadap Jokowi 69,5 Persen
29 November 2022
Yunarto menyebut kepuasan terhadap Jokowi sempat ajlok ke angka 63,5 persen pada September 2022 akibat kenaikan harga BBM.
Baca Selengkapnya