Pemasangan RFID Tag Pada Kendaraan Dijamin Gratis

Reporter

Jumat, 31 Mei 2013 20:19 WIB

Sejumlah warga mengantri BBM jenis Premium menggunakan jerigen di sebuah SPBU kawasan Sepatan,Tangerang, Banten, (3/5). Di tengah ketidak jelasan kenaikan harga BBM, membuat BBM bersubdi menjadi langka. TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta -Pemasangan RFID Tag pada kendaraan bermotor untuk menerapkan Sistem Monitoring dan Pengendalian Bahan Bakar Minyak (SMP BBM) dilakukan secara gratis. Menurut Juru Bicara Pertamina Ali Mudakir, pemilik kendaraan bermotor cukup datang dan menyerahkan surat tanda nomor kendaraan (STNK). “Waktu pemasangan hanya tiga sampai lima menit,” katanya di sela-sela acara Workshop dan Simulasi Penerapan SMP BBM di SPBU Abdul Muis No 68, Jakarta Pusat (31-5-2013).

Menurutnya, RFID tersebut didesain untuk satu kali pasang pada satu kendaraan. RFID yang dipasang di mobil itu hanya didesain untuk satu kali pasang. Jika rusak, RFID akan diganti secara gratis.

Ali menambahkan bila terdapat kasus penggantian plat nomor kendaraan, maka RFID yang lama tidak akan berlaku. Pemilik kendaraan harus mendaftarkan kembali nomor kendaraan yang baru untuk dipasang RFID baru. "Cukup bawa STNK baru dan bilang ke petugas bahwa dia ganti STNK dengan menyebutkan nomor kendaraan lama. RFID pada kendaraan lama akan dihapus dari sistem," kata Ali.

RFID Tag ini akan dipasang di mulut tangki bensin. Jika tidak ada RFID Tag, kendaraan tidak akan bisa diisi BBM subsidi. "Sedangkan smart card akan diberikan kepada yang berhak mendapatkan subsisi," ujarnya.

Batasan pengisian akan dibedakan menurut jenis kendaraan. Untuk angkutan kota (angkot) batasannya berbeda. Taksi premium juga dikategorikan sebagai kendaraan umum. “Kewajaran rentang waktu pengisian untuk mobil pribadi adalah per satu hari.”

Registrasi RFID Tag ini akan ada di setiap SPBU. Selain itu, akan ada juga di lokasi-lokasi khusus, seperti mal dan terminal. Rencananya, konter registrasi ini juga akan dibuka di instansi tertentu dan di kantor BUMN.

Dalam registrasi ini, STNK akan discan dan dimasukkan ke sistem Issuing Station. Data itu akan dicocokkan ke RFID Tag yang akan dipasangkan di mulut tangki bensin kendaraan. Untuk program registrasi RFID Tag, sudah disiapkan tujuh ribu tim yang siap melayani.

ARIEF HARI WIBOWO

Berita terkait

Pertamina: Kenaikan Harga BBM Jangan Dikaitkan dengan Aplikasi MyPertamina

4 September 2022

Pertamina: Kenaikan Harga BBM Jangan Dikaitkan dengan Aplikasi MyPertamina

Kenaikan harga BBM tak menyurutkan rencana perseroan membatasi penyaluran Pertalite dan Solar agar tepat sasaran.

Baca Selengkapnya

Puasa, Pertamina Tambah Stok BBM di Kalimantan

11 Mei 2017

Puasa, Pertamina Tambah Stok BBM di Kalimantan

Pertamina Balikpapan akan menambah kuota BBM selama puasa sebesar 7 persen.

Baca Selengkapnya

Jokowi Minta Impor BBM Ditekan

5 Januari 2017

Jokowi Minta Impor BBM Ditekan

Presiden Joko Widodo mengingatkan separuh dari kebutuhan BBM dalam negeri dipenuhi dari impor.

Baca Selengkapnya

Pertamina dan AKR Jadi Penyalur BBM Tertentu 2017

25 November 2016

Pertamina dan AKR Jadi Penyalur BBM Tertentu 2017

Pemerintah menunjuk badan usaha penyalur bahan bakar minyak (BBM) tertentu dan penugasan 2017.

Baca Selengkapnya

Premium Belum Jadi Dihapus, Ini Sebabnya  

30 September 2016

Premium Belum Jadi Dihapus, Ini Sebabnya  

Pemerintah belum bisa mewujudkan rencana penghapusan bahan bakar minyak jenis Premium kendati masyarakat mulai beralih dari Premium.

Baca Selengkapnya

Libur Panjang, Konsumsi BBM Pertamina Naik 10 Persen

6 Mei 2016

Libur Panjang, Konsumsi BBM Pertamina Naik 10 Persen

Pertamina memproyeksikan konsumsi bahan bakar minyak (BBM) untuk transportasi mengalami kenaikan sekitar 10 persen saat libur panjang.

Baca Selengkapnya

Kementerian ESDM: Premium di Jakarta Bisa Dihapus  

3 Februari 2016

Kementerian ESDM: Premium di Jakarta Bisa Dihapus  

Pemerintah akan melihat aspek untung-rugi menghapus Premium.

Baca Selengkapnya

Ini Beda Premium, Pertalite, Pertamax, dan Pertamax Plus

25 Juni 2015

Ini Beda Premium, Pertalite, Pertamax, dan Pertamax Plus

Pertalite sudah disetujui DPR untuk dipasarkan.

Baca Selengkapnya

Antisipasi Lebaran, Pertamina Tambah Impor Premium  

16 Juni 2015

Antisipasi Lebaran, Pertamina Tambah Impor Premium  

Dalam kondisi normal, konsumsi Premium rata-rata 76.258 kiloliter per hari.

Baca Selengkapnya

Pertamina Klaim Pertalite Lebih Ramah Lingkungan  

22 April 2015

Pertamina Klaim Pertalite Lebih Ramah Lingkungan  

Emisi karbon Pertalite di bawah Premium.

Baca Selengkapnya