Monitor pergerakan saham gedung Bursa Efek Indonesia (BEI) Jakarta. TEMPO/Eko Siswono Toyudho
TEMPO.CO, Jakarta - Bursa Efek Indonesia tahun ini menargetkan ada 30 perseroan mencatatkan sahamnya di pasar modal Indonesia. Direktur Utama Bursa Efek Indonesia Ito Warsito mengatakan total nilai dana yang diperoleh perseroan dari penawaran umum saham perdana atau initial public offering (IPO) bisa dua kali lipat dibandingkan dari tahun lalu.
''Tahun ini bisa karena ada perusahaan-perusahaan yang cukup besar akan masuk,''katanya saat ditemui di gedung BEI, Jumat, 31 Mei 2013.
Tahun lalu, sebanyak 23 emiten baru mencatatkan sahamnya di bursa. Nilai total dari IPO mencapai sekitar Rp 10 triliun. Ito melanjutkan, transaksi rata-rata harian di bursa mencapai Rp 6,2 triliun. Hal itu menunjukkan masih banyaknya uang investor yang beredar di pasar.''Artinya potensi penyerapan IPO saham cukup tinggi,''katanya.
Tahun ini, BEI menargetkan emiten baru tercatat sebanyak 30 perseroan. Hingga Mei sudah ada 10 emiten baru yang resmi melantai di bursa. Ito mengaku optimis bisa mencapai target tersebut.
Untuk saat ini saja setidaknya sudah ada 20 calon emiten yang berencana melakukan IPO meskipun kondisi perekonomian global yang belum membaik. ''Bursa tetap optimists tren itu tercapai. Akan ada beberapa perusahaan yang pakai laporan keuangan bulan Juni yang sudah sounding kita harus tunggu,''katanya.
Pekan Keempat Februari, Aliran Modal Asing Masuk Rp 1,01 Triliun
25 Februari 2024
Pekan Keempat Februari, Aliran Modal Asing Masuk Rp 1,01 Triliun
Aliran modal asing tetap surplus kendati ada penjualan Surat Berharga Negara (SBN) dan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI), karena jumlah modal masuk ke pasar saham jauh lebih besar.